JAKARTA – Aparat kepolisian menemukan sembilan butir anak panah dari tas seorang pelajar yang diduga hendak mengikuti aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Senayan, Kamis (28/8/2025). Barang berbahaya itu diamankan saat polisi melakukan penyisiran di Stasiun Tanah Abang.

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, mengatakan anak panah tersebut dibawa oleh seorang pelajar kelas 10. Selain itu, sejumlah pelajar lain juga kedapatan membawa botol yang berpotensi dijadikan alat serangan.

“Anak panah dan botol itu bermaksud digunakan untuk melawan atau melukai aparat. Temuan ini jelas berbahaya, karena bisa menimbulkan korban,” kata Susatyo kepada wartawan di depan Gedung DPR RI.

Hingga pukul 13.00 WIB, polisi mencatat sudah ada 276 pelajar yang dicegah menuju lokasi aksi. Mereka ditangkap di sejumlah titik, termasuk kawasan stasiun, sebelum berhasil bergabung dengan massa aksi di Senayan.

Susatyo menegaskan langkah pencegahan ini dilakukan untuk menjaga ketertiban sekaligus melindungi para pelajar dari keterlibatan dalam aksi yang berpotensi ricuh. Polisi juga menemukan indikasi kuat adanya ajakan melalui media sosial yang mendorong para pelajar ikut serta dalam demonstrasi.

“Sebagian masih menggunakan seragam, sebagian menyembunyikan seragam di dalam tas agar tidak dikenali. Tapi semuanya sudah kami amankan untuk dilakukan pembinaan,” ujarnya.

Pewarta : M Adi Fajri
Editor : Nicha R