Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Gus Ipul Pendidikan Sekolah Rakyat

    Gus Ipul Menangis Melihat Guru Sekolah Rakyat Bersemangat Meski Belum Ada SK - Kompas

    4 min read

     Pendidikan, 

    Gus Ipul Menangis Melihat Guru Sekolah Rakyat Bersemangat Meski Belum Ada SK

    Kompas.com, 1 Agustus 2025, 16:40 WIB
    Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul
    Lihat Foto

    BANTEN, KOMPAS.com – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul tak kuasa menahan tangis saat mendengar langsung curahan hati seorang guru Sekolah Rakyat yang tetap bersemangat mengajar meski belum menerima Surat Keputusan (SK) pengangkatan.

    “Kita berjuang, (mendengar apa yang disampaikan guru Sekolah Rakyat) saya tidak kuat,” ucap Gus Ipul sembari meneteskan air mata di acara pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Sekolah Rakyat Menengah Atas 34 di Lebak, Banten, Jumat (1/8/2025).

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    Suasana haru dan hening sempat menyelimuti acara pembukaan MPLS itu.

    Ia pun meninggalkan podium, menundukkan kepala, dan kembali duduk sembari menghapus air matanya.

    Trump dan Putin Segera Bertemu, Ungkap Ajudan Kremlin

    Cerita guru yang bikin haru

    Suasana haru berawal dari dua orang siswa yang bercerita bagaimana gembiranya mereka kala bisa kembali bersekolah.

    Mereka bercerita bahwa kondisi ekonomi, gaji kecil, dan jumlah tanggungan yang banyak membuat mereka putus sekolah.

    Namun, adanya sekolah rakyat ini memberikan harapan baru akan masa depan yang lebih cerah ke depannya.

    Kedua siswa perempuan itu bahkan bercita-cita menjadi dokter dan menjadi TNI.

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    Menanggapi semangat murid-murid itu, seorang guru sekolah rakyat menyampaikan di hadapan Gus Ipul, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo, Bupati Lebak Mochamad Hasbi Asyidiki Jayabaya, dan Gubernur Banten Andra Soni bahwa dirinya merasa terpanggil untuk mendidik anak-anak tersebut.

    “Saya terharu melihat siswa-siswa ini, mereka memang dari kelompok masyarakat kurang mampu. Tapi, meskipun saya belum dapat SK, melihat semangat mereka membuat saya semakin ingin terus mengajar,” kata guru itu.

    Pernyataan guru itu seolah menjadi sebab Mensos meneteskan air matanya.

    Mensos mengaku bahwa pihaknya terus berjuang agar bisa menyejahterakan guru-guru yang berjasa dalam sekolah rakyat, termasuk bagaimana agar SK itu bisa segera diberikan.

    Gus Ipul juga mengaku bangga dan tersentuh dengan dedikasi mereka.

    Ia menjelaskan bahwa proses pengangkatan guru-guru Sekolah Rakyat telah dilalui bersama oleh Satgas yang terdiri dari Kementerian PANRB, BKN, dan Kementerian Sosial.

    Meskipun belum seluruhnya menerima SK secara fisik, secara administratif prosesnya telah selesai.

    “Sudah di SK, sedang dalam proses penandatanganan. Insyaallah tidak ada masalah, hanya memang butuh waktu,” kata dia.

    “Kami sudah konsultasi juga ke Presiden, semua sedang kami perjuangkan,” lanjut Gus Ipul.

    Ia menegaskan bahwa keterlambatan pengangkatan guru sekolah rakyat bukan karena kelalaian, melainkan karena ini merupakan program baru berskala besar, yang untuk pertama kalinya menyatukan pendidikan, pemberdayaan ekonomi, dan pembangunan sosial secara terintegrasi.

    “Ini sebenarnya miniatur. Anaknya disekolahkan, orang tuanya diberdayakan, rumahnya yang tidak layak diperbaiki. Inilah program yang diminta oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto, bukan sekadar pendidikan, tapi juga pemberdayaan,” tegasnya.


    Gus Ipul juga mengakui bahwa dalam penyelenggaraan tahap awal ini masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki.

    Namun, ia yakin, dengan semangat gotong royong semua pihak, Sekolah Rakyat akan menjadi model pendidikan yang inklusif dan transformatif.

    “Gurunya perlu orientasi, kepala sekolahnya perlu orientasi, muridnya juga perlu pengenalan. Tapi semua ini sedang kita bangun bersama, dengan tekad dan kerja sama,” tutupnya.

    Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!
    Komentar
    Additional JS