Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Berita Featured

    Kwarcab Boyolali Sayangkan Aksi Guru Duduk saat Upacara Hari Pramuka, Bahkan Ada yang Asyik Selfie - Halaman all - Tribunsolo

    6 min read

     

    Kwarcab Boyolali Sayangkan Aksi Guru Duduk saat Upacara Hari Pramuka, Bahkan Ada yang Asyik Selfie - Halaman all - Tribunsolo




    Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo 

    TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI – Peringatan Hari Pramuka tingkat Kwartir Cabang (Kwarcab) Boyolali di Alun-alun Kidul Boyolali, Jawa Tengah, pada Kamis (28/8/2025), diwarnai pemandangan kurang pantas.

    Beberapa guru Pramuka terlihat duduk saat Bupati Boyolali, Agus Irawan, menyampaikan amanat pembina upacara.

    Padahal, para pelajar tetap berdiri tegak mengikuti jalannya upacara.

    Bahkan, seorang guru perempuan tampak duduk sambil berfoto selfie di belakang barisan para guru.

    Baca juga: Top! Siswa SMP Islam Internasional Al Abidin Boyolali Juara 1 Speech Contest di Lomba Rumpun Bahasa

    Pelaksana Humas Kwarcab Boyolali, Eksani, menyayangkan sikap tersebut.

    Menurutnya, pembina Pramuka seharusnya bisa memberikan teladan yang baik bagi peserta didik.

    “Ke depan para pembina yang seperti ini akan kami bina melalui kegiatan kepramukaan, seperti KMD, KML, dan Karang Pamitran,” kata Eksani kepada TribunSolo.com.

    Sementara itu, Ketua Kwarcab Boyolali, Supana, mengatakan dalam peringatan Hari Pramuka kali ini juga diberikan penghargaan kepada sejumlah pembina Pramuka, di antaranya tanda penghargaan Panca Warsa dan Darma Bhakti.

    Baca juga: Ijazah Jokowi Dituding Dicetak di Pasar Pramuka, Pengamat Desak UGM dan Jokowi Beri Pembuktian

    Selain itu, sebanyak 15 piala kejuaraan turut dibagikan kepada peserta Pramuka di Boyolali.

    Supana menambahkan, pihaknya akan terus mendorong ketersediaan pembina Pramuka mahir di Boyolali.

    “Kita juga masih mengejar gugus depan menjadi gugus depan mantab, dan mencetak Pramuka Garuda sebanyak-banyaknya,” pungkasnya.

    Dikutip dari laman resminya, Gerakan Pramuka adalah organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia.

    Kata Pramuka merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Orang Muda yang Suka Berkarya.

    Baca juga: Usai Sebut Ijazah Jokowi Dibuat Pasar Pramuka, Beathor Kini Dipecat, Rocky Gerung: Damprat Kekuasaan

    “Pramuka” merupakan sebutan bagi Anggota Gerakan Pramuka.

    Sementara itu, Pramuka juga memiliki ikatan erat dengan Kabupaten Boyolali.

    Sebab, ada putra kelahiran Boyolali yang menjadi tokoh Pramuka nasional, yakni Aziz Saleh.

    A. Aziz Saleh yang lahir di Boyolali, 20 September 1914 dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah organisasi kepanduan di tanah air.

    Pada tahun 1970, Aziz diangkat sebagai Sekretaris Jenderal Gerakan Pramuka.

    Baca juga: Detik-detik Kecelakaan 3 Motor di Tegalgede Karanganyar, Satu Pembonceng Motor Tewas

    Selain dikenal aktif dalam dunia kepramukaan, Aziz juga merupakan seorang dokter bedah ahli yang kiprahnya meluas hingga ke dunia politik nasional.

    Selama hampir sembilan tahun, ia dipercaya menduduki posisi sebagai menteri, menandai kontribusinya dalam pemerintahan Indonesia.

    Namun, keaktifannya dalam Gerakan Pramuka sempat meredup setelah ia tergabung dalam Petisi 50, sebuah gerakan kritik terhadap pemerintahan Orde Baru.

    Posisi politik ini sempat membuatnya dijauhkan dari berbagai kegiatan organisasi.

    Baru setelah era Reformasi bergulir, nama Aziz kembali mendapatkan tempat.

    Sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi dan kontribusinya terhadap Gerakan Pramuka, ia dianugerahi Tunas Kencana penghargaan tertinggi dalam organisasi tersebut.

    Pemberian Tunas Kencana menjadi simbol pengakuan atas peran Aziz dalam membangun dan mengembangkan nilai-nilai kepramukaan di Indonesia, sekaligus menandai rekonsiliasi atas dinamika politik yang sempat membayangi karier organisasionalnya.

    (*)

    Komentar
    Additional JS