Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Berita Featured Istimewa Lintas Peristiwa Muhammadiyah MUI PBNU Spesial

    MUI-PBNU-Muhammadiyah: Hentikan Kekerasan, Jaga Persatuan Bangsa - Inilah

    4 min read

     

    MUI-PBNU-Muhammadiyah: Hentikan Kekerasan, Jaga Persatuan Bangsa


    Ibnu Medium.jpeg

     Sabtu, 30 Agustus 2025 - 06:34 WIB

    Pengunjuk rasa melakukan aksi di depan Markas Komando Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang, Jakarta, Jumat (29/8/2025). (Foto: Antara/Sigid Kurniawan/rwa.)

    Pengunjuk rasa melakukan aksi di depan Markas Komando Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang, Jakarta, Jumat (29/8/2025). (Foto: Antara/Sigid Kurniawan/rwa.)

    Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

    + Gabung

    Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, yakni Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, kompak menyerukan kedamaian dan introspeksi bersama usai wafatnya Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang tewas terlindas kendaraan taktis Brimob saat aksi di Jakarta, Kamis (28/8/2025).

    MUI: Pelaku Harus Dihukum, Aparat Empati pada Rakyat

    Ketua Umum MUI, KH Anwar Iskandar, menyampaikan duka mendalam dan menegaskan aparat harus bertanggung jawab. 

    “Semoga almarhum mendapatkan magfirah Allah SWT dan keluarga diberi karunia ikhlas dan kesabaran. Pimpinan tertinggi aparat juga harus hadir melayat sekaligus meminta maaf agar rakyat merasakan empati, bukan ancaman,” tegas Kiai Anwar dikutip dari laman resmi MUI.

    Ia mengingatkan aparat agar lebih bijak dan mengedepankan pendekatan persuasif, bukan kekerasan, dalam menghadapi aksi massa.

    PBNU: Jangan Sampai Ada Korban Lagi

    Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar, turut mendoakan Affan sebagai syuhada dan meminta aparat bersabar serta menahan diri. 

    “Kami minta aparat senantiasa sabar, agar tidak terjadi benturan yang merugikan semua pihak. Perbedaan pendapat harus disalurkan dengan cara damai dan bermartabat, jangan sampai melahirkan korban jiwa,” ujarnya.

    PBNU juga mengimbau seluruh warga NU agar menjadi peneduh di tengah masyarakat dan tidak terprovokasi dalam situasi panas.

    Muhammadiyah: Elit Politik Harus Introspeksi

    Sementara itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, menegaskan publik membutuhkan keteladanan para elit politik dan pejabat negara. 

    “Publik butuh keteladanan dari para pemimpinnya, terutama wakil rakyat yang diberi mandat dengan tulus. Jangan melukai hati rakyat dengan perilaku yang arogan,” katanya.

    Muhammadiyah juga mendukung komitmen Kapolri untuk mengusut tuntas kasus Affan, seraya mengingatkan agar aparat mengedepankan dialog dan cara-cara non-kekerasan.

    Ketiga organisasi Islam tersebut sama-sama menekankan pentingnya menahan diri, menjaga persatuan, serta menjadikan tragedi Affan Kurniawan sebagai pelajaran berharga.

    “Indonesia dikaruniai kedamaian dan stabilitas nasional. Mari kita jaga kondisi ini demi persatuan bangsa dan masa depan Indonesia,” pungkas Haedar.

    Topik
    • Kondisi Halte Transjakarta Senen Toyota Rangga setelah dibakar oknum tak bertanggung jawab pada Jumat (29/8/2025). (Foto: PT Transportasi Jakarta (Transjakarta)

    • Profil Chairul Tanjung (Foto: flickr)

    • Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Wamendes PDT) Ahmad Riza Patria menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui selepas bertakziah di rumah duka almarhum Affan Kurniawan, Jakarta, Jumat malam (29/8/2025). (Foto: Antara/Fathur Rochman)

    • Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan langsung oleh Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni di Bandar Lampung, Jumat (29/8). (Foto: OJK)

    • Komedian Kiky Saputri. (Foto: Instagram/@kiky)

    Komentar
    Additional JS