Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured HUT Kemerdekaan RI HUT RI Prabowo Subianto Sidang Tahunan MPR

    Prabowo Tekankan Cari Solusi, bukan yang Salah: Ibarat Badan jika Darah Terus Keluar Akan Mati - Kompas

    5 min read

     

    Prabowo Tekankan Cari Solusi, bukan yang Salah: Ibarat Badan jika Darah Terus Keluar Akan Mati

    JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Prabowo Subianto menekankan bahwa pemerintahannya bakal mencari solusi atas permasalahan di negara ini, bukan sibuk menghabiskan tenaga untuk mencari siapa yang salah.

    Hal itu ditekankan Prabowo dalam pidato kenegaraannya dalam Sidang Tahunan MPR RI tahun 2025, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Jumat (15/8/2025).

    "Janganlah kita menghabiskan tenaga kita untuk mencari siapa yang salah. Kita tidak ada waktu, kita tidak punya cukup energi untuk mencari kesalahan orang. Pemerintah yang saya pimpin harus mengusahakan diri untuk mencari solusi yang cepat dan tepat untuk masalah ini, ibarat sebuah badan kalau darahnya terus mengalir keluar maka pada satu titik badan itu akan mati,” kata Prabowo.

    Sebelumnya, Prabowo mengungkapkan bahwa dirinya mengetahui sejumlah tantangan, penyelewengan hingga kebocoran anggaran cukup besar yang terjadi di lingkungan pemerintahannya.

    Israel Bakal Bangun 3.000 Rumah di Tepi Barat, Strategi Kubur Mimpi Negara Palestina

    Baca juga: Pidato Lengkap Kenegaraan Prabowo Perdana di Sidang Tahunan MPR RI

    Untuk itu, Kepala Negara mengatakan, tidak malu mengakui kekurangan dan penyakit di dalam pemerintah. Sebab, dengan demikian kekurangan tersebut bisa diperbaiki.

    "Tanpa malu mengakui, tidak mungkin kita mampu memperbaiki. Saya disumpah untuk melaksanakan perintah Undang-Undang dasar Republik kita. Karena itu, saya tidak ada pilihan lain selain memimpin upaya pemberantasan korupsi dan penyelewengan di semua lembaga eksekutif dan pemerintah,” ujarnya.

    Untuk itu, Prabowo menegaskan bahwa pemerintahannya bakal mencari solusi atas persoalan kebocoran kekayaan negara tersebut, bukan sibuk menghabiskan tenaga siapa yang salah.

    Salah solusinya, Prabowo mengeklaim bahwa telah menyelamatkan potensi penyelewenangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar
    Rp 300 triliun pada awal tahun 2025, melalui kebijakan efisiensi anggaran.

    “Pada awal tahun 2025 ini, kami telah identifikasi dan telah diselamatkan Rp 300 triliun uang dari APBN yang kami lihat rawan diselewengkan, diantaranya anggaran perjalanan dinas luar dan dalam negeri yang begitu besar, anggaran alat tulis kantor yang begitu besar dan berbagi anggaran yang selama ini jadi sumber korupsi dan sumber bacakan,” katanya.

    Baca juga: Prabowo Minta Partai Koalisi Berani Koreksi: Tak Boleh Ada yang Merasa Lebih Kuat dari Hukum

    Dalam pidatonya, Prabowo mengatakan, uang hasil penyelamatan itu dipakai untuk mengatasi kemiskinan dan mensejahterakan rakyat.

    "Efisiensi ini diperintah oleh Undang-Undang Dasar kita, yaitu ayat 4 Pasal 33 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Rp 300 Triliun kami geser untuk hal-hal yang lebih produktif dan langsung bisa dirasakan rakyat banyak,” ujarnya.

    Diketahui, Prabowo memiliki sejmlah program prioritas dalam mengatasi kemiskinan dan mensejahterakan rakyat, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Sekolah Rakyat, dan Cek Kesehatan Gratis.

    Baca juga: Pimpinan Komisi X Kritisi Sri Mulyani soal Anggaran Pendidikan Tak Terserap

    Capaian Pemerintah

    Lebih lanjut, dalam pidatonya, Prabowo juga menyampaikan capaian pemerintah selama sembilan hingga 10 bulan terakhir. Terutama, terkait dengan program prioritas.

    Dia menjabarkan bahwa penerima manfaat dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) sudah mencapai 20 juta orang, yang terdiri dari anak sekolah, anak belum sekolah, ibu hamil, dan ibu menyusui.

    Menurut Prabowo, capaian tersebut sangat membanggakan jika dibandingan negara lain. Dia mencontohkan, Brasil yang mencapai 40 juta orang penerima makan gratis dalam 11 tahun.

    “Dalam tujuh bulan kita berhasil mencapai apa yang negara-negara lain butuh belasan tahun. Saya telah jumpa dengan Presiden Brasil dan mantan Presiden Brasil, Brasil butuh 11 tahun untuk mencapai 40 juta makan bergizi gratis,” ujarnya.

    Baca juga: Prabowo: Kita Akan Berhasil sebagai Negara Merdeka kalau Rakyat Sejahtera

    Untuk itu, Prabowo secara khusus mengucapkan terima kasih kepada Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) dan seluruh jajarannya

    Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada lembaga atau instansi yang mendukung program MBG, seperti TNI, Polri, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, ormas-ormas, koperasi-koperasi, dan yayasan-yayasan.

    Capaian berikutnya adalah program Sekolah Rakyat yang sudah terbangun 100 sekolah. Kemudian, ditargetkan menjadi 200 Sekolah Rakyat pada 2026, dan 300 Sekolah Rakyat pada 2027.

    Baca juga: Prabowo Panggil Kepala Bappisus, Minta Birokrasi tidak Berbelit Usai Ramai Dirut Agrinas Mundur

    Selanjutnya, program Cek Kesehatan Gratis sudah dimanfaatkan lebih dari 18 juta masyarakat sejak diluncurkan pada awal Februari 2025.

    Terakhir, Prabowo menjabarkan bahwa pemerintah berhasil mendirikan 80.000 koperasi desa dan koperasi kelurahan merah putih untuk mengatasi perputaran uang yang terkonsentrasi di ibu kota dan kota-kota besar.

    "Koperasi di setiap desa akan meningkatkan ekonomi desa dan menciptakan jutaan lapangan kerja. Koperasi desa kelurahan juga akan meringankan beban hidup masyarakat kita dengan menjual beras murah, minyak goreng murah, LPG bersubsidi, pupuk bersubsidi sesuai dengan harga jual,” kata Prabowo.

    Baca juga: Prabowo Minta Partai Koalisi Berani Koreksi: Tak Boleh Ada yang Merasa Lebih Kuat dari Hukum

    Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!
    Komentar
    Additional JS