Sinopsis Film Merah Putih One For All yang Banjir Kritik | tempo
Sinopsis Film Merah Putih One For All yang Banjir Kritik | tempo

FILM animasi Merah Putih One For All menjadi sorotan setelah merilis poster dan trailer resminya menjelang tayang di bioskop pada Kamis, 14 Agustus 2025. Film yang dimaksudkan untuk menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-80 ini justru ramai dikritik warganet karena visualnya.
Pilihan Editor: Animasi Indonesia di Tengah Popularitas Kartun Malaysia
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan poster Merah Putih One For All, film ini merupakan produksi Perfiki Kreasindo dan diproduseri oleh Toto Soegriwo dengan dukungan Yayasan Pusat Perfilman H. Usmar Ismail. Tampak delapan tokoh anak kecil yang ditampilkan dalam poster dengan latar bendera Merah Putih yang berkibar. Merah Putih One For All diklaim sebagai film animasi anak Indonesia pertama bertema kebangsaan.
"Kami kecil.. Tapi cinta kami untuk Merah Putih... Tak pernah kecil dari perbedaan, kami temukan kekuatan," demikian yang tertulis dalam poster Merah Putih One For All. Film berdurasi 70 menit yang disutradarai oleh Endiarto dan Bintang ini dipastikan tayang di Cinema XXI.
Sinopsis Merah Putih One For All
Menurut sinopsis resminya, Merah Putih One For All menceritakan tentang sekelompok anak yang terpilih menjadi "Tim Merah Putih". Mereka tinggal di sebuah desa dan sedang melakukan persiapan untuk memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia. Tugas mereka adalah menjaga Bendera Pusaka yang selalu dikibarkan setiap Upacara 17 Agustus.
Namun, tiga hari sebelum upacara, bendera itu hilang. Delapan anak dari berbagai latar belakang budaya itu (Betawi, Papua, Medan, Tegal, Jawa Tengah, Makassar, Manado, dan Cina) bersatu untuk menyelamatkan bendera Merah Putih yang hilang secara misterius.
Mereka harus mengatasi perbedaan, menembus sungai, hutan, dan badai, bahkan meredam ego masing-masing, demi satu tujuan yaitu mengibarkan bendera di Hari Kemerdekaan. Dengan keberanian, kerja sama, dan cinta Tanah Air, mereka menunjukkan bahwa perbedaan bukanlah halangan, melainkan kekuatan.
Merah Putih One For All DiKritik
Warganet ramai membicarakan Merah Putih One For All, namun didominasi oleh komentar negatif. Mereka menyoroti visual yang ditawarkan oleh film animasi tersebut yang dianggap kurang layak untuk layar lebar. Ada beberapa adegan juga yang mengganggu mereka, seperti burung Kakatua dengan suara monyet dan adanya sentaja tersimpat di gudang desa.
"Mohon maaf ini gudang desa apa gudang kartel ada senjata M4 di kotak ijo," tulis @tamad***. "Salfok sama posternya, kayak cover CD bajakan yang sering gue liat waktu SD," tulis @guram***. "Sebagai animator 3D dari Indonesia, film animasi Merah Putih One For All adalah aib yang menjijikan dan siapa pun seharusnya tidak mengonsumsi sampah ini," tulis @madak***.
Selain itu, Merah Putih One For All juga dibandingkan dengan film animasi Jumbo yang tembus 10 juta penonton serta anime Demon Slayer -Kimetsu no Yaiba- The Movie: Infinity Castle yang juga tayang di bioskop pada Kamis, 14 Agustus 2025. "Kukira setelah Jumbo bakal ada animasi animasi Indonesia yang mantap tapi ternyata oh ternyata ada animasi yang mantap buat di hujat," tulis @akuz***.
Pilihan Editor: Jumbo dan Harapan Baru Kebangkitan Animasi Indonesia