Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Kamboja Salak

    Sleman Ekspor 10 Ton Salak ke Kamboja, Komoditas Lokal Siap Bersaing - Beritasatu.com

    2 min read

     

    Sleman Ekspor 10 Ton Salak ke Kamboja, Komoditas Lokal Siap Bersaing

    Sleman, Beritasatu .com - Komitmen Sleman dalam memperkuat posisi komoditas lokal di pasar global dibuktikan dengan ekspor 10 ton salak pondoh ke Kamboja. Pelepasan ekspor dilakukan oleh Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, di Padukuhan Wonokerto, Turi, Kamis (31/7/2025), bersama CV Mitra Turindo.

    Danang menyampaikan, ekspor ini menunjukkan bahwa salak Sleman mampu bersaing di tingkat internasional. Ia menegaskan bahwa sektor pertanian yang dikelola dengan baik dapat menjadi pilar ketahanan pangan dan penggerak ekonomi rakyat.

    “Ini adalah cita-cita yang selama ini kita bangun bersama. Kita ingin petani salak Sleman tidak hanya menjual buah di pasar tradisional, tetapi juga menembus pasar internasional,” ujarnya pada Kamis (31/7/25).

    Danang mengapresiasi dukungan Bank Indonesia yang memberikan bantuan fasilitas pendukung ekspor kepada paguyuban petani salak CV Mitra Turindo. Ia menyebut bantuan ini penting untuk menjaga kualitas produk dan memenuhi standar ekspor.

    “Dengan demikian, salak pondoh tidak hanya dikenal karena keunikan rasanya, tetapi juga bermutu tinggi, standar ekspor yang terpenuhi, serta ketepatan dalam pengiriman dan penyimpanan,” jelas Danang.

    Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Sri Darmadi Sudibyo, menyebut ekspor sebagai faktor strategis dalam mendorong perekonomian daerah dan nasional. Ia menyampaikan bahwa kontribusi petani salak di Sleman sangat berarti dalam memperkuat fondasi ekonomi berbasis pertanian.

    “Bank Indonesia merasa bangga dengan peran para petani salak di Sleman ini. Ini adalah hal strategis yang perlu kita tumbuh kembangkan bersama. Dengan fasilitas yang kami serahkan ini harapannya dapat mendukung produktivitas petani salak di Sleman ini," ujarnya.

    Ketua Paguyuban CV Mitra Turindo, Suroto, mengungkapkan bahwa pengiriman salak ke Kamboja yang kali ini berjumlah 10 ton telah berlangsung sejak tahun 2017, dan pihaknya juga telah menjangkau pasar Tiongkok.

    "Terimakasih kepada Bank Indonesia yang telah memberikan bantuan fasilitas kepada petani salak yang ada di sini. Ini menjadi motivasi dan semangat kami untuk tumbuh dan berkembang," kata Suroto.

    Simak berita dan artikel lainnya di Google News

    Ikuti yang terbaru di WhatsApp Channel Beritasatu

    Komentar
    Additional JS