Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Gempa Bumi Lintas Peristiwa

    Sumber Gempa Aktif yang Pernah Rusak Jakarta di Masa Lalu, - Kompas

    5 min read

     Lintas Peristiwa 

    Sumber Gempa Aktif yang Pernah Rusak Jakarta di Masa Lalu

    PT. Kompas Cyber Media


    JAKARTA, KOMPAS.com - Penelitian terbaru menunjukkan Jakarta bukan wilayah yang aman dari gempa bumi.

    Sesar Baribis, yang terletak di selatan Jakarta, terbukti aktif dan menyimpan potensi gempa signifikan.

    Fakta ini terungkap dalam kajian yang dipublikasikan di jurnal ilmiah bergengsi Scientific Reports (Nature), kemudian dikonfirmasi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

    Sesar Aktif di Selatan Jakarta

    BMKG menyatakan Sesar Baribis memiliki laju geser sekitar 5 milimeter per tahun.

    80 Tahun Indonesia Merdeka, Apa yang Harus Dilawan Sekarang?

    “Keaktifan sesar ini didukung hasil monitoring peralatan sensor seismografi BMKG di mana terdapat aktivitas gempa yang terpantau di jalur sesar, meskipun dalam magnitudo kecil 2,3–3,1,” jelas Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono (24/6/2022).

    Struktur sesar ini diperkirakan membentang sepanjang 100 kilometer, terbagi ke dalam beberapa segmen.

    Segmen Jakarta melintas di sisi selatan Jakarta, sementara di bagian timur terdapat segmen Bekasi–Purwakarta. Menurut kajian, segmen timur tercatat lebih aktif dibanding segmen barat.

    Catatan Sejarah: Gempa 1780 dan 1834

    Sesar Baribis bukan sekadar ancaman gempa hari ini. Dikutip dari Kompas.com, penelitian Nguyen dan tim (2015) menunjukkan dua gempa besar di masa lalu yang menghantam Jakarta dan sekitarnya.

    • 22 Januari 1780: Gempa berkekuatan Magnitudo 7–8 mengguncang Jawa bagian barat.
      Getaran terasa hingga Sumatera tenggara. Puluhan gudang dan rumah di Batavia (Jakarta) runtuh.
    • 10 Oktober 1834: Gempa Magnitudo 7–7,7 kembali melanda.
      Istana Bogor sebagian runtuh, rumah-rumah batu di Jakarta Timur rusak, termasuk bangunan pemerintah di Weltevreden (sekarang kawasan Kementerian Keuangan).

    Catatan ini menunjukkan bahwa gempa besar di wilayah Jabodetabek bukan sekadar kemungkinan, melainkan pernah terjadi di masa lalu.

    Potensi dan Mitigasi

    Menurut Guru Besar ITB, Sri Widiyantoro, yang menjadi penulis utama penelitian Sesar Baribis di Scientific Reports, zona ini sangat rentan terhadap gempa besar bila energi regangan yang terkunci dilepaskan.

    Ia merekomendasikan agar Sesar Baribis dimasukkan dalam peta bahaya gempa bumi Indonesia terbaru.

    BMKG menegaskan, gempa kerak dangkal dari sesar aktif, meski magnitudo kecil sekalipun, bisa menyebabkan kerusakan karena episentrum dekat permukaan.

    Misalnya, gempa Magnitudo 4,5 berpotensi merusak jika hiposenternya dangkal.

    Endra Gunawan, peneliti geofisika ITB, menambahkan bahwa isu ini harus dikomunikasikan secara terbuka kepada masyarakat.

    “Dari sisi sains, zona tektonik di selatan Jakarta memang aktif. Dampaknya bisa sangat dahsyat mengingat kepadatan penduduk sekarang jauh lebih besar dibanding satu abad lalu,” ujarnya.

    Apa yang Harus Dilakukan?

    Para ahli menekankan bahwa mitigasi harus segera dilakukan di wilayah megapolitan Jabodetabek yang dihuni lebih dari 30 juta jiwa. Bentuk mitigasi antara lain:

    • Membangun infrastruktur tahan gempa dengan perencanaan tata ruang berbasis risiko.
    • Edukasi publik agar masyarakat memahami keterampilan penyelamatan diri saat gempa.
    • Latihan evakuasi rutin untuk meningkatkan kesiapsiagaan.

    Dengan temuan ilmiah terbaru dan catatan gempa bersejarah, semakin jelas bahwa Jakarta dan sekitarnya hidup berdampingan dengan risiko gempa bumi.

    Kesadaran dan mitigasi dini menjadi kunci agar potensi bencana tidak berubah menjadi tragedi besar.

    Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

    Update Mutasi TNI, Eks Pangkostrad Muhammad Saleh Mustafa Ditunjuk Jadi Wakasad

    Awesome
    Needs Work
    Contact
    Komentar
    Additional JS