Tren Sarapan Tanpa Nasi Semakin Diminati Masyarakat ,,- RRi
Kesehatan ,Kuliner
RRI.co.id - Tren Sarapan Tanpa Nasi Semakin Diminati Masyarakat

KBRN, Manado: Sarapan selama ini identik dengan nasi sebagai makanan pokok. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, mulai berkembang kebiasaan baru di tengah masyarakat Indonesia: sarapan tanpa nasi. Pilihan ini bukan sekadar mengikuti tren, melainkan juga bagian dari kesadaran akan pentingnya pola makan sehat dan seimbang.
Beragam pilihan sarapan kini hadir tanpa melibatkan nasi. Mulai dari roti gandum, telur rebus, oatmeal, buah-buahan, smoothie, hingga umbi-umbian seperti ubi rebus atau singkong. Makanan-makanan ini dinilai lebih ringan, mudah dicerna, dan memberikan energi cukup untuk memulai hari tanpa membuat tubuh terasa “berat” seperti setelah makan nasi.
Mengutip laman Kementerian Kesehatan RI, menyebut bahwa sarapan tidak harus selalu dengan nasi putih. Kandungan karbohidrat pada nasi putih memang tinggi, namun indeks glikemiknya juga tinggi, yang berarti bisa membuat gula darah cepat naik dan turun. Menurutnya, mengganti nasi dengan sumber karbohidrat kompleks yang lebih lambat dicerna seperti oatmeal atau roti gandum justru lebih baik bagi metabolisme tubuh.
Sarapan tanpa nasi juga dinilai lebih ramah bagi mereka yang sedang menjalani program diet, penderita diabetes, atau yang memiliki masalah dengan pencernaan. Selain itu, pola makan ini ikut mendukung gerakan diversifikasi pangan yang digaungkan oleh Kementerian Pertanian, untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap beras sebagai satu-satunya sumber pangan utama.
Meski begitu, budaya makan nasi yang sudah mengakar dalam kehidupan masyarakat Indonesia tentu tidak bisa diubah begitu saja. Namun, perubahan kecil dimulai dari pilihan pribadi yang lebih sadar akan kesehatan. Banyak sekolah, kantor, hingga komunitas olahraga kini juga mulai mempromosikan sarapan praktis tanpa nasi untuk mendukung produktivitas dan kebugaran.