Ajudan Kremlin: Putin dan Trump Akan Cegah Perang Dunia III - Sindonews
3 min read
Dunia Internasional,
Ajudan Kremlin: Putin dan Trump Akan Cegah Perang Dunia III
Senin, 08 September 2025 - 07:03 WIB
Kremlin menyatakan upaya diplomatik Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump akan mencegah Perang Dunia III. Foto/Sputnik
A
A
A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan mencegah Perang Dunia III melalui upaya diplomatik mereka. Demikian disampaikan ajudan Kremlin, Kirill Dmitriev.
Dmitriev, ajudan Kremlin untuk urusan ekonomi internasional, mengatakan kedua pemimpin itu semakin mendekatkan akhir konflik Ukraina.
Dmitriev, yang juga merupakan kepala Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF)—dana kekayaan negara—menulis di X: "Stalin, Roosevelt dan Churchill memenangkan Perang Dunia II. Putin dan Trump akan mencegah Perang Dunia III."
Baca Juga: Trump Klaim Perang Rusia-Ukraina Tak Lagi Menuju Perang Dunia III
Dia melengkapi unggahannya dengan foto para pemimpin Soviet, AS, dan Inggris yang diambil selama Konferensi Yalta bersejarah tahun 1945, yang meletakkan dasar bagi tatanan pascaperang setelah kekalahan Nazi Jerman.
Dia juga membantah pernyataan mantan duta besar AS untuk Rusia, Michael McFaul, yang menyatakan bahwa Moskow tidak serius dalam negosiasi untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina dan mendesak pengiriman lebih banyak senjata Barat untuk Ukraina.
“Salah. Perdamaian sudah dekat justru karena dialog Trump-Putin. Pendekatan [mantan Presiden AS Joe] Biden yang bodoh gagal. Upaya isolasi gagal. Sanksi gagal. Dialog, rasa hormat, saling memahami, dan pemecahan masalah untuk menemukan solusi jangka panjang adalah jalannya,” kata Dmitriev, seperti dikutip dari Russia Today, Senin (8/9/2025).
Memutus jeda panjang dalam perundingan tingkat tinggi antara AS dan Rusia, Putin dan Trump telah melakukan beberapa percakapan telepon dan bertemu langsung di Alaska pada pertengahan Agustus.
Meskipun tidak ada kesepakatan gencatan senjata yang dicapai pada pertemuan puncak Alaska, kedua belah pihak memuji pertemuan tersebut sebagai sangat produktif. Setelah perundingan, Trump mengatakan bahwa Ukraina tidak dapat berharap untuk bergabung dengan NATO atau merebut kembali Crimea.
Pada Jumat pekan lalu, Putin menyampaikan nada optimistis yang berhati-hati tentang prospek untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina, dengan menyatakan: "Ada cahaya di ujung terowongan." Tapi, dia mencatat bahwa jika tidak ada solusi diplomatik yang ditemukan, "kita harus mencapai semua tujuan melalui senjata."
Moskow bersikeras bahwa resolusi berkelanjutan untuk konflik ini hanya mungkin jika Ukraina berkomitmen pada netralitas, demiliterisasi, denazifikasi, dan mengakui realitas teritorial baru di lapangan.
Dmitriev, ajudan Kremlin untuk urusan ekonomi internasional, mengatakan kedua pemimpin itu semakin mendekatkan akhir konflik Ukraina.
Dmitriev, yang juga merupakan kepala Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF)—dana kekayaan negara—menulis di X: "Stalin, Roosevelt dan Churchill memenangkan Perang Dunia II. Putin dan Trump akan mencegah Perang Dunia III."
Baca Juga: Trump Klaim Perang Rusia-Ukraina Tak Lagi Menuju Perang Dunia III
Dia melengkapi unggahannya dengan foto para pemimpin Soviet, AS, dan Inggris yang diambil selama Konferensi Yalta bersejarah tahun 1945, yang meletakkan dasar bagi tatanan pascaperang setelah kekalahan Nazi Jerman.
Dia juga membantah pernyataan mantan duta besar AS untuk Rusia, Michael McFaul, yang menyatakan bahwa Moskow tidak serius dalam negosiasi untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina dan mendesak pengiriman lebih banyak senjata Barat untuk Ukraina.
“Salah. Perdamaian sudah dekat justru karena dialog Trump-Putin. Pendekatan [mantan Presiden AS Joe] Biden yang bodoh gagal. Upaya isolasi gagal. Sanksi gagal. Dialog, rasa hormat, saling memahami, dan pemecahan masalah untuk menemukan solusi jangka panjang adalah jalannya,” kata Dmitriev, seperti dikutip dari Russia Today, Senin (8/9/2025).
Memutus jeda panjang dalam perundingan tingkat tinggi antara AS dan Rusia, Putin dan Trump telah melakukan beberapa percakapan telepon dan bertemu langsung di Alaska pada pertengahan Agustus.
Meskipun tidak ada kesepakatan gencatan senjata yang dicapai pada pertemuan puncak Alaska, kedua belah pihak memuji pertemuan tersebut sebagai sangat produktif. Setelah perundingan, Trump mengatakan bahwa Ukraina tidak dapat berharap untuk bergabung dengan NATO atau merebut kembali Crimea.
Pada Jumat pekan lalu, Putin menyampaikan nada optimistis yang berhati-hati tentang prospek untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina, dengan menyatakan: "Ada cahaya di ujung terowongan." Tapi, dia mencatat bahwa jika tidak ada solusi diplomatik yang ditemukan, "kita harus mencapai semua tujuan melalui senjata."
Moskow bersikeras bahwa resolusi berkelanjutan untuk konflik ini hanya mungkin jika Ukraina berkomitmen pada netralitas, demiliterisasi, denazifikasi, dan mengakui realitas teritorial baru di lapangan.
(mas)