Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Babi Badan Gizi Nasional Berita Featured Istimewa Makan Bergizi Gratis Minyak Babi Spesial

    BGN Ganti Nampan MBG jika Terbukti Mengandung Minyak Babi - PAGE ALL : Okezone Economy

    2 min read

     

    BGN Ganti Nampan MBG jika Terbukti Mengandung Minyak Babi - PAGE ALL : Okezone Economy


    JAKARTA - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana memastikan akan mengganti nampan atau ompreng untuk program makan bergizi gratis (MBG) jika terbukti mengandung minyak babi.

    Dadan memastikan pihaknya saat ini tengah melakukan pengecekan dugaan nampan MBG yang mengandung minyak babi.

    “Ya tentu saja. Gini, kita kan harus cek and recheck benar atau tidak ya kan. Nah sejauh ini kan semua sudah digunakan, tapi perlu diketahui juga bahwa itu seluruhnya adalah mitra yang melakukan pembelian,” kata Dadan di komplek Istana Kepresidenan Jakarta, dikutip Senin (1/9/2025).

    “Jadi kita akan cek semua,” tegas Dadan.

    Lebih lanjut, Dadan memastikan bahwa BGN bersama kementerian serta badan terkait masih melakukan pemeriksaan terhadap dugaan nampan MBG mengandung minyak babi itu. 
    “Ada check and recheck ya. Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, BPOM," katanya.

    Sebelumnya, Istana juga telah membuka suara mengenai investigasi Indonesia Business Post yang melaporkan temuan ompreng untuk program MBG yang diduga mengandung minyak babi.

    Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi mengatakan, akan dilakukan uji laboratorium melalui BPOM perihal dugaan nampan MBG mengandung minyak babi.

    “Kalau pembuktian, misalnya soal nampan itu kan nanti bisa diuji lah. Nampannya begitu sampai di sini bisa diuji di BPOM bisa diuji, diuji di laboratorium independen benar nggak begitu dia,” kata Hasan di kantornya belum lama ini.

    Sejauh ini, Hasan menegaskan tidak ada temuan sebagaimana yang dilaporkan dalam artikel investigatif Indonesia Business Post. “Sejauh ini kita tidak menemukan,” kata Hasan.

    Namu, pengujian laboratorium bisa dilakukan untuk menjawab kekhawatiran. Hasan mengatakan dirinya sudah berkoordinasi dengan Kepala BPOM Taruna Ikrar terkait permasalahan ini. “Kalau memang ada kekhawatiran soal itu, kita uji saja. Bisa diuji di BPOM. Kita bisa uji kok tadi saya sudah ketemu sama kepala BPOM,” ujar Hasan.

    “Jadi itu pentingnya kita tidak gampang termakan isu yang sensitif, dan itu kan perlu diperiksa,” pungkas Hasan.

    (Dani Jumadil Akhir)

    Lihat juga: Nyawa Jadi Taruhan Mereka Yang Melakukan Pesugihan

    Komentar
    Additional JS