Fakta Survei KPAI, Anak Masih Makan Menu MBG Meski Tak Layak Konsumsi - Viva
Kesehatan
Fakta Survei KPAI, Anak Masih Makan Menu MBG Meski Tak Layak Konsumsi
- www.viva.co.id
Jakarta, VIVA Banyuwangi –Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta pemerintah segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Seruan ini muncul setelah maraknya kasus keracunan anak usai menyantap makanan MBG di sejumlah daerah. KPAI menilai suara anak sebagai penerima manfaat program harus dijadikan masukan utama untuk memperbaiki kualitas MBG ke depan.
"Penting sekali mendengar temuan dari penerima manfaat program, yaitu anak. Pesan kunci yang kami temukan, pertama, pesan responden anak tentang kewaspadaan mereka melihat kualitas makanan MBG. Hal tersebut menjadi pesan kunci anak-anak agar makanan yang didistribusikan tidak bau atau basi," ujar Wakil Ketua KPAI, Jasra Putra. Rabu, 24 September 2025.
Menurut Jasra, percepatan program MBG layaknya "mobil ngebut tanpa kendali" yang justru berisiko membahayakan anak. Oleh karena itu, pemerintah diminta “rem sejenak” untuk memastikan kualitas, kebersihan, serta pengawasan distribusi lebih terstandarisasi.
"Jangan sampai mengejar target tapi mengabaikan keselamatan anak. Apalagi jika kita membayangkan anak-anak usia dini yang jadi korban, ini memprihatinkan," tegas Jasra Putra. Seperti dilansir dari viva.co.id.
Temuan ini berdasarkan Survei Suara Anak untuk Program MBG yang digelar 14 April–23 Agustus 2025 di 12 provinsi, dengan melibatkan 1.624 responden anak dan anak disabilitas.
Dari survei itu, terungkap 583 anak mengaku menerima makanan MBG dalam kondisi rusak, bau, atau basi. Bahkan, 11 responden menyatakan tetap memakannya meski sudah tidak layak konsumsi.
Selain itu, anak-anak juga meminta agar wadah makanan MBG diperbaiki karena sering menimbulkan bau tidak sedap. Beberapa bahkan pernah menemukan ulat pada buah atau sayuran yang disajikan.
"Ketiga, anak meminta kualitas makanan bisa tetap terjaga saat dihidangkan. Karena, makanan yang sudah tidak segar membuat mereka malas untuk menyantapnya," jelas Jasra.
Meski begitu, mayoritas responden tetap setuju dengan keberadaan program MBG, sebab makanan bergizi dianggap penting untuk tumbuh kembang. Survei ini terselenggara berkat kerja sama KPAI dengan CISDI dan Wahana Visi Indonesia (WVI).