Gibran Bertemu Ojol Terkesan Gimik, Charta Politika Ingatkan Akar Persoalannya Himpitan Ekonomi - Jnilah
Gibran Bertemu Ojol Terkesan Gimik, Charta Politika Ingatkan Akar Persoalannya Himpitan Ekonomi
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka berdialog dengan perwakilan pengemudi ojek online di Istana Wakil Presiden, Jakarta, 31 Agustus 2025. (Foto: Dok.Wapres RI)
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com
Charta Politika Curiga Pertemuan Gibran dengan Ojol Cuma Gimik
Peneliti Charta Politika Indonesia, Ardha Ranadireksa mencurigai pertemuan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang menemui para pengemudi ojek online (ojol) sekadar gimik belaka, untuk menekan tensi di publik.
Dia mengingatkan, aksi protes yang berubah jadi anarkis beberapa waktu lalu tak semata-mata dipicu oleh permasalahan para pengemudi ojol. Menurutnya, terdapat persoalan struktural lain yang justru menjadi dasar protes publik.
“Demo yang berlangsung sebelumnya didasari oleh permasalahan yang bukan sekadar terjadi pada ojol. Kebijakan rangkap jabatan wakil menteri, kenaikan PBB di sejumlah wilayah, efisiensi anggaran yang bertentangan dengan pemberian tunjangan rumah bagi anggota DPR, dan lain-lain, itu merupakan problem yang menjadi dasar protes publik,” ujar Ardha kepada Inilah.com, Kamis (4/9/2025).
Ia menekankan, penyelesaian masalah tersebut tidak hanya menjadi tanggung jawab legislatif (DPR), tetapi juga eksekutif yang dinilai belum sepenuhnya sejalan dengan kondisi finansial masyarakat.
“Pada konteks ini, apakah Wapres Gibran menyadari atau tidak? Jangan sampai pertemuan tersebut justru hanya menjadi gimmick politik belaka,” tegasnya.
Pertemuan sudah terjadi, kini publik menantikan solusi konkret dari Gibran untuk mengatasi segala persoalan para ojol.
“Solusi konkret apa yang bisa ditawarkan Gibran, sebagai wapres, bagi permasalahan yang ada? Alih-alih sebagai bagian dari langkah pemerintah, pertemuan Gibran dengan perwakilan ojol justru terkesan tidak sejalan dengan langkah Presiden yang memiliki fokus pembahasan berbeda,” pungkasnya.
Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia naga-naganya kurang senang soal dugaan sopir ojol yang menemui Wapres Gibran Rakabuming Raka, adalah gadungan, dibantah empat aplikator. Kini narasinya berbelok jadi kurangnya keberpihakan Gibran terhadap pengemudi ojol.
Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono menyebut bahwa pihak yang melakukan pertemuan tersebut bukan dari asosiasi pengemudi ojol. Dia mengatakan, jika perkumpulan tersebut mewakili korporat perusahaan aplikasi dia menyayangkan bahwa Gibran lebih memilih menampung kepentingan korporat aplikator dibandingkan rakyat Indonesia yang berprofesi sebagai ojol yang sedang berjuang atas hak dan keadilan.
Dia menegaskan, jika pertemuan dengan Gibran untuk mewakili kepentingan korporat aplikator maka pertemuan tersebut patut dipertanyakan kepada Gibran yang jelas-jelas rakyat ojol sedang dalam kesulitan ekonomi. Dia menegaskan bahwa pihaknya akan tetap fokus pada tuntutan utama yaitu potongan biaya aplikasi 10 persen.
"Garda mempertanyakan keberpihakan Gibran, apakah Wapres pro kepada rakyat atau pro kepada pebisnis atau korporat aplikator sehingga lebih memilih menyerap aspirasi korporat, aspirasi bisnis dibandingkan aspirasi rakyat Indonesia, ataukah memang pemerintahan dan kekuasaan sudah dikendalikan oleh kepentingan korporat aplikator ojol sehingga timbul adanya kebijakan pemerintah yang dikendalikan oleh korporat aplikator ojol atau disebut dengan vendor driven policy," ujar Igun dalam keterangannya, Jakarta, Rabu (3/9/2025).
Sebelumnya, empat perusahaan ojek online (ojol) Grab, Gojek, Maxim, dan InDrive memastikan orang-orang yang bertemu Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka adalah mitra pengemudi mereka. Pernyataan ini menjawab tudingan Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia soal tidak jelasnya asal muasal orang-orang tersebut.
Direktur Public Affairs & Communications GoTo Ade Mulya mengonfirmasi pria berjaket Gojek adalah mitra mereka bernama Mohamad Rahman Tohir. Pria yang akrab disapa Cang Rahman ini aktif menjadi mitra Gojek sejak 2015.
Ade menerangkan pihaknya dan aplikator lain, yaitu Maxim, Grab dan InDrive, sempat dihubungi Kantor Wapres untuk menghadirkan perwakilan mitra ojol. Para perwakilan itu disebut diminta hadir untuk berdialog bersama Gibran.
"Kami pun ingin menegaskan bahwa Mohamad Rahman Tohir atau yang akrab disapa Cang Rahman, salah satu peserta dialog yang ramai menjadi perbincangan publik akhir-akhir ini adalah benar mitra aktif Gojek sejak 2015," kata Ade dalam keterangan tertulis dikutip Selasa (2/9/2025).
Bantahan ini mematahkan narasi Garda Indonesia yang menyatakan tak mengenali para perwakilan ojol yang berdialog dengan Gibran. Igun bilang para pengemudi ojol yang bertemu Wapres bukan anggota asosiasinya. Atas kejanggalan itu ia menyinggung ketidakjelasan kelompok mana yang diwakili saat pertemuan dengan Gibran.
Igun menaruh curiga dan mempertanyakan soal asal para ojol yang diundang berdialog karena notabene baik ia maupun rekan-rekannya di asosiasi tidak mengenali mereka. Dia sempat menyebut kemungkinan rekayasa dari pemerintah yang mungkin tidak benar-benar mendatangkan ojol melainkan orang-orang suruhan tetapi beratribut ojol.
