TRIBUNPEKANBARU.COM - Selama ini ada anggapan bahwa nyamuk lebih menyukai orang dengan golongan darah O. 

Namun, benarkah hal tersebut secara ilmiah?

Menurut dr. Lindsey Zubritsky, seorang dokter kulit, ketertarikan nyamuk terhadap seseorang sebenarnya merupakan fenomena yang kompleks.

"Kemungkinan besar daya tarik nyamuk lebih kompleks. Mungkin saja ada orang yang lebih sering digigit nyamuk daripada yang lain. Menjadi ‘magnet nyamuk’ adalah hal yang nyata," kata Zubritsky, dikutip oleh Kompas.com dari artikel di USA Today, Senin (15/9/2025).

Zubritsky juga menjelaskan bahwa setiap orang memiliki tingkat sensitivitas yang berbeda terhadap gigitan nyamuk.

Ini membuat sebagian orang merasa lebih terganggu atau menunjukkan reaksi yang lebih jelas saat digigit.

"Beberapa orang lebih sensitif dan responsif terhadap gigitan nyamuk dibanding orang lain," tambahnya.

Apa Hubungannya dengan Golongan Darah O?

Anggapan bahwa golongan darah O lebih disukai nyamuk bukan tanpa dasar.

Beberapa penelitian ilmiah telah mencoba menelusuri hubungan antara golongan darah dan preferensi nyamuk.

• Studi tahun 1974 yang melibatkan 102 peserta menemukan bahwa nyamuk lebih sering menggigit orang dengan golongan darah O, dibanding golongan darah lainnya.

Hasilnya menunjukkan bahwa nyamuk memang cenderung mengisap darah golongan O lebih banyak daripada golongan darah lain.

Nyamuk dilaporkan lebih banyak mendarat pada orang dengan golongan darah O, terutama saat dibandingkan dengan golongan darah A.

Dalam studi ini, ketika antigen golongan darah diaplikasikan pada lengan peserta, nyamuk lebih tertarik secara signifikan pada mereka yang memiliki antigen H (yang terkait dengan golongan darah O) dibanding antigen A.

Masih Kontroversial, Ada Faktor Lain yang Menarik Nyamuk

Meskipun beberapa studi mendukung anggapan tersebut, banyak peneliti menilai klaim itu masih kontroversial.

Menurut dokter kulit Dr. Toral Vaidya, ada faktor lain yang lebih dominan dalam menarik perhatian nyamuk.

"Sebagian besar peneliti melaporkan, apa yang membuat nyamuk tertarik kemungkinan besar berkaitan dengan sinyal kimia, panas tubuh, dan bau (badan) dibanding golongan darah," jelas Vaidya.

Kesimpulan sementara, meski golongan darah O disebut lebih menarik bagi nyamuk dalam beberapa studi, para ahli menekankan bahwa bau badan, suhu tubuh, serta sinyal kimia tetap menjadi faktor utama yang mempengaruhi frekuensi gigitan nyamuk.

(*)

Sumber: Kompas.com