Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Green Hydrogen Istimewa Panas Bumi Spesial

    Indonesia Bangun Green Hydrogen Berbasis Panas Bumi Pertama di Dunia - SindoNews

    2 min read

     

    Indonesia Bangun Green Hydrogen Berbasis Panas Bumi Pertama di Dunia

    Jum'at, 12 September 2025 - 20:54 WIB

    Indonesia membangun Green Hydrogen berbasis panas bumi pertama di dunia yang ditandai dengan groundbreaking Proyek Green Hydrogen Pilot Plant Ulubelu. Foto/Dok
    A
    A
    A
    LAMPUNG - Indonesia membangun Green Hydrogen berbasis panas bumi pertama di dunia. Hal ini ditandai dengan groundbreaking Proyek Green Hydrogen Pilot Plant Ulubelu oleh Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Todotua Pasaribu di Lampung, Selasa (9/9).

    Groundbreaking yang diselenggarakan oleh PT Pertamina Geothermal Energy Tbk ini menandai dimulainya pembangunan pilot plant perdana di dunia yang memanfaatkan teknologi anion exchange membrane electrolyzer berbasis energi panas bumi untuk menghasilkan hidrogen hijau .

    Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM, Todotua Pasaribu menjelaskan, bahwa proyek ini merupakan tonggak penting dalam mendorong hilirisasi energi baru terbarukan dan mempercepat transisi menuju ekonomi hijau . Baca Juga: Di COP 29, PGE: Panas Bumi Katalisator Utama Transisi Energi

    “Proyek green energy pilot plant ini merupakan wujud nyata dari komitmen pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060, yang juga sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo, khususnya Asta Cita ke-2 untuk mendorong kemandirian bangsa melalui energi dan ekonomi hijau, serta Asta Cita ke-5 untuk melanjutkan hilirisasi dan mengembangkan industri berbasis sumber daya alam untuk meningkatkan nilai tambah dalam negeri,” kata Wamen Todotua.

    Dijelaskan bahwa pemanfaatan hidrogen hijau akan memperkuat ekonomi berkelanjutan, mulai bahan bakar transportasi hingga dekarbonisasi industri. Dengan target produksi ±100 kg hidrogen per hari pada November 2026, hasil produksi tidak hanya akan dimanfaatkan oleh Pertamina Group, juga mitra eksternal seperti Toyota untuk pengembangan kendaraan berbahan bakar hidrogen.

    ”Hilirisasi terbukti telah menjadi salah satu motor utama pertumbuhan ekonomi nasional. Ke depan, hilirisasi tidak hanya akan berfokus pada mineral, tetapi juga akan ditopang oleh energi hijau sebagai katalisatorutama agar industrialisasi berjalan lebih efisien dan kompetitif,” tutur Todotua.

    Baca Juga: PGE Tegaskan Keberlanjutan sebagai Budaya Perusahaan

    Wamen Todotua juga menyatakan komitmen Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM untuk terus mendorong investasi di sektor energi hijau dan hilirisasi sumber daya alam serta meperkuat sinergi antara pemerintah, BUMN, swasta, dan mitra internasional dalam membangun ekosistem energi hijau. Proyek Green Hydrogen Ulubelu diharapkan menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk memperkuat kepemimpinan dalam transisi energi global.

    Groundbreaking ini turut dihadiri oleh Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Yuliot Tanjung, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Mochamad Iriawan, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri, Direktur Proyek dan Operasi Pertamina New and Renewable Energy Norman Ginting, serta Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Julfi Hadi.

    (akr)
    Komentar
    Additional JS