Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Arab Saudi Ayatollah Ali Khamenei Dunia Internasional Featured Iran Istimewa Pakistan Spesial

    Jenderal Penasihat Khamenei Desak Iran Gabung Pakta Pertahanan Arab Saudi-Pakistan - SINDOnews

    2 min read

     Dunia Internasional, 

    Jenderal Penasihat Khamenei Desak Iran Gabung Pakta Pertahanan Arab Saudi-Pakistan

    Senin, 29 September 2025 - 12:25 WIB

    Seorang jenderal penasihat senior Ayatollah Ali Khamenei mendesak Iran untuk gabung dengan pakta pertahanan bersama Arab Saudi-Pakistan. Foto/Khamenei.ir
    A
    A
    A
    TEHERAN - Mayor Jenderal Yahya Rahim Safavi, penasihat senior Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, telah mendesak pemerintah untuk bergabung dengan pakta pertahanan baru Arab Saudi-Pakistan. Pakta pertahanan ini penting bagi kawasan tersebut karena Pakistan memiliki senjata nuklir.

    Safavi mengatakan kepada televisi pemerintah bahwa pakta pertahanan antara Riyadh dan Islamabad bersifat positif. Selain Iran, dia juga mendesak Irak, dan negara-negara lain juga ikut ambil bagian.

    “Iran, Arab Saudi, Pakistan, dan Irak dapat mencapai pakta pertahanan kolektif,” ujarnya, seraya mengakui bahwa pengaruh Amerika Serikat (AS) atas Riyadh dan Islamabad dapat membatasi langkah-langkah tersebut.

    Baca Juga: Islamabad Samakan Pakta Pertahanan Arab Saudi-Pakistan dengan NATO

    Pada awal September, Arab Saudi dan Pakistan yang bersenjata nuklir menandatangani pakta pertahanan bersama di Riyadh, memperkuat kemitraan keamanan mereka yang telah terjalin selama puluhan tahun, seminggu setelah serangan Israel terhadap Qatar.

    Riyadh menegaskan bahwa kesepakatan itu bukanlah respons terhadap peristiwa tertentu, melainkan puncak dari perundingan selama bertahun-tahun.

    Pakta pertahanan baru tersebut, yang digambarkan oleh seorang pejabat senior Arab Saudi sebagai "perjanjian pertahanan komprehensif yang mencakup semua sarana militer", menyatakan bahwa agresi terhadap salah satu negara akan dianggap sebagai serangan terhadap keduanya.

    Pakistan, satu-satunya negara dengan mayoritas penduduk Muslim yang memiliki senjata nuklir, telah lama menempatkan pasukan di Kerajaan Arab Saudi dan memberikan dukungan teknis dan operasional kepada militernya.

    Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif dan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman menandatangani pakta tersebut bersama panglima militer Pakistan yang berpengaruh, Asim Munir.

    Di tempat lain dalam sambutannya, Safavi mengatakan Iran meluncurkan lebih dari 500 rudal jarak jauh selama perang 12 hari melawan Israel pada Juni lalu, tetapi mengakui kelemahan dalam pertahanan udara dan intelijen Teheran.

    "Penilaian asing menunjukkan 60% yakin Iran menang, karena Israel tidak mencapai tujuannya," ujarnya, tanpa menyebut sumber mana pun.

    Dia menambahkan Iran sedang membangun kembali sistem radar dan rudal yang rusak dan pasti akan meningkatkan kemampuan ofensifnya.

    "Musuh tidak dapat menoleransi serangan kami terhadap kilang dan pembangkit listrik Haifa," kata Safavi, seraya menambahkan bahwa rudal Iran telah menghancurkan situs peralatan militer canggih Israel.

    Safavi memperingatkan bahwa konflik "belum sepenuhnya berakhir" dan menyerukan penguatan diplomasi, media, dan kesiapan militer.

    "Kita harus melanjutkan jalur pembangunan kekuatan. Kekuatan ofensif tidak hanya di udara dan angkasa, tetapi di semua domain," ujarnya, seperti dikutip dari Iran International, Senin (29/9/2025).
    (mas)
    Komentar
    Additional JS