Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono

TRIBUNJAMBI.COM -Pemerintah akan membuka seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)  pada tahun 2026. 

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan bahwa anggaran untuk pelaksanaan seleksi sudah dimasukkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026.

Kebijakan fiskal tahun 2026 diarahkan pada pencapaian pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 6–6,5 persen. 

Dalam kerangka tersebut, pengadaan aparatur sipil negara baru diprogramkan untuk memperkuat kinerja pelayanan publik.

Rekrutmen ini juga akan digunakan untuk mengisi sejumlah formasi kosong yang belum terpenuhi pada seleksi CPNS tahun 2024.

 Selain itu, kebutuhan pegawai di instansi baru yang dibentuk pemerintah turut menjadi dasar pembukaan penerimaan.

Faktor lain yang mendorong pengadaan adalah peningkatan jumlah ASN yang memasuki masa pensiun setiap tahun. 

Kekosongan pegawai akibat pensiun dianggap perlu segera digantikan agar tidak terjadi kekurangan tenaga di sektor publik.

Purbaya menyebut bahwa alokasi anggaran tidak hanya diperuntukkan bagi instansi pusat, tetapi juga dialokasikan untuk formasi di daerah. 

Dengan demikian, rekrutmen CPNS 2026 akan melibatkan pemerintah provinsi serta kabupaten/kota sesuai kebutuhan.

Secara historis, seleksi CPNS dilaksanakan hampir setiap dua tahun sekali.

 Setelah 2024, maka tahun 2026 menjadi periode lanjutan dari pola tersebut.

Badan Kepegawaian Negara (BKN) mencatat bahwa persaingan pada seleksi CPNS sangat tinggi. 

Pada formasi tertentu, rasio pelamar dengan ketersediaan kursi bisa mencapai 1:1.000.

Pelaksanaan seleksi CPNS menggunakan metode Computer Assisted Test (CAT). 

Sistem ini menekankan kecepatan, ketelitian, serta penguasaan materi sesuai kisi-kisi yang telah ditetapkan.

Dengan adanya pencantuman anggaran dalam Rancangan APBN 2026, kepastian rekrutmen CPNS tersebut telah diumumkan sebagai bagian dari agenda pemerintah tahun depan.

Artikel ini diolah dari Tribun Jateng