Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Istimewa Kesehatan Spesial

    Kebiasaan Menahan Bersin, Resiko Sobeknya Saluran Pernafasan - RRI

    3 min read

     Kesehatan, 

    Kebiasaan Menahan Bersin, Resiko Sobeknya Saluran Pernafasan

    Oleh: Yulius Puguh Adi Widodo
    Editor: Benny Hermawan
    25 Sep 2025 - 18:28
    Surabaya. 
    Kebiasaan menahan bersin, ternyata memiliki resiko yang cukup serius sebabkan sobeknya saluran pernafasan. (Foto:FreePik)

    KBRN,Surabaya: Kebiasaan menahan bersin ternyata menyimpan potensi bahaya yang serius bagi kesehatan. Menurut dr. Tika Suseno, seorang praktisi medis yang dihubungi oleh Pro1 melalui sambungan telepon pada Kamis (25/09), menahan bersin dapat menyebabkan robeknya saluran pernapasan. Kebiasaan ini masih kerap dilakukan oleh sebagian masyarakat, didorong oleh anggapan bahwa bersin di depan umum dianggap tidak sopan atau kurang beretika.

    "Anggapan bahwa bersin di depan umum itu tidak sopan atau bahkan bisa menyebarkan virus COVID-19 dan variannya melalui udara, inilah yang membuat seseorang akhirnya menahan bersin di depan umum," jelas Tika Suseno. 

    Kekhawatiran akan citra sosial dan persepsi publik menjadi faktor utama yang mendorong individu untuk menahan dorongan alami tubuh ini, meskipun berisiko bagi kesehatan mereka sendiri.

    ‎Lebih lanjut, Tika Suseno memaparkan sebuah kasus yang mengkhawatirkan. "Ada suatu kejadian di mana seorang pria berusia 34 tahun dari Inggris terpaksa mendapat penanganan medis akibat menahan bersin karena mengalami robek pada saluran pernapasan," ungkapnya. 

    Kejadian ini menjadi bukti nyata akan konsekuensi serius yang dapat ditimbulkan oleh kebiasaan menahan bersin, yang seringkali dianggap sepele oleh banyak orang.

    ‎"Kebiasaan menahan bersin akan mengakibatkan tekanan hebat, di mana udara yang seharusnya keluar justru akan menekan bagian jaringan lunak di leher dan dada," terang dr. Tika. 

    Tekanan internal yang meningkat ini dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai pneumomediastinum spontan, yaitu kondisi ketika udara keluar dari saluran pernapasan dan terjebak di rongga dada bagian tengah.

    ‎Tika Suseno menekankan bahwa kondisi ini jarang terjadi dan umumnya disebabkan oleh trauma atau batuk yang sangat keras, potensi risikonya tetap ada. "Walaupun jarang terjadi, namun kondisi ini umumnya terjadi karena adanya trauma dan atau batuk keras," jelasnya. 

    Hal ini menegaskan bahwa menahan bersin dapat menjadi pemicu yang memperburuk kondisi atau bahkan menciptakan masalah kesehatan baru.

    ‎Menyikapi hal ini, dr. Tika Suseno memberikan saran yang bijak. "Untuk itu, dr. Tika menyarankan untuk tidak menahan bersin, namun juga perlu memperhatikan kondisi apabila sedang di depan umum, untuk mempertahankan etika sosial. Yakni dengan menutup mulut dengan menggunakan tangan atau masker, kemudian melakukan kebiasaan mencuci tangan dengan teratur," katanya mengakhiri.

    Kata Kunci:
    Komentar
    Additional JS