Mahathir Mohamad Minta KTT ASEAN Tak Undang Trump karena Terlibat Genosida Gaza Sindo news
2 min read
Dunia Internasional, Konflik Timur Tengah,
Mahathir Mohamad Minta KTT ASEAN Tak Undang Trump karena Terlibat Genosida Gaza
Minggu, 28 September 2025 - 11:53 WIB
Mahathir Mohamad minta pemerintah Malaysia batalkan undangan untuk Presiden AS Donald Trump sebagai tamu KTT ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur. Foto/X/Mahathir Mohamad/New York Times
A
A
A
KUALA LUMPUR - Mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad meminta pemerintah Malaysia untuk membatalkan undangan untuk Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sebagai tamu KTT ke-47 ASEAN pada November mendatang di Kuala Lumpur.
Dalam sebuah video yang diunggah di media sosial, Mahathir menuduh Trump dan AS sebagai pemain kunci dalam apa yang dia sebut sebagai genosida Israel terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza.
“Orang Palestina tidak hanya dibunuh oleh bom dan senjata, tetapi juga oleh kelaparan yang sengaja direkayasa,” katanya, seperti dikutip WorldofBuzz, Minggu (28/9/2025).
Baca Juga: Trump Tawarkan 21 Poin untuk Akhiri Genosida Secara Permanen, Cabut Rencana Gaza Riviera
Mahathir menekankan bahwa Malaysia, meskipun negara kecil, harus mengambil sikap.
“Kita tidak bisa tinggal diam. Pemerintah dan Perdana Menteri Datuk Seri Anwar Ibrahim harus maju untuk menyatakan posisi Malaysia menentang kebrutalan Israel dan AS. Ini adalah tanggung jawab moral bangsa kita,” jelasnya.
Dia mendesak Anwar untuk membatalkan undangan Trump, dengan mengatakan: “Saya memohon kepada Anwar untuk membatalkan undangan Trump, karena dia terlibat dalam kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina.”
Dalam sebuah video yang diunggah di media sosial, Mahathir menuduh Trump dan AS sebagai pemain kunci dalam apa yang dia sebut sebagai genosida Israel terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza.
“Orang Palestina tidak hanya dibunuh oleh bom dan senjata, tetapi juga oleh kelaparan yang sengaja direkayasa,” katanya, seperti dikutip WorldofBuzz, Minggu (28/9/2025).
Baca Juga: Trump Tawarkan 21 Poin untuk Akhiri Genosida Secara Permanen, Cabut Rencana Gaza Riviera
Mahathir menekankan bahwa Malaysia, meskipun negara kecil, harus mengambil sikap.
“Kita tidak bisa tinggal diam. Pemerintah dan Perdana Menteri Datuk Seri Anwar Ibrahim harus maju untuk menyatakan posisi Malaysia menentang kebrutalan Israel dan AS. Ini adalah tanggung jawab moral bangsa kita,” jelasnya.
Dia mendesak Anwar untuk membatalkan undangan Trump, dengan mengatakan: “Saya memohon kepada Anwar untuk membatalkan undangan Trump, karena dia terlibat dalam kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina.”
Mahathir juga mengecam AS karena terus mendanai dan mempersenjatai Israel, yang memungkinkan kekerasan lebih lanjut.
“Dengan membatalkan undangan Trump, Malaysia akan mengirimkan pesan yang jelas bahwa dia adalah seorang penjahat dan pembunuh anak-anak,” katanya.
Dia menambahkan bahwa AS secara aktif menghalangi upaya untuk menghentikan kehancuran di Gaza. “Orang seperti Trump, betapapun berkuasanya, seharusnya tidak diterima di Malaysia," imbuh Mahathir.
Mahathir menunjuk langkah-langkah terbaru negara-negara Eropa yang mengakui Negara Palestina sebagai tanda bahwa situasi sedang berbalik.
"Negara-negara ini, termasuk Inggris, sekutu lama AS, telah mengambil langkah yang tidak menyenangkan pemerintahan Trump," imbuh dia.
Dia juga memuji Spanyol dan Italia atas pengiriman kapal perang mereka untuk melindungi Global Sumud Flotilla, sebuah misi kemanusiaan ke Gaza yang melibatkan warga dari banyak negara.
“Sementara itu, Spanyol dan Italia telah mengerahkan kapal perang mereka ke Mediterania untuk melindungi Global Sumud Flotilla, yang juga melibatkan warga Malaysia yang bekerja untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Palestina,” ujarnya.
Di sisi lain, Perdana Menteri Anwar Ibrahim baru-baru ini membela keputusan untuk mengundang Trump, dengan mengatakan bahwa KTT tersebut merupakan kesempatan untuk menyampaikan kekhawatiran Malaysia secara langsung kepada para pemimpin dunia.
Dia menegur para kritikus yang mempertanyakan undangan yang diberikan kepada Trump, dengan mengatakan bahwa Malaysia akan menggunakan KTT tersebut untuk terus menyuarakan keprihatinan atas Palestina, termasuk kekejaman di Gaza.
(mas)