Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Dunia Internasional Featured

    Mengeluh Bekerja di Minus 12 Derajat, Pegawai Kafe Dipecat tapi Menang Gugatan Rp 483 Juta - Kompas

    4 min read

     Dunia Internasional, 

    Mengeluh Bekerja di Minus 12 Derajat, Pegawai Kafe Dipecat tapi Menang Gugatan Rp 483 Juta

    Kompas.com - 20/09/2025, 09:00 WIB

    KOMPAS.com - Asisten paruh waktu di kafe Whipped di Covent Garden, London, Leila Ayad menang lebih dari 20.000 poundsterling setelah mengeluh kedinginan karena bekerja dengan pintu terbuka.

    Menurut Ayad, para manajer kafe bersikeras tetap membuka pintu kafe cheesecake tersebut selama musim dingin untuk menarik pelanggan.

    Karena itu, dia harus memakai tiga lapis baju dan rompi termal agar tetap hangat lantaran staf kafe juga tidak boleh menggunakan pemanas listrik.

    Jadi, Ayad bekerja dengan suhu minus 12 derajat Celcius, angka yang melebihi batas suhu minimal yaitu 16 derajat Celcius, menurut panduan Eksekutif Kesehatan dan Keselamatan.

    Dia diketahui telah bekerja di kafe tersebut hampir setahun, yaitu sejak Mei 2023 April hingga 2024.

    Mengeluh di grup WhatsApp

    Pada November 2023, Ayad mengirim pesan ke grup WhatsApp yang mengungkapkan betapa dinginnya suhu saat itu.

    "Saya sudah bicara (dengan manajer toko) dan dia memberi tahu saya bahwa kami tidak akan mendapatkan pemanas dan tidak diizinkan menutup pintu," tulisnya, dikutip dari The Telegraph, Kamis (21/8/2025).

    Ia lalu meminta pihak kafe untuk meninjau ulang aturan tersebut sebab ia merasa kesulitan bekerja dengan kondisi seperti itu

    Salah seorang pemilik kafe sekaligus koki restoran berbintang Michelin, Alice Churchill menjelaskan mengenai insiden pemanas yang terakhir kali dimiliki toko.

    Churchill mengatakan bahwa pemanas tersebut hampur terbakar karena selembar kertas yang tertinggal di atasnya.

    Tapi Ayad tetap menegosiasikan pemasangan pemanas kafe dan berjanji akan bertanggung jawab.

    Bulan berikutnya, dia kembali mengirim ke grup WhatsApp, “Saya juga mendengar bahwa dalam hal kesehatan dan keselamatan, (suhu) lingkungan kerja harus di atas 16 derajat.”

    Menanggapi hal tersebut, Churchill menjawab bahwa pemanas telah dipesan.

    Dipecat tanpa alasan jelas

    Suatu hari Ayad dipanggil untuk rapat bersama suami Churchill yang juga menjadi salah satu pemilik toko, Jamie Musialek, pada Januari.

    Ketika itu, pekerja paruh waktu tersebut dituduh terlambat bekerja, membuat gudang berantakan, serta mengkritik keluarga Churchill di pesta Natal staf, dikutip dari The Independent, Jumat (22/8/2025).

    Setelah pertemuan tersebut, jam kerja Ayad menjadi berkurang.

    Pada April, Ayad dipecat melalui email dan ia tidak menerima gaji atau uang cuti yang belum dibayarkan.

    Atasannya mengatakan hal itu terjadi karena kinerjanya tidak kunjung membaik setelah "peringatan resmi" yang diberikan sebelumnya.

    Dia pun menuntut kafe atas sistem pemecatan yang tidak adil dan berhasil mendapat kompensasi sebesar 21.553,51 poundsterling (sekitar Rp 483 juta).

    Menurut Hakim Ketenagakerjaan Jillian Brown, Ayad berpikir secara masuk akal ketika kesehatan dan keselamatan sedang terancam.

    Pada Juni tahun ini, kafe telah tutup dan perusahaan induk WL Retail dilikuidasi.

    Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini
    Baca berikutnya
    Komentar
    Additional JS