Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured KF-21

    Mulai di Versi Block III, KF-21 Boramae Bakal Menjadi Jet Tempur Generasi Kelima dengan Kemampuan Stealth - Indomiliter

    4 min read

     

    Mulai di Versi Block III, KF-21 Boramae Bakal Menjadi Jet Tempur Generasi Kelima dengan Kemampuan Stealth


    Setelah Korea Aerospace Industries (KAI) mengungkapkan desain KF-21EX dalam konferensi Angkatan Udara yang diadakan pada 28 Juli 2025 di Daejeon, Korea Selatan, maka niatan untuk menjadikan KF-21 Boramae sebagai jet tempur generasi kelima dengan kemampuan stealth, kini kian serius dirumuskan.

    Korea Selatan terus mengembangkan program pesawat tempur KF-21 Boramae secara menyeluruh, dengan tujuan mengubah pesawat buatan dalam negeri tersebut menjadi platform stealth generasi kelima yang utuh.

    Rencana tersebut mencakup ruang adopsi senjata internal (internal weapon bay), material canggih untuk menghindari radar, dan mesin generasi mendatang yang sepenuhnya dikembangkan di dalam negeri.

    Menurut proposal anggaran pertahanan Korea Selatan tahun 2026, pemerintah mengalokasikan dana tambahan untuk mendukung pengembangan stealth jangka panjang KF-21 dan sistem penerbangan canggih lainnya. KAI yang memproduksi KF-21, saat ini sedang menyelesaikan pengembangan KF-21 Block I, dengan upaya yang sudah dilakukan untuk memulai Block II dan peningkatan konseptual Block III.

    Versi Block III, sebagaimana dibayangkan oleh KAI, akan membawa KF-21 melampaui konfigurasi stealth dengan menempatkan rudal dan sensor di dalam badan pesawat—mirip dengan F-35 Lightning II milik AS. Pergeseran desain ini akan meminimalkan penampang radar dan meningkatkan kemampuan bertahan hidup di lingkungan yang diperebutkan.

    Proposal pemerintah mencakup ₩86 miliar (US$62 juta) untuk memulai pengembangan mesin jet canggih dalam negeri, dan tambahan ₩630 miliar ($453 juta) untuk sensor dan teknologi material terkait siluman. Sepeti dikutip Defence Blog, jika berhasil, mesin tersebut pada akhirnya dapat menggantikan mesin turbofan GE F414-GE-400K yang saat ini dipasok AS.

    KAI menyatakan bahwa pihaknya menargetkan untuk menyelesaikan pengembangan Block I pada akhir tahun 2026, diikuti dengan pengujian kemampuan udara-ke-darat yang diperluas menuju Block II.

    Sementara untuk Block III, KAI berencana memperkenalkan konfigurasi stealth secara penuh dengan internal weapon bay yang mampu membawa empat rudal udara-ke-udara Meteor atau bom berpemandu presisi. Pesawat ini juga akan dilengkapi sistem peperangan elektronik tertanam dan rangkaian penargetan optik internal yang didesain ulang, menggantikan pod eksternal yang ada saat ini.

    Dorongan menuju teknologi stealth melampaui desain badan pesawat. Kementerian Pertahanan Nasional juga sedang mengembangkan rudal udara-ke-udara jarak jauh yang serupa dengan Meteor buatan Eropa, yang sudah digunakan oleh KF-21. Rudal domestik ini diharapkan akan dilengkapi sistem propulsi ramjet yang memungkinkan jangkauan yang lebih luas dan akselerasi fase terminal yang berkelanjutan.

    Namun, upaya ini bukannya tanpa tantangan. Mengembangkan rudal bertenaga ramjet tersalurkan atau mesin jet siluman modern melibatkan risiko teknologi tingkat tinggi dan dapat membutuhkan waktu puluhan tahun untuk matang.

    Program rudal Meteor dari MBDA membutuhkan waktu lebih dari 25 tahun untuk mencapai status operasional, meskipun merupakan upaya multinasional yang melibatkan perusahaan-perusahaan pertahanan Eropa yang berpengalaman.

    KF-21 yang telah ditingkatkan pada akhirnya akan terintegrasi dengan loyal wingman tak berawak, dengan rencana untuk menyediakan tautan data berkecepatan tinggi dan berkapasitas tinggi yang memungkinkan pesawat terdepan untuk mengoordinasikan kawanan drone otonom.

    Strategi pembangunan Korea Selatan mencerminkan penekanan yang semakin besar pada kemandirian pertahanan. Defense Acquisition Program Administration (DAPA) dan KAI juga memprioritaskan lokalisasi mesin untuk menghindari kendala rantai pasokan di masa mendatang.

    Hanwha Aerospace dan Doosan Enerbility memimpin pengembangan mesin turbofan 16.000 pon baru, dengan demonstran 5.500 pon yang diperkecil dijadwalkan untuk mulai diuji pada akhir tahun.

    Selain pesawat dan mesin, Kementerian Pertahanan telah mengalokasikan ₩7,5 triliun (US$5,4 miliar) hingga tahun 2033 untuk mendanai pengembangan rudal udara-ke-udara baru. Sistem ini diperkirakan akan melampaui kinerja AIM-120 AMRAAM buatan AS, terutama pada fase pertempuran terminal, kata kementerian tersebut.

    Dengan mengubah KF-21 menjadi platform yang sepenuhnya berkemampuan stealth, maka Seoul tidak hanya berupaya memperkuat kekuatan udaranya tetapi juga membangun industri kedirgantaraan yang kompetitif yang mampu mengekspor pesawat tempur generasi mendatang. (Gilang Perdana)

    Komentar
    Additional JS