Pakai Uang Danantara Rp 1,5 T, Pemerintah Beli 60.000 Ton Gula Petani - Beritasatu
Pakai Uang Danantara Rp 1,5 T, Pemerintah Beli 60.000 Ton Gula Petani
Jakarta, Beritasatu.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebut pemerintah telah menyerap lebih dari 60.000 ton gula petani menggunakan anggaran Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) sebesar Rp 1,5 triliun.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan gula yang belum diserap pemerintah saat ini tersisa 21.000 ton dari total target 81.000 ton.
“Tersisa sekitar 21.000 ton dari 81.000 ton. Jadi mekanismenya adalah diserap, kemudian gula ini juga harus keluar, masuk, keluar, dan masuk. Tapi biasanya dalam 2–3 bulan itu, stok yang ada di BUMN selesai terserap,” ujar Arief di Jakarta seperti dilansir dari Antara, Rabu (24/9/2025).
Bos Danantara Dampingi Prabowo Temui Michael Bloomberg, Bahas Apa?
Anggaran dari Danantara merupakan upaya pemerintah membeli gula dari petani agar harganya tidak anjlok. Namun demikian, Bapanas juga mendorong pihak swasta untuk turut membantu penyerapan gula.
Gula yang diserap melalui BUMN pangan ID Food akan masuk dalam cadangan pangan pemerintah (CPP) dan disalurkan kembali ke masyarakat setelah musim giling selesai, sehingga pasokan dan harga gula tetap stabil.
Arief menjelaskan saat ini pemerintah sedang menjalankan siklus penyerapan gula. Pada Desember 2025 dan Januari 2026, pemerintah akan memasuki fase melepas stok atau menyalurkan gula.
“Gula dalam posisi menyerap. Nanti Desember–Januari, begitu panen tebu turun, karena tebu panennya satu kali setahun, baru masuk musim tanam berikutnya. Itu waktunya melepas (menyalurkan),” jelasnya.
Bahas Pengadaan Pesawat Garuda, Bos Danantara Temui Pimpinan Boeing
Terkait gula rafinasi yang diperdagangkan di pasar tradisional, Arief mengatakan Bapanas telah meminta Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri menindak pelaku kecurangan.
“Karena namanya saja rafinasi, kesepakatannya memang untuk industri makanan dan minuman. Jadi harus proper. Kalau tidak, petani tebu kita akan kesulitan menjual gula konsumsi karena barangnya tidak berjalan,” ujar Arief.
Per 23 September 2025, ID Food telah merealisasikan penyerapan gula sebesar 92.830 ton. Jumlah ini berasal dari total target tahap pertama 29.000 ton melalui pendanaan bank komersial, dengan nilai pembiayaan Rp 420,5 miliar. Tahap kedua sebesar 30.000 ton dan tahap ketiga 33.830 ton menggunakan fasilitas pendanaan dari Danantara.