Pangeran Arab Saudi: Hanya Trump yang Mampu Tekan Israel Hentikan Perang Genosida di Gaza - SindoNews
3 min read
Dunia Internasional, Konflik Timur Tengah
Pangeran Arab Saudi: Hanya Trump yang Mampu Tekan Israel Hentikan Perang Genosida di Gaza
Kamis, 25 September 2025 - 07:35 WIB
Pangeran senior Kerajaan Arab Saudi, Turki al-Faisal, sebut hanya Presiden AS Donald Trump yang mampu tekan Israel akhiri perang genosida terhadap Palestina di Jalur Gaza. Foto/SPA
A
A
A
RIYADH - Pangeran senior Kerajaan Arab Saudi, Turki al-Faisal, mengatakan bahwa hanya Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mampu menekan Israel untuk mengakhiri apa yang dia sebut sebagai "perang genosida terhadap Palestina" di Jalur Gaza. Menurutnya, Israel tak bisa dipercaya dan berbahaya bagi kawasan Timur Tengah.
Dalam wawancara dengan program "W News" Al Arabiya English, Kamis (25/9/2025), Pangeran Turki menyebut kampanye militer Israel di Gaza, yang diluncurkan setelah serangan Hamas pada Oktober 2023, sebagai "kasus genosida yang nyata."
Dalam wawancara dengan program "W News" Al Arabiya English, Kamis (25/9/2025), Pangeran Turki menyebut kampanye militer Israel di Gaza, yang diluncurkan setelah serangan Hamas pada Oktober 2023, sebagai "kasus genosida yang nyata."
Mantan kepala badan intelijen Kerajaan Arab Saudi itu menyambut baik gelombang pengakuan dunia internasional baru-baru ini terhadap Negara Palestina. "[Kami] mendesak negara-negara tersebut untuk menindaklanjuti dengan melindungi kedaulatan dan kemerdekaan Negara Palestina yang telah mereka akui," ujarnya.
Baca Juga: Macron Kecam Israel yang Senang Kobarkan Perang Melawan Tetangga-tetangganya
Dia menambahkan bahwa Kerajaan Arab Saudi dan Prancis, yang memimpin upaya diplomatik tersebut, kini harus bekerja sama dengan Washington, yang dia gambarkan sebagai satu-satunya pihak yang mampu memaksa Israel untuk mengubah arah.
Menanggapi klaim Israel bahwa mengakui Negara Palestina sama saja dengan memberi penghargaan kepada Hamas, Pangeran Turki membantah.
"Hal yang memberi penghargaan kepada Hamas adalah penindasan rakyat Palestina oleh Israel...Hamas mendapatkan popularitas karena Israel menindas warga Palestina dan merampas hak-hak mereka. Jadi, itulah penghargaan besar yang didapat Hamas—itu dari tindakan Israel, bukan dari pengakuan negara Palestina," paparnya.
"Israel telah mencuri tanah Palestina sejak mereka mendudukinya lebih dari 60 tahun yang lalu, dan itulah kebijakan Israel yang dideklarasikan," imbuh Pangeran Turki.
Mengomentari serangan Israel di Doha, Qatar, awal bulan ini yang menargetkan para pejabat Hamas, Pangeran Turki mengatakan dia tidak terkejut.
"Inilah yang menunjukkan Israel apa adanya: mitra potensial yang berbahaya dan tidak dapat dipercaya untuk perdamaian di kawasan ini. Israel telah berbahaya sepanjang sejarahnya di kawasan ini," katanya.
(mas)