Populasi Macan Tutul Jawa Bertambah, Kamera Jebak Ungkap Kelahiran 2 Anak Baru di Gunung Sanggabuana - PRFM News
Populasi Macan Tutul Jawa Bertambah, Kamera Jebak Ungkap Kelahiran 2 Anak Baru di Gunung Sanggabuana - PRFM News
PRFMNEWS – Kabar menggembirakan datang dari kawasan Pegunungan Sanggabuana, Karawang, Jawa Barat (Jabar). Kamera jebak yang dipasang di hutan lebat wilayah tersebut berhasil merekam momen langka yang menandai bertambahnya populasi satwa liar endemik Jawa.
Dalam rekaman itu, terlihat seekor induk macan tutul jawa dengan tenang berjalan bersama dua ekor anaknya.
Fenomena ini langsung disambut hangat oleh para pegiat konservasi, mengingat macan tutul jawa (Panthera pardus melas) termasuk satwa kritis yang jumlahnya semakin menurun.
"Seekor induk macan tutul jawa (Panthera pardus melas) melanistik atau kumbang/hitam terekam membawa dua ekor anaknya di kawasan Pegunungan Sanggabuana. Induk macan kumbang ini membawa dua ekor anaknya," tulis keterangan dikutip prfmnews.id dari Instagram @gunungsanggabuana, Selasa 16 September 2025.
Lihat postingan ini di Instagram
Uniknya, dua ekor anak macan tutul tersebut memiliki corak yang berbeda.
Satu ekor terlihat dengan motif tutul khas, sementara satunya lagi berwarna hitam legam atau sering disebut macan kumbang. Variasi genetik ini sekaligus menjadi bukti kekayaan biodiversitas satwa liar di Pulau Jawa.
"Dua ekor anak macan tutul jawa melanistik ini terdiri dari satu ekor anak macan tutul jawa normal (tutul) dan satu ekor lagi anak macan tutul jawa melanistik atau kumbang," katanya.
Menurut keterangan tim Sanggabuana Wildlife Ranger, kamera jebak itu dipasang sejak awal 2025 oleh tim Sanggabuana Javan Leopard Survei. Hasilnya baru-baru ini berhasil merekam momen bersejarah yang jarang sekali bisa dilihat langsung oleh manusia.
Keberadaan anak macan tutul jawa tersebut menunjukkan bahwa ekosistem di Pegunungan Sanggabuana masih mampu menjadi habitat yang layak untuk satwa predator puncak ini.
Kondisi hutan yang relatif terjaga memberi peluang besar bagi populasi macan tutul jawa untuk bertahan hidup.
Tidak hanya pegiat lingkungan, kabar ini juga mendapat atensi dari masyarakat luas. Banyak netizen yang membanjiri akun Instagram @gunungsanggabuana dengan komentar positif dan doa agar satwa liar ini tetap lestari.
Kelahiran dua anak macan tutul jawa ini dianggap sebagai indikator kesehatan lingkungan. Sebab, apabila predator utama seperti macan tutul mampu berkembang biak, berarti rantai makanan di kawasan hutan masih berjalan dengan baik.
Meski begitu, tantangan konservasi tetap ada. Ancaman perburuan liar, konflik dengan manusia, serta alih fungsi lahan masih menjadi momok yang perlu diwaspadai.
Tanpa dukungan bersama, keberadaan macan tutul jawa bisa kembali terancam.***
