Presiden Macron Akan Beber Foto dan Bukti Ilmiah Istrinya Perempuan, Bukan Transgender - SindoNews
3 min read
Dunia Internasional,
Presiden Macron Akan Beber Foto dan Bukti Ilmiah Istrinya Perempuan, Bukan Transgender
Jum'at, 19 September 2025 - 06:46 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron berencana untuk menyajikan foto dan bukti ilmiah di pengadilan AS untuk buktikan istrinya, Brigitte Macron, adalah perempuan. Foto/Wikimedia Commons
A
A
A
PARIS - Presiden Prancis Emmanuel Macron berencana untuk menyajikan "foto dan bukti ilmiah" di pengadilan Amerika Serikat (AS) untuk membuktikan bahwa Ibu Negara Prancis Brigitte Macron adalah perempuan, bukan seorang transgender.
Pada Juli lalu, Macron dan istrinya menggugat influencer sayap kanan yang juga komentator politik AS, Candace Owens, di pengadilan Delaware, AS, atas pencemaran nama baik. Macron tak terima istrinya dituduh sebagai perempuan transgender oleh Owens.
Owens berulang kali menuduh Brigitte sebagai seorang transgender, dengan menyatakan bahwa dia ditetapkan sebagai laki-laki saat lahir dengan nama Jean-Michel Trogneux, dan bertransisi menjadi perempuan.
Baca Juga: Tak Terima Dituduh Berjenis Kelamin Pria, Ibu Negara Prancis Ajukan Banding ke Pengadilan Tertinggi
Pengacara Macron, Tom Clare, salah satu pendiri firma hukum Clare Locke, mengatakan kepada podcast "Fame Under Fire" BBC bahwa Macron menganggap klaim tersebut "sangat meresahkan" dan merupakan "pengalih perhatian" bagi presiden Prancis.
"Saya tidak ingin mengatakan bahwa hal itu entah bagaimana telah membuatnya kehilangan kendali. Namun, seperti halnya siapa pun yang menyeimbangkan karier dan kehidupan keluarga, ketika keluarga Anda diserang, itu akan membebani Anda," kata Clare.
"Dan dia tidak kebal terhadap hal itu karena dia adalah presiden suatu negara," ujarnya.
Dia mengatakan, "Kesaksian ahli yang akan keluar, akan bersifat ilmiah."
Clare tidak mengungkapkan sifat pasti dari kesaksian tersebut, tetapi mengatakan: "Pasangan itu siap untuk membuktikan sepenuhnya, baik secara umum maupun spesifik, bahwa tuduhan tersebut salah."
Berbicara tentang Macron, Clare mengatakan, "Orang-orang ini jelas penting di panggung dunia, tetapi mereka juga manusia, dan sangat menyinggung dan menyakitkan bagi mereka untuk dituduh melakukan tindakan kriminal dan berkonspirasi untuk berbohong kepada dunia tentang identitas mereka."
"Sangat menyedihkan memikirkan bahwa Anda harus pergi dan mengorbankan diri sendiri untuk mengajukan bukti semacam ini," katanya.
Brigitte Macron (72), Ibu Negara Prancis adalah seorang ibu tiga anak. Dia bertemu suami barunya; Emmanuel Macron, yang 24 tahun lebih muda darinya, saat mengajar di sebuah SMA di Amiens, sebuah kota di Prancis utara, tempat Macron menjadi muridnya saat itu.
Ketika ditanya apakah keluarga Macron akan memberikan foto-foto Brigitte yang sedang hamil dan membesarkan anak-anaknya, Clare mengatakan foto-foto itu ada dan akan diajukan di pengadilan, di mana ada aturan dan standar.
Owens (36), yang memiliki lebih dari enam juta pengikut di Instagram, telah berulang kali mengeklaim bahwa Ibu Negara Prancis adalah seorang transgender dan lahir sebagai laki-laki.
Pada Maret 2024, dia mengeklaim akan mempertaruhkan "seluruh reputasi profesionalnya" atas tuduhan tersebut.
Tuduhan tersebut berawal dari ruang daring pinggiran beberapa tahun sebelumnya, melalui video YouTube tahun 2021 oleh blogger Prancis Amandine Roy dan Natacha Rey.
Keluarga Macron awalnya memenangkan kasus pencemaran nama baik di Prancis melawan Roy dan Rey pada tahun 2024, tetapi putusan itu dibatalkan melalui banding pada tahun 2025. atas dasar kebebasan berekspresi, bukan atas dasar kebenaran.
Clare menjelaskan bahwa dia memulai penyelidikan terhadap Owens untuk membangun profil tentang dirinya. Mereka memeriksa jaringan dan hubungannya, lalu melakukan analisis.
Dia menambahkan, "Saya tidak yakin apakah itu motifnya, tetapi kami menemukan hubungan yang kuat antara Owens dan kelompok sayap kanan ekstrem Prancis."
"Dia memiliki audiens yang signifikan, orang-orang mendengarkannya, bukan hanya pendengarnya yang banyak di podcast-nya, tetapi laporan media arus utama juga mengutipnya dalam melaporkan berita palsu ini," jelasnya, seperti dikutip dari BBC, Jumat (19/9/2025).
Pada bulan Juli, Clare mengatakan dalam sebuah wawancara dengan CNN bahwa gugatan pencemaran nama baik yang diajukan untuk Macron di pengadilan Delaware "benar-benar merupakan pilihan terakhir" setelah upaya selama setahun yang sia-sia untuk menghubungi Owens dan memintanya untuk "melakukan hal yang benar: mengatakan yang sebenarnya, berhenti menyebarkan kebohongan ini."
Pada Juli lalu, Macron dan istrinya menggugat influencer sayap kanan yang juga komentator politik AS, Candace Owens, di pengadilan Delaware, AS, atas pencemaran nama baik. Macron tak terima istrinya dituduh sebagai perempuan transgender oleh Owens.
Owens berulang kali menuduh Brigitte sebagai seorang transgender, dengan menyatakan bahwa dia ditetapkan sebagai laki-laki saat lahir dengan nama Jean-Michel Trogneux, dan bertransisi menjadi perempuan.
Baca Juga: Tak Terima Dituduh Berjenis Kelamin Pria, Ibu Negara Prancis Ajukan Banding ke Pengadilan Tertinggi
Pengacara Macron, Tom Clare, salah satu pendiri firma hukum Clare Locke, mengatakan kepada podcast "Fame Under Fire" BBC bahwa Macron menganggap klaim tersebut "sangat meresahkan" dan merupakan "pengalih perhatian" bagi presiden Prancis.
"Saya tidak ingin mengatakan bahwa hal itu entah bagaimana telah membuatnya kehilangan kendali. Namun, seperti halnya siapa pun yang menyeimbangkan karier dan kehidupan keluarga, ketika keluarga Anda diserang, itu akan membebani Anda," kata Clare.
"Dan dia tidak kebal terhadap hal itu karena dia adalah presiden suatu negara," ujarnya.
Dia mengatakan, "Kesaksian ahli yang akan keluar, akan bersifat ilmiah."
Clare tidak mengungkapkan sifat pasti dari kesaksian tersebut, tetapi mengatakan: "Pasangan itu siap untuk membuktikan sepenuhnya, baik secara umum maupun spesifik, bahwa tuduhan tersebut salah."
Berbicara tentang Macron, Clare mengatakan, "Orang-orang ini jelas penting di panggung dunia, tetapi mereka juga manusia, dan sangat menyinggung dan menyakitkan bagi mereka untuk dituduh melakukan tindakan kriminal dan berkonspirasi untuk berbohong kepada dunia tentang identitas mereka."
"Sangat menyedihkan memikirkan bahwa Anda harus pergi dan mengorbankan diri sendiri untuk mengajukan bukti semacam ini," katanya.
Brigitte Macron (72), Ibu Negara Prancis adalah seorang ibu tiga anak. Dia bertemu suami barunya; Emmanuel Macron, yang 24 tahun lebih muda darinya, saat mengajar di sebuah SMA di Amiens, sebuah kota di Prancis utara, tempat Macron menjadi muridnya saat itu.
Ketika ditanya apakah keluarga Macron akan memberikan foto-foto Brigitte yang sedang hamil dan membesarkan anak-anaknya, Clare mengatakan foto-foto itu ada dan akan diajukan di pengadilan, di mana ada aturan dan standar.
Owens (36), yang memiliki lebih dari enam juta pengikut di Instagram, telah berulang kali mengeklaim bahwa Ibu Negara Prancis adalah seorang transgender dan lahir sebagai laki-laki.
Pada Maret 2024, dia mengeklaim akan mempertaruhkan "seluruh reputasi profesionalnya" atas tuduhan tersebut.
Tuduhan tersebut berawal dari ruang daring pinggiran beberapa tahun sebelumnya, melalui video YouTube tahun 2021 oleh blogger Prancis Amandine Roy dan Natacha Rey.
Keluarga Macron awalnya memenangkan kasus pencemaran nama baik di Prancis melawan Roy dan Rey pada tahun 2024, tetapi putusan itu dibatalkan melalui banding pada tahun 2025. atas dasar kebebasan berekspresi, bukan atas dasar kebenaran.
Clare menjelaskan bahwa dia memulai penyelidikan terhadap Owens untuk membangun profil tentang dirinya. Mereka memeriksa jaringan dan hubungannya, lalu melakukan analisis.
Dia menambahkan, "Saya tidak yakin apakah itu motifnya, tetapi kami menemukan hubungan yang kuat antara Owens dan kelompok sayap kanan ekstrem Prancis."
"Dia memiliki audiens yang signifikan, orang-orang mendengarkannya, bukan hanya pendengarnya yang banyak di podcast-nya, tetapi laporan media arus utama juga mengutipnya dalam melaporkan berita palsu ini," jelasnya, seperti dikutip dari BBC, Jumat (19/9/2025).
Pada bulan Juli, Clare mengatakan dalam sebuah wawancara dengan CNN bahwa gugatan pencemaran nama baik yang diajukan untuk Macron di pengadilan Delaware "benar-benar merupakan pilihan terakhir" setelah upaya selama setahun yang sia-sia untuk menghubungi Owens dan memintanya untuk "melakukan hal yang benar: mengatakan yang sebenarnya, berhenti menyebarkan kebohongan ini."
(mas)