Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Dunia Internasional Featured Istimewa Konflik Timur Tengah Palestina PBB Spesial Turkiye

    Presiden Turkiye ajak para pemimpin dunia di Majelis Umum PBB bersatu bantu Palestina - Anadolu

    4 min read

     Dunia Internasional, Konflik Timur Tengah, 

    Presiden Turkiye ajak para pemimpin dunia di Majelis Umum PBB bersatu bantu Palestina


    'Umat manusia belum pernah menyaksikan kebrutalan seperti ini pada abad terakhir" yang menyamai genosida Israel, kata Recep Tayyip Erdogan

    Seda Sevencan  | 24.09.2025 - Update : 24.09.2025
    Presiden Turkiye ajak para pemimpin dunia di Majelis Umum PBB bersatu bantu Palestina
    Presiden Turkiye Erdogan menunjukkan foto seorang anak Palestina yang kekurangan gizi yang diambil oleh jurnalis foto Anadolu di Gaza saat berbicara di sidang ke-80 Majelis Umum PBB pada 23 September 2025.

    ISTANBUL

    Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan dalam pidatonya di hadapan Majelis Umum PBB pada Selasa mendesak “seluruh pemimpin dunia untuk berdiri teguh bersama rakyat Palestina yang tertindas hari ini atas nama kemanusiaan.”

    "Di sini, saya dengan tulus memohon kepada semua kepala negara dan pemerintahan. Hari ini adalah saatnya. Hari ini adalah hari untuk berdiri teguh bersama rakyat Palestina yang tertindas atas nama kemanusiaan. Sementara rakyat Anda bereaksi terhadap kebiadaban [Israel] di Gaza, milikilah keberanian untuk menindaklanjutinya," tutur Erdogan.

    “Hari ini, kami juga berada di podium ini untuk berbicara atas nama rakyat Palestina, yang suaranya dibungkam, bersama dengan warga negara kami sendiri,” imbuh dia.

    Erdogan mengucapkan terima kasih kepada semua negara yang telah mengakui Palestina sejauh ini, dan meminta negara-negara yang belum melakukannya “untuk bertindak tanpa penundaan.”

    Erdogan mengatakan bahwa selama 23 bulan, Israel telah membunuh satu anak setiap jam di Gaza, dan dia juga menekankan: “Ini bukan angka, tetapi orang-orang yang tidak bersalah.”

    “Setiap hari, 2,5 juta warga Gaza yang tinggal dalam radius 365 kilometer persegi mengungsi, terpaksa pindah dari tempatnya ke daerah lain,” kata Erdogan.

    “Anak-anak kecil tak berdosa, baru berusia 2 atau 3 tahun, tanpa tangan, lengan, atau kaki, sayangnya menjadi gambaran umum Gaza saat ini,” kata presiden Turkiye.

    Sambil mengangkat foto seorang anak yang hampir kelaparan, Erdogan bertanya: "Hati nurani mana yang bisa bertahan, hati nurani mana yang bisa tetap diam tentang hal ini? Bisakah ada perdamaian di dunia di mana anak-anak mati karena kelaparan, kekurangan obat-obatan?"

    "Di sini, di Amerika, di Eropa, di mana pun di dunia, jika duri kecil menusuk tangan seorang anak, hati orang tua akan sangat sakit; tetapi di Gaza, tangan, lengan, dan kaki anak-anak harus diamputasi tanpa anestesi. Mari kita perjelas: Ini adalah titik terendah umat manusia. Sejarah manusia belum pernah menyaksikan kebiadaban seperti ini di abad terakhir. Semuanya terungkap tepat di depan mata kita. Genosida di Gaza disiarkan langsung setiap saat melalui media dan media sosial."  

    Pendudukan Israel

    Faktanya, "tidak ada perang di Gaza," sebut dia, karena tentara Israel menggunakan senjata paling modern dan paling mematikan terhadap warga sipil yang tidak bersalah.

    Erdogan mengatakan pendudukan Israel dengan dalih peristiwa 7 Oktober 2023 bukanlah kontraterorisme, melainkan “kebijakan deportasi, pengasingan, genosida, dan pembantaian massal.”

    “Israel tidak hanya menyerang Gaza dan Tepi Barat; dengan melancarkan serangan terhadap Suriah, Iran, Yaman, dan Lebanon, Israel juga mengancam perdamaian regional,” tambah dia.

    Pemimpin Turkiye mengatakan Israel “benar-benar kehilangan kendali” setelah serangannya terhadap Qatar awal bulan ini, membuktikan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu “tidak berniat (mencari) perdamaian atau membebaskan sandera.”

    Dia mengatakan serangan Israel telah mengabaikan hak asasi manusia, hak perempuan, hak anak, kebebasan berekspresi, hak protes, hak kesetaraan, dan hak keadilan.

    Terobsesi dengan apa yang disebutnya "tanah yang dijanjikan", pemerintahan Israel merusak perdamaian regional dan pencapaian bersama umat manusia dengan kebijakan ekspansionisnya, kata Erdogan.

    “Di Gaza, gencatan senjata harus segera dicapai, serangan harus dihentikan, dan akses tanpa hambatan terhadap bantuan kemanusiaan harus sepenuhnya diizinkan,” pinta dia.

    Mereka yang berada di balik genosida harus dimintai pertanggungjawaban di bawah hukum internasional, yang "pasti akan terjadi," kata Erdogan.

    "Mereka yang tidak bersuara dan tidak mengambil sikap terhadap kebiadaban di Gaza adalah kaki tangan dalam kebiadaban ini."

    Dalam pidatonya, Erdogan menarik perhatian global terhadap tindakan Israel di Gaza, dengan menyajikan foto-foto yang diambil oleh Anadolu sebagai bukti genosida yang sedang dilakukan Israel.

    Komentar
    Additional JS