Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Keuangan Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Sumitronomics

    Purbaya Ungkap 3 Pilar Sumitronomics agar Indonesia Jadi Negara Maju - Beritasatu

    3 min read

     

    Purbaya Ungkap 3 Pilar Sumitronomics agar Indonesia Jadi Negara Maju

    Rabu, 24 September 2025 | 10:47 WIB
    EM
    SM

    Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan pendapat akhir mewakili Presiden Prabowo Subianto pada Rapat Paripurna DPR ke-5 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2025-2026 di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/9/2025). DPR mengesahkan RUU APBN 2026 sebesar Rp 3.153,58 triliun dan belanja negara Rp 3.842,72 triliun. (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

    Jakarta, Beritasatu.com - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengusung konsep pembangunan ekonomi Sumitronomics untuk dapat mengejar target pertumbuhan ekonomi 8% hingga 2029, seperti yang diinginkan Presiden Prabowo Subianto. 

    ADVERTISEMENT

    Sumitronomics merupakan gagasan ekonomi Sumitro Djojohadikusumo, ekonom legendaris yang juga ayah dari Prabowo Subianto dengan menekankan peran negara sebagai motor pembangunan ekonomi yang berpijak pada prinsip nasionalisme ekonomi, industrialisasi, dan perlindungan kepentingan domestik.

    "Untuk menjadi negara maju, strategi pembangunan ekonomi Indonesia berbasis pada konsep Sumitronomics yang difokuskan pada tiga pilar utama. Pertama, pertumbuhan ekonomi yang tinggi, kedua, pemerataan manfaat pembangunan, dan ketiga, stabilitas nasional yang dinamis," kata Purbaya dalam pidatonya pada Rapat Paripurna DPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/9/2025).

    BACA JUGA

    Purbaya Effect, Antara Optimisme dan Risiko Defisit

    ADVERTISEMENT

    Maka dari itu, menurutnya jika ekonomi Indonesia diarahkan untuk tumbuh 8%, maka pemerintah perlu mengacu pada strategi Sumitronomics. Dia juga menekankan target 8% bukan hal mudah, tetapi tetap realistis bila strategi pemerintah dijalankan dengan konsisten. 

    "Target ini tidak mudah, namun bukan berarti tidak bisa diwujudkan di Indonesia. Sejarah menunjukkan sebelum krisis keuangan AS tahun 1997-1998, ekonomi Indonesia tumbuh rata-rata di atas 6%," jelasnya.

    Ia merujuk pada sejarah pertumbuhan ekonomi negara lain. Korea Selatan dan Singapura berhasil menjadi negara maju dengan rata-rata pertumbuhan di atas 7,5% selama 1 dekade, sementara China pernah melampaui 10% pertumbuhan tahunan pada periode 2003-2007.

    BACA JUGA

    Apa Itu Sumitronomics yang Digaungkan Menkeu Purbaya?

    Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026, Purbaya menyampaikan anggaran negara akan didesain sebagai katalis pertumbuhan. Pemerintah mendorong aktivitas ekonomi agar bisa berputar lebih cepat, sektor riil bergerak, dan daya beli masyarakat meningkat.

    "Kinerja sektor-sektor bernilai tambah tinggi terus diperkuat dengan tetap menjaga ketahanan sektor resilien. Sektor resilien seperti pertanian, industri manufaktur, padat karya, dan pariwisata dijaga tetap tumbuh tinggi sehingga berkontribusi optimal bagi penciptaan lapangan kerja," tambah menkeu.

    BACA JUGA

    Menguji Gebrakan Ekonomi Purbaya

    Selain itu, pemerintah terus memperkuat hilirisasi sumber daya alam dan memberikan insentif fiskal, mulai dari tax holiday hingga super-deduction untuk riset, pelatihan, serta pengembangan kawasan ekonomi khusus.

    Upaya ini diharapkan mempercepat investasi pada sektor bernilai tambah tinggi sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global.

    Komentar
    Additional JS