Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured KUA TikTok

    Viral di TikTok, Lirik Tepuk Sakinah sebagai Tren Edukatif dari KUA untuk Calon Pengantin Modern - Merdeka

    6 min read

     

    Viral di TikTok, Lirik Tepuk Sakinah sebagai Tren Edukatif dari KUA untuk Calon Pengantin Modern

    "Tepuk Sakinah" tidak hanya menjadi bagian dari kegiatan bimbingan di KUA, tetapi juga telah diadopsi oleh banyak pasangan pengantin dalam prosesi akad mereka.

    Viral di TikTok, Lirik Tepuk Sakinah sebagai Tren Edukatif dari KUA untuk Calon Pengantin Modern
    Ilustrasi Pernikahan (©Pixabay/OlcayErtem)
    ADVERTISEMENT

    Fenomena "Tepuk Sakinah" telah menarik perhatian masyarakat, terutama di media sosial TikTok. Yel-yel yang berirama ini tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai sebuah tren edukatif yang didorong oleh Kantor Urusan Agama (KUA) di berbagai wilayah di Indonesia. Tujuan dari inisiatif ini adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang persiapan pernikahan kepada calon pengantin.

    Lirik "Tepuk Sakinah" yang sederhana namun sarat makna ini dirancang untuk mengingatkan pasangan tentang komitmen dan pilar-pilar penting dalam membangun kehidupan rumah tangga yang harmonis. Metode interaktif ini dianggap efektif sebagai ice breaking dalam sesi bimbingan pra-nikah, sehingga materi yang disampaikan lebih mudah dipahami dan diingat oleh para peserta.

    Saat ini, "Tepuk Sakinah" tidak hanya menjadi bagian dari kegiatan bimbingan di KUA, tetapi juga telah diadopsi oleh banyak pasangan pengantin dalam prosesi akad mereka. Kehadiran fenomena ini mencerminkan perubahan positif dalam pendekatan edukasi pra-nikah, menjadikannya lebih dekat dan relevan bagi generasi muda yang akan melangkah ke jenjang pernikahan. Berikut adalah penjelasan lengkap serta liriknya.

    Asal Mula 'Tepuk Sakinah' dari KUA hingga Viral di TikTok

    Asal mula "Tepuk Sakinah" dimulai dari program sekolah pra-nikah yang diadakan oleh KUA di berbagai daerah di Indonesia. Fenomena ini pertama kali muncul dari Kantor Urusan Agama (KUA) Menteng, Jakarta, yang mengunggah video sederhana yang menampilkan tiga pegawainya menyanyikan yel-yel tersebut pada bulan Desember 2024.

    Video itu kemudian kembali viral pada bulan September 2025 berkat kreativitas para pengguna TikTok yang menyebarkannya secara luas. Unggahan di akun TikTok resmi KUA Menteng (@kua_menteng) bahkan telah ditonton lebih dari 161 ribu kali dan mendapatkan banyak respons positif dari masyarakat.

    Setelah viral, beberapa KUA di daerah lain seperti KUA Pagu Kediri, KUA Wongsorejo Banyuwangi, dan KUA Wuluhan Jember juga ikut mengadopsi tren ini dalam sesi bimbingan pra-nikah mereka. Popularitas "Tepuk Sakinah" menunjukkan bahwa metode edukasi yang interaktif dan modern dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.

    ADVERTISEMENT

    Lirik 'Tepuk Sakinah' dan Pesan Mendalamnya

    Lirik lagu "Tepuk Sakinah" dirancang dengan sederhana dan repetitif agar mudah diingat oleh para calon pengantin. Inti dari lirik tersebut adalah:

    "Berpasangan... Berpasangan... Berpasangan... Janji Kokoh... Janji Kokoh... Janji Kokoh... Saling Cinta... Saling Hormat... Saling Jaga... Saling Ridho... Musyawarah... untuk Sakinah."

    Kesederhanaan yang ada dalam lirik ini tidak mengurangi makna yang terkandung di dalamnya. Setiap frasa dalam lirik membawa ajaran penting dalam Islam mengenai hubungan antara suami dan istri, serta cara untuk membangun rumah tangga yang harmonis. Lagu ini menjadi pengingat yang efektif bagi calon pengantin sebelum mereka memulai fase baru dalam hidup mereka.

    Ilustrasi tepuk tangan (Foto: freepik/pressfoto)
    ADVERTISEMENT

    Pilar Keluarga Sakinah dalam Setiap Bait Lirik

    Lirik dari "Tepuk Sakinah" secara tidak langsung menyiratkan lima pilar utama dalam membangun keluarga yang sakinah. Pilar pertama adalah Berpasangan (Zawaj), yang menekankan bahwa pernikahan merupakan ikatan yang sah antara dua orang. Selanjutnya, pilar kedua, Janji Kokoh (Mitsaqan Ghalizan), menegaskan bahwa pernikahan adalah perjanjian yang kuat di hadapan Allah SWT.

    Pilar ketiga adalah Saling Cinta, Saling Hormat, Saling Jaga (Mu'asyarah Bil Ma'ruf), yang mengandung makna bahwa suami dan istri harus saling mencintai, menghormati, menjaga, serta berbuat baik satu sama lain. Pilar keempat, Saling Ridho (Taradhin), mengajarkan pentingnya untuk saling menerima, memahami, dan merelakan demi tercapainya keharmonisan dalam keluarga.

    Pilar terakhir, yaitu Musyawarah, mendorong adanya komunikasi yang terbuka dan pengambilan keputusan bersama dalam setiap aspek kehidupan rumah tangga. Kelima pilar ini menjadi dasar yang penting untuk mencapai makna sakinah (ketenteraman), mawaddah (kasih sayang yang diwujudkan melalui saling memberi), dan warahmah (rasa sayang yang berwujud saling menerima kekurangan).

    Konsep ini berlandaskan pada QS Ar Rum ayat 21, yang menyatakan bahwa Allah menciptakan pasangan manusia agar mereka dapat hidup dengan tenteram dalam cinta dan kasih sayang. "Tepuk Sakinah" berhasil merangkum ajaran-ajaran ini dalam bentuk yang mudah diingat dan menyenangkan.

    ADVERTISEMENT

    Dampak Positif dan Respons Publik terhadap Tren 'Tepuk Sakinah'

    Dampak dari yel-yel "Tepuk Sakinah" sangatlah positif menurut banyak netizen. Mereka melihatnya sebagai pengingat yang penting sebelum memulai kehidupan berumah tangga. Diharapkan, yel-yel ini dapat berfungsi sebagai pengingat komitmen ketika terjadi perselisihan kecil di dalam rumah tangga.

    Gerakan serta lirik yang ada bisa mengingatkan pasangan akan tujuan utama mereka dalam membangun keluarga yang harmonis, sehingga dapat mengurangi potensi konflik yang berkepanjangan. Banyak pengguna media sosial yang menirukan serta membagikan video "Tepuk Sakinah", sehingga hal ini semakin meningkatkan popularitas dan jangkauan edukasi dari yel-yel tersebut.

    ADVERTISEMENT

    Dirut Bank 'Minta Ampun' Terima Rp200 T dari Menkeu Purbaya: Enak Aja, Kasih Semua Biar Mikir! - merdeka

    Berita Terbaru
    Komentar
    Additional JS