Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Amerika Serikat Featured Konflik Timur Rusia Ukraina Rudal Tomahawk Spesial Ukraina

    Apa Itu Rudal Tomahawk AS dan Mengapa Ukraina Sangat Menginginkannya? - SINDOnews.com

    4 min read

     

    Apa Itu Rudal Tomahawk AS dan Mengapa Ukraina Sangat Menginginkannya?

    Minggu, 19 Oktober 2025 - 07:30 WIB
    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky gagal membujuk Presiden AS Donald Trump agar memasok rudal Tomahawk ke Kyiv untuk menginvasi balik Rusia. Foto/US Navy
    A
    A
    A
    KYIV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dilaporkan gagal membujuk Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump agar memasok rudal Tomahawk ke Kyiv dalam sebuah pertemuan di Gedung Putih pada Jumat lalu. Padahal, Washington sebelumnya memberi isyarat akan mengirim senjata andalan Pentagon itu untuk membantu Kyiv menginasi balik Moskow.

    Pertemuan Trump dan Zelensky tersebut menjadi pertemuan tatap muka keempat sejak Trump kembali menjabat pada bulan Januari, dan yang kedua dalam waktu kurang dari sebulan.

    Apa Itu Rudal Tomahawk?


    Rudal serang darat Tomahawk, yang pertama kali digunakan dalam pertempuran pada tahun 1991, adalah rudal jelajah berpemandu jarak jauh yang biasanya diluncurkan dari laut untuk menyerang target dalam misi serangan mendalam.

    Baca Juga: AS Tak Akan Kirim Rudal Tomahawk ke Ukraina, Trump Minta Perang Segara Dihentikan

    Mengutip dari The Guardian, Minggu (19/10/2025), varian Tomahawk dengan jangkauan terjauh, Blok II yang berkemampuan nuklir, mulai beroperasi pada tahun 1983 dan memiliki jangkauan hingga 1.550 mil (2.500 km). Sedangkan varian konvensional modern memiliki jangkauan 995 mil (1.600 km). Rudal ini terbang rendah ke darat dengan kecepatan 550 mil per jam.

    Rudal-rudal tersebut memiliki panjang 6,1 meter, lebar sayap 2,5 meter, dan berat sekitar 1.510 kg. Harganya diperkirakan mencapai USD1,3 juta per unit.

    Mengapa Ukraina Sangat Menginginkannya?


    Memasok rudal Tomahawk ke Ukraina akan memperluas kemampuan serangan Kyiv secara signifikan, memungkinkannya untuk mencapai target jauh di dalam wilayah Rusia, termasuk pangkalan militer, pusat logistik, lapangan terbang, dan pusat komando yang saat ini berada di luar jangkauan, dengan amunisi yang presisi dan destruktif.

    The Institute for the Study of War (ISW) memperkirakan terdapat ratusan target militer Rusia dalam jangkauan Tomahawk.

    Ukraina berpendapat bahwa kemampuan rudal Tomahawk akan membantu mendorong Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menanggapi seruan Trump agar melakukan negosiasi langsung guna mengakhiri perang dengan lebih serius.

    Pada hari Selasa, Menteri Luar Negeri Polandia Radoslaw Sikorski berpendapat bahwa Tomahawk bisa sangat efektif karena ukuran wilayah Rusia menyulitkan cakupan pertahanan udaranya.

    Apa Saja Kerugiannya dari Sudut Pandang Ukraina?


    Tomahawk biasanya diluncurkan dari kapal permukaan dan kapal selam, yang tidak dimiliki Ukraina. Ada varian peluncuran darat yang relatif baru, Typhon, yang jelas lebih cocok untuk Ukraina, tetapi peluncurnya terbatas. Angkatan Darat AS diketahui hanya memiliki dua, meskipun peluncur lain, X-Mav, yang dianggap lebih mobile daripada Typhon, telah didemonstrasikan minggu ini.

    Selain itu, jumlah rudal ini relatif kecil, diperkirakan oleh beberapa pakar mencapai 20 hingga 50 rudal. Rudal-rudal tersebut umumnya dianggap paling efektif jika diluncurkan secara salvo, yang akan sulit dilakukan jika jumlahnya terbatas.

    Rudal Apa Saja yang Telah Dipasok Sekutu ke Ukraina?


    Ukraina saat ini memiliki beberapa rudal yang dipasok oleh sekutu Barat, termasuk ATACMS dan GMLRS buatan AS serta Storm Shadow buatan Inggris dan Prancis. Dari rudal-rudal tersebut, yang memiliki jangkauan terjauh adalah ATACMS dengan jarak 190 mil.

    Ukraina juga telah mengembangkan rudalnya sendiri: Flamingo, yang diluncurkan pada bulan Agustus dan memiliki jangkauan lebih dari 1.000 mil; dan rudal antikapal Neptune, yang diluncurkan pada tahun 2015. Versi-versi selanjutnya memiliki jangkauan lebih dari 600 mil.

    Apa Kata Trump soal Penjualan Rudal Tomahawk ke Ukraina?


    Trump telah berulang kali mengisyaratkan dalam beberapa minggu terakhir bahwa dia dapat mengirimkan rudal Tomahawk ke Ukraina. Bersamaan dengan itu, pemerintahan Trump telah mengizinkan pembagian intelijen AS untuk membantu Ukraina melakukan serangan presisi terhadap kilang minyak Rusia menggunakan drone dan ATACMS produksi dalam negeri. Serangan-serangan ini telah menyebabkan kekurangan bahan bakar dan kenaikan tajam harga bensin di seluruh Rusia.

    Namun, nada damai presiden AS setelah panggilan telepon dengan Vladimir Putin pada hari Kamis menimbulkan keraguan mengenai kemungkinan bantuan langsung ke Ukraina dan memicu kembali kekhawatiran Eropa akan kapitulasi AS kepada Moskow.

    Trump mengatakan Putin "tidak menyukainya" ketika dia mengemukakan kemungkinan memasok rudal Tomahawk selama panggilan telepon, sementara juga mengatakan AS tidak dapat "menghabiskan" pasokannya sendiri.

    "Kami juga membutuhkannya, jadi saya tidak tahu apa yang bisa kami lakukan tentang itu," kata Trump.

    Pertanyaan kuncinya adalah apakah Trump mengumbar prospek memasok rudal Tomahawk untuk menekan Putin, sementara tetap enggan mengambil langkah yang dapat membawa AS lebih dekat ke konfrontasi langsung dengan seorang pemimpin yang masih dia sebut sebagai "teman dekat" tersebut.

    Apa Kata Kremlin?


    Kremlin mengatakan ketergantungan Ukraina pada Washington untuk pelatihan, logistik, dan intelijen penargetan dalam mengoperasikan rudal Tomahawk akan menyeret AS ke dalam perang dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya, menggagalkan kemajuan yang diklaim Moskow telah dicapai dengan pemerintahan Trump.

    Putin sendiri mengatakan pekan lalu bahwa transfer rudal tersebut akan menandai "tahap eskalasi yang secara kualitatif baru", sebuah poin yang digaungkan oleh juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, pada hari Kamis.
    (mas)
    Komentar
    Additional JS