BSMI dan Universitas Brawijaya Teken Beasiswa untuk Dokter Palestina - Sindo news
2 min read
BSMI dan Universitas Brawijaya Teken Beasiswa untuk Dokter Palestina
Senin, 27 Oktober 2025 - 15:54 WIB
BSMI bersama Universitas Brawijaya (UB) menandatangani Perjanjian Kerja sama dalam program beasiswa pendidikan dokter spesialis obstetri dan ginekologi untuk dr Reema Balousha di Gedung Rektorat UB, Malang, Senin (27/10/2025). Foto: Ist
A
A
A
MALANG - Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) bersama Universitas Brawijaya (UB) menandatangani Perjanjian Kerja sama dalam program beasiswa pendidikan dokter spesialis obstetri dan ginekologi (Obgyn) untuk dr Reema Balousha, dokter asal Palestina di Gedung Rektorat Universitas Brawijaya, Malang, Senin (27/10/2025).
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama ini dihadiri Ketua Umum DPN BSMI M Djazuli Ambari dan Rektor Universitas Brawijaya Prof Widodo, Ketua UB Palestine Solidarity Prof Dr dr Loeki Enggar Fitri, Anggota EMT BSMI untuk Gaza dr Ristiawan Muji Laksono, BSMI Jawa Timur, dan BSMI Malang.
Baca juga: Cerita Dokter Indonesia yang Kagum saat Tugas di Palestina, para Korban Lantunkan Ayat Al Quran
Djazuli mengatakan, program ini merupakan bagian dari komitmen BSMI dalam mendukung peningkatan kapasitas tenaga kesehatan Palestina melalui jalur pendidikan kedokteran lanjutan di Indonesia.
"Dengan dukungan Universitas Brawijaya sebagai salah satu institusi pendidikan negeri yang sangat concern terhadap Palestina diharapkan program ini dapat memperkuat pelayanan kesehatan perempuan dan anak di Gaza dan wilayah Palestina lainnya," ungkapnya.
Dia mengapresiasi Universitas Brawijaya atas komitmennya mendukung pendidikan dokter asal Palestina. “Kami melihat pentingnya dukungan konkret bagi dunia kesehatan di Palestina. Melalui program ini, kami berharap dokter-dokter muda Palestina dapat memperoleh pendidikan terbaik di Indonesia dan kembali mengabdi untuk bangsanya,” ujar Djazuli.
Rektor Universitas Brawijaya Widodo menuturkan kerja sama ini merupakan bentuk diplomasi kemanusiaan dan solidaritas akademik antara Indonesia dan Palestina.
“UB berkomitmen menjadi bagian dari jejaring global yang mendukung perdamaian dan pembangunan manusia melalui pendidikan. Kami merasa terhormat dapat turut mendidik dokter Palestina agar kelak dapat memperkuat layanan kesehatan di negaranya,” ucapnya.
Beasiswa ini mencakup biaya pendidikan penuh serta dukungan akademik selama masa studi di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Reema Balousha akan menempuh pendidikan bahasa Indonesia di UB sebagai bagian dari persiapan program pendidikan dokter spesialis.
Melalui program ini, BSMI terus menunjukkan komitmennya dalam membangun solidaritas kemanusiaan internasional dan memperkuat posisi Indonesia sebagai mitra strategis dalam pembangunan sumber daya manusia Palestina, khususnya sektor kesehatan.
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama ini dihadiri Ketua Umum DPN BSMI M Djazuli Ambari dan Rektor Universitas Brawijaya Prof Widodo, Ketua UB Palestine Solidarity Prof Dr dr Loeki Enggar Fitri, Anggota EMT BSMI untuk Gaza dr Ristiawan Muji Laksono, BSMI Jawa Timur, dan BSMI Malang.
Baca juga: Cerita Dokter Indonesia yang Kagum saat Tugas di Palestina, para Korban Lantunkan Ayat Al Quran
Djazuli mengatakan, program ini merupakan bagian dari komitmen BSMI dalam mendukung peningkatan kapasitas tenaga kesehatan Palestina melalui jalur pendidikan kedokteran lanjutan di Indonesia.
"Dengan dukungan Universitas Brawijaya sebagai salah satu institusi pendidikan negeri yang sangat concern terhadap Palestina diharapkan program ini dapat memperkuat pelayanan kesehatan perempuan dan anak di Gaza dan wilayah Palestina lainnya," ungkapnya.
Dia mengapresiasi Universitas Brawijaya atas komitmennya mendukung pendidikan dokter asal Palestina. “Kami melihat pentingnya dukungan konkret bagi dunia kesehatan di Palestina. Melalui program ini, kami berharap dokter-dokter muda Palestina dapat memperoleh pendidikan terbaik di Indonesia dan kembali mengabdi untuk bangsanya,” ujar Djazuli.
Rektor Universitas Brawijaya Widodo menuturkan kerja sama ini merupakan bentuk diplomasi kemanusiaan dan solidaritas akademik antara Indonesia dan Palestina.
“UB berkomitmen menjadi bagian dari jejaring global yang mendukung perdamaian dan pembangunan manusia melalui pendidikan. Kami merasa terhormat dapat turut mendidik dokter Palestina agar kelak dapat memperkuat layanan kesehatan di negaranya,” ucapnya.
Beasiswa ini mencakup biaya pendidikan penuh serta dukungan akademik selama masa studi di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Reema Balousha akan menempuh pendidikan bahasa Indonesia di UB sebagai bagian dari persiapan program pendidikan dokter spesialis.
Melalui program ini, BSMI terus menunjukkan komitmennya dalam membangun solidaritas kemanusiaan internasional dan memperkuat posisi Indonesia sebagai mitra strategis dalam pembangunan sumber daya manusia Palestina, khususnya sektor kesehatan.
(jon)