Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured

    Cara Orang Tua Mengenalkan Literasi Keuangan Sejak Dini ke Anak - Viva

    4 min read

     

    Cara Orang Tua Mengenalkan Literasi Keuangan Sejak Dini ke Anak

    Selasa, 28 Oktober 2025 - 16:00 WIB
    Oleh :
    Share :

    Jakarta, VIVA – Pendidikan literasi keuangan tidak lagi bisa ditunda hingga anak dewasa. Faktanya dari hasil survei yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pusat Statistik (BPS), indeks literasi keuangan tahun 2025 mencapai 66,46 persen, dan sisanya 33,54 persen, dianggap belum memiliki pemahaman yang memadai tentang pengelolaan uang

    Baca Juga :

    Jika dibiarkan, ini berpotensi memengaruhi kesejahteraan finansial mereka di masa depan. Oleh karena itu, orang tua harus mengambil peran aktif dalam memperkenalkan konsep uang sejak dini agar anak tumbuh dengan fondasi keuangan yang kuat.

    1. Kenalkan Konsep Dasar Uang Secara Praktis

    Baca Juga :

    Mengenalkan uang kepada anak bukan sekadar memberi mereka pengetahuan teoritis, tetapi juga melibatkan mereka dalam aktivitas nyata. Mulailah dengan menunjukkan bahwa uang adalah alat untuk mendapatkan sesuatu yang dibutuhkan atau diinginkan. 

    Misalnya, saat belanja bulanan, ajak anak untuk membantu memilih barang dan membandingkan harga. Ini akan membantu mereka memahami nilai uang secara perlahan.

    Baca Juga :

    Langkah selanjutnya adalah mengajarkan pentingnya menabung. Berikan celengan atau buku tabungan sederhana untuk mencatat uang yang mereka terima, baik dari THR maupun hadiah lainnya. 

    Ketika anak melihat uang mereka bertambah, mereka merasakan kepuasan tersendiri. Konsep ini dapat diperluas dengan menjelaskan bahwa tabungan juga penting saat kita ingin membeli sesuatu yang besar, seperti mainan mahal atau gadget. Hal ini juga menjadi dasar untuk memahami pinjaman dana di masa depan.

    2. Ajarkan Pentingnya Pengelolaan Keuangan

    Setelah anak memahami konsep dasar uang, langkah berikutnya adalah mengajarkan cara mengatur keuangan. Mulailah dengan membagi uang jajan mingguan menjadi beberapa pos, seperti untuk jajan, menabung, dan sedekah. Cara ini membantu anak belajar tentang prioritas dan tanggung jawab keuangan.

    Selain itu, penting untuk membahas risiko utang. Jelaskan bahwa utang bukan hal yang salah asalkan digunakan dengan bijak. 

    Misalnya, jika suatu saat mereka membutuhkan PayLater atau cicilan rendah seperti yang ditawarkan Kredivo dengan bunga mulai dari 1.99%, mereka harus memastikan bahwa penggunaannya sesuai dengan kemampuan bayar. Penjelasan ini dapat membantu anak memahami bahwa setiap produk keuangan memiliki manfaat dan risiko yang harus dipertimbangkan.

    3. Libatkan Anak dalam Diskusi Keuangan Keluarga

    Diskusi keuangan keluarga tidak harus membosankan. Saat merencanakan liburan atau membeli barang besar, ajak anak untuk berpartisipasi. Misalnya, jelaskan bagaimana anggaran disusun dan apa saja prioritasnya. Ini akan membantu anak memahami bahwa keputusan keuangan memerlukan perencanaan matang.

    Untuk membuatnya lebih menarik, gunakan permainan simulasi seperti monopoli atau aplikasi edukasi keuangan. Aktivitas ini tidak hanya melatih logika, tetapi juga meningkatkan empati anak terhadap tantangan keuangan. Mereka akan belajar bahwa keputusan keuangan yang salah dapat berdampak negatif pada kondisi keluarga.

    4. Dorong Kemandirian Melalui Usaha Kecil-kecilan

    Anak-anak bisa diajak untuk belajar mencari uang sendiri melalui usaha sederhana. Misalnya, mereka bisa menjual barang bekas atau hasil kerajinan tangan. Aktivitas ini membantu mereka memahami proses mendapatkan uang dan pentingnya kerja keras.

    Dari pendapatan tersebut, ajarkan mereka untuk menyisihkan sebagian untuk tabungan atau investasi kecil seperti deposito anak. Langkah ini menjadi pijakan awal untuk memahami dunia investasi yang lebih kompleks di masa depan.

    5. Jadilah Contoh Positif bagi Anak

    Anak cenderung meniru perilaku orang tua. Oleh karena itu, pastikan Anda memberikan contoh positif dalam pengelolaan keuangan. Hindari kebiasaan berutang untuk hal-hal yang tidak penting, dan tunjukkan bagaimana Anda menggunakan layanan keuangan seperti cicilan bunga rendah dengan bijak.

    Ketika anak melihat Anda menggunakan platform seperti Kredivo dengan limit hingga Rp50 juta untuk kebutuhan produktif, mereka akan belajar bahwa pengelolaan keuangan adalah tentang kebijaksanaan. Yang terpenting, mereka paham bahwa tanggung jawab ada di tangan pengguna, bukan pada layanan yang digunakan.

    Melalui pendekatan ini, anak tidak hanya memahami fungsi uang, tetapi juga siap menghadapi tantangan keuangan di masa depan. Orang tua adalah guru pertama mereka dalam hal ini, sehingga peran Anda sangat krusial. Dengan pendidikan literasi keuangan yang tepat, anak-anak akan tumbuh menjadi individu yang cerdas dan mandiri secara finansial.

    Komentar
    Additional JS