Jumlah Keracunan Konsumsi MBG di Bandung Barat Sudah Lebih dari 130 Orang | Republika Online
Jumlah Keracunan Konsumsi MBG di Bandung Barat Sudah Lebih dari 130 Orang | Republika Online
Ratusan tenaga kesehatan dari berbagai Puskesmas telah dikerahkan membantu pasien

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Jumlah siswa yang diduga mengalami keracunan usai mengkonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMPN Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Selasa (14/10/2025) terus bertambah. Hingga pukul 20.00 WIB, korban yang mengeluhkan gejala keracunan terus berdatangan ke posko kesehatan.
Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Bandung Barat mencatat jumlah korban keracunan telah mencapai 132 orang. Jumlah korban yang terpapar bukan saja siswa SMPN 1 Cisarua tapi siswa sekolah lain di wilayah tersebut. Untuk memudahkan proses penanganan korban, Dinkes membuka posko kesehatan di SMPN Cisarua.
Sponsored
"Sampai pukul 20.00 WIB jumlah korban keracunan 132 orang. Bukan hanya dari SMPN 1 Cisarua tapi juga ada dari SMK lain, namun secara detail datanya belum masuk dari SMK mananya," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Bandung Barat Lia Nurliana Sukandar saat ditemui di lokasi.
Ratusan tenaga kesehatan dari berbagai Puskesmas telah dikerahkan untuk membantu penanganan pasien di Posko Kesehatan SMPN 1 Cisarua. Pihaknya menggunakan sejumlah ruang kelas untuk perawatan pasien. Puluhan ambulans serta alat kesehatan juga telah dipersiapkan guna menunjang perawatan korban.
Scroll untuk membaca
"Untuk obat-obatan dan keperluan korban saat ini cukup mulai dari oksigen sudah cukup, dan kami belajar dari Cipongkor tentunya petugas medis pun siap," ujar Lia.
Untuk fasilitas kesehatan rujukan, Dinkes telah menyiapkan fasilitas kesehatan rujukan terdekat di antaranya Rumah Sakit Adven, RSUD Lembang, RSUD Cibabat, Klinik Elen, dan Rumah Sakit Karisma. "Gejala yang dirasakan oleh korban mulai dari mulai, pusing, nyeri perut, dan sesak napas. Kami fokus penanganan dulu semuanya," katanya.
Diketahui, berdasarkan tracing Kantor Kecamatan Cisarua paket MBG yang memicu keracunan berasal dari dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Panyandaan, Desa Jambudipa. SPPG tersebut menyuplai menu MBG sebanyak 3.649 paket untuk siswa SMPN 1 Cisarua, SMKN 1 Cisarua, MA Bina Insani, MA Ponpes Al Furqon, MTs Ponpes Al Furqon, PAUD Al Muslimin, SDN 1 Garuda, dan SDN 1 Barukai
Pelaksana Tugas (Plt) Camat Cisarua Herman Permadi menyebutkan sudah melakukan tracking sekolah yang mendapat pasokan MBG dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Panyandaan, Desa Jambudipa.
Dia mengatakan, SPPG Panyandaan itu memproduksi sekitar 3.649 paket MBG yang disebar ke delapan sekolah. Menunya kali ini yang diduga menyebabkan puluhan SMPN 1 Cisarua berupa nasi putih, ayam blackpaper, tahu goreng, tumis wortel dan brokoli serta melon.
Berdasarkan informasi yang didapat dari guru dan kepala sekolah, ungkap Herman, disinyalir ada bau kurang sedap dari menu MBG yang dibagikan kali ini. "Tadi informasi dari guru sekolah disinyalir ada bau kurang enak dari makannya," kata dia.
Herman melanjutkan, sebelum kejadian ini pihaknya bersama Puskesmas setempat sudah melakukan pembinaan terhadap SPPG tersebut dalam rangka pemenuhan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) sebagai bagian dari pencegahan keracunan.
"Kita sudah pembinaan dalam rangka pemenuhan SLHS dan sebagainya dengan Puskesmas. Kalau hasil survey sudah terpenuhi sanitasinya, tapi kalau bahan baku kan beda lagi," kata Herman.
Menurutnya, di wilayah Paropong sudah ada 9 SPPG. Namun yang sudah beroperasi baru 6 titil, termasuk SPPG Panyandaan. Herman mengatakan sudah melakukan pembinaan terhadap semua SPPG tersebut. "Yang kami tekankan juga agar antisipasi kaitan dengan secara pengolahan, kemudian packing. Kemudian juga penyimpanan bahan baku, dan kemudian bakunya sudah kita ingatkan. Itu menjadi perhatian kami juga," kata Herman.
Advertisements
general_URL_gpt_producer-20250820-17:34
arrow_forward_ios
Baca selengkapnya
Youve reached the end