Khoziny Sidoarjo Dibadalkan Umroh, Orang Tua Juga Akan Diumrohkan - Radar Sidoarjo
Korban Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo Dibadalkan Umroh, Orang Tua Juga Akan Diumrohkan - Radar Sidoarjo
RADAR SIDOARJO - Kepedulian terhadap korban ambruknya gedung Ponpes Al-Khoziny, Buduran terus mengalir.
Selain bantuan materi, para alumni juga telah membadalkan umroh bagi para korban yang meninggal dunia.
Ketua Alumni Ponpes Al-Khoziny, KH Zainal Abidin mengatakan, sebagian korban sudah dibadalkan umroh oleh para alumni yang berada di Arab Saudi.
Menurutnya, cabang alumni Ponpes Al-Khoziny di Arab Saudi memang cukup aktif dan sigap membantu sejak awal musibah terjadi.
“Jadi umroh itu sebagian sudah dibadalkan, para alumni Ponpes Al-Khoziny yang ada di Saudi banyak, bahkan kami punya cabang alumni di sana yang sudah berjalan dengan baik,” ucapnya, Minggu (19/10).
Dia menjelaskan, nama-nama korban yang meninggal sudah disetorkan kepada para alumni. Sehingga, mereka langsung melaksanakan umroh badal atas nama para korban.
Selain itu, Zainal juga menyampaikan kabar gembira dari Ketua Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN), KH Asep Saifuddin Chalim. Dimana, ia berencana memberangkatkan umroh para orang tua santri yang menjadi korban meninggal dunia.
“Walisantri yang menjadi korban meninggal dunia akan diumrohkan oleh Kiai Asep, untuk tahap awal, rencananya sekitar 23 jamaah akan diberangkatkan pada Januari mendatang,” jelasnya.
Sebelumnya, Kiai Asep juga memberikan santunan kepada para korban. Masing-masing keluarga korban menerima bantuan sebesar Rp 5 juta.
Zainal menambahkan, pihaknya juga memberi perhatian khusus kepada korban yang mengalami cacat fisik akibat peristiwa tersebut. Para korban akan diupayakan mendapat beasiswa pendidikan hingga jenjang S2.
“Kita kawal proses itu agar mereka tetap semangat melanjutkan pendidikan, pesantren juga terus melakukan pendampingan agar para korban tidak merasa ditinggalkan,” terangnya.
Selain itu, pihaknya juga akan melaksanakan kegiatan trauma healing. Kegiatan itu dilakukan dengan mendatangi rumah para korban untuk memberikan pemahaman dan penguatan mental.
“Tujuannya agar para santri korban tidak mengalami trauma berkepanjangan, kami ingin mereka bisa bangkit dan kembali semangat belajar pasca peristiwa ini,” pungkasnya. (sai/vga)