Media Barat Gempar, Informasi Bocor Soal Jet Su-35 Siluman Rusia Diborong Iran: Jumlahnya Puluhan! - Tribunnews
Media Barat Gempar, Informasi Bocor Soal Jet Su-35 Siluman Rusia Diborong Iran: Jumlahnya Puluhan! - Tribunnews.com
Media Barat Gempar, Informasi Bocor Soal Jet Rusia Diboyong Iran: Jumlahnya Puluhan
TRIBUNNEWS.COM - Media-media Barat, corong informasi yang kerap dianggap blok Timur sebagai alat propaganda Amerika Serikat (AS) dan sekutunya, digemparkan oleh kabar dugaan kebocoran dari Rostec, konglomerasi pertahanan negara Rusia.
Dugaan kebocoran informasi itu menunjukkan bahwa Iran kemungkinan segera memperoleh puluhan jet tempur Sukhoi Su-35 Rusia.
Ini menandai kesepakatan penting antara Teheran dan Moskow —berpotensi menjadi satu di antara ekspor senjata terbesar Rusia sejak invasinya ke Ukraina.
Dokumen-dokumen yang telah beredar di internet menunjukkan bahwa Teheran bermaksud membeli 48 pesawat canggih tersebut.
"Langkah ini dapat memodernisasi angkatan udaranya secara signifikan dan memperdalam kerja sama militer antara Iran dan Rusia, sementara Teheran menghadapi eskalasi konfrontasi dengan Amerika Serikat dan Israel, sementara Moskow terus bersitegang dengan Barat," tulis ulasan NW, dikutip Senin (6/10/2025).
Mengapa Hal Ini Penting
Potensi pembelian Su-35 Rusia ini terjadi setelah Iran berperang selama 12 hari melawan Israel pada Juni silam.
Iran juga berada di bawah bayang-bayang ancaman adanya serangan udara lagi dari AS terhadap fasilitas nuklirnya.
"Pembelian ini menunjukkan lemahnya armada udara yang menua milik Teheran," tulis ulasan NW.
Peningkatan armada dari pesawat tua ke jet tempur Su-35 modern akan sangat meningkatkan kemampuan Iran untuk mencegah serangan di masa mendatang dan mempertahankan lokasi-lokasi penting baik dari serangan Israel maunpun AS ataupun gabungan keduanya.
Jika informasi yang bocor itu terverifikasi, pembelian ini tidak hanya akan memperkuat posisi regional Iran tetapi juga menyoroti hubungan pertahanan yang semakin erat antara kedua negara yang dikenai sanksi berat.
"Bagi Rusia, kesepakatan ini akan memberikan keberhasilan ekspor yang krusial di tengah sanksi dan tekanan produksi masa perang," tulis laporan itu.

Apa yang Perlu Diketahui
File Rostec yang bocor, dilaporkan dirilis pada tanggal 2 Oktober oleh kelompok peretas Black Mirror.
Informasi dalam file ini mencakup lebih dari 300 dokumen internal yang merinci kontrak ekspor, harga, dan jadwal pengiriman.
Tangkapan layar dokumen-dokumen ini telah beredar di komunitas X, Telegram, dan OSINT.
Media pertahanan, termasuk Army Recognition dan Defence Security Asia, telah melaporkan kalau kode pelanggan "364" dalam dokumen-dokumen ini sesuai dengan Iran, yang mengindikasikan potensi pesanan 48 jet tempur multiperan Su-35.
Dokumen tersebut menunjukkan bahwa akuisisi ini akan diintegrasikan dengan paket peperangan elektronik dan avionik canggih yang dikembangkan oleh KRET, anak perusahaan utama Rostec Corporation Rusia.
Satu entri, berlabel "Kode 364", menguraikan program senilai $ 686 juta—dengan pengiriman yang dijadwalkan berlangsung secara bertahap selama 16 hingga 48 bulan.
Ini berarti pesawat pertama dapat tiba paling cepat tahun 2026 dan gelombang terakhir pada tahun 2028.
Program pembelian ini mencakup sistem peperangan elektronik Khibiny-M untuk meningkatkan kemampuan pertahanan dan penanggulangan.
Army Recognition menyatakan bahwa meskipun materi tersebut belum diverifikasi, format dan terminologinya sangat mirip dengan dokumentasi asli Rostec.

Kemampuan Jet Su-35
Jet tempur Su-35 adalah pesawat tempur multiperan Rusia bermesin ganda dengan mesin vektor dorong untuk kemampuan manuver yang luar biasa.
Pesawat ini dilengkapi radar Irbis-E, dapat melacak beberapa target secara bersamaan, dan dapat membawa hingga 8.000 kilogram rudal dan bom.
Dirancang untuk bersaing dengan pesawat tempur generasi keempat dan 4,5 Barat modern seperti F-15E Strike Eagle, F/A-18E/F Super Hornet, dan Eurofighter Typhoon, pesawat ini menjadi landasan bagi program angkatan udara dan ekspor Rusia.
Hubungan Rusia-Iran
Bulan lalu, Iran menerima sejumlah jet tempur MiG-29 Rusia , yang meningkatkan kemampuan angakatan udaranya.
Kesepakatan ini bertepatan dengan Perjanjian Kemitraan Strategis Komprehensif Iran-Rusia yang baru-baru ini ditandatangani oleh Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Iran Masoud Pezeshkian.
Perjanjian ini, yang berlaku mulai bulan ini, bertujuan untuk memperkuat hubungan bilateral di berbagai sektor pertahanan, energi, dan ekonomi.
Peran Aljazair
Entri terpisah dari dokumen yang bocor, "Kode 012", tampaknya melibatkan Aljazair, yang mencantumkan 12 pesawat tempur siluman Su-57E dan perangkat pendukung Su-34 senilai $414 juta.
Jika terkonfirmasi, Aljazair akan menjadi negara Afrika pertama yang mengoperasikan pesawat tempur generasi kelima, memperkuat kemampuan upaya pencegahan pelanggaran udara di Mediterania barat.
Ekspor Rusia
Pengiriman ini menggarisbawahi peran Moskow sebagai pemasok militer utama di saat ekspor senjata Rusia secara keseluruhan menurun tajam.
Menurut Jamestown Foundation , sebuah lembaga riset di Washington, DC, pengiriman turun 92 persen antara tahun 2021 dan 2024, sehingga hanya menyisakan belasan pembeli aktif.
Dengan fokus produksi pada perang di Ukraina, kontrak dengan negara-negara seperti Iran dan Aljazair semakin penting untuk mempertahankan bisnis ekspor pertahanan Moskow.
Apa yang Terjadi Selanjutnya?
Baik Teheran maupun Moskow belum mengonfirmasi dugaan kesepakatan Su-35 tersebut.
Jika terkonfirmasi, perjanjian tersebut dapat mendefinisikan ulang kekuatan udara regional, memperkuat pertahanan Iran melawan Amerika Serikat dan Israel, serta menandai babak baru dalam kerja sama strategis Rusia-Iran.
(oln/nw/*)