Nasib Safitri Kini Jualan Gorengan Hidupi 2 Anak, Diceraikan Suami PPPK Gegara Tak Ada Lauk di Rumah - Tribunjatim
Nasib Safitri Kini Jualan Gorengan Hidupi 2 Anak, Diceraikan Suami PPPK Gegara Tak Ada Lauk di Rumah - Tribunjatim.com

TRIBUNJATIM.COM - Kisah Melda Safitri (33) ibu dua orang anak di Kabupaten Aceh Singkil yang diceraikan suami usai lolos PPPK, belakangan viral di media sosial.
Dua sejoli ini padahal dulunya hidup serumah, dengan Safitri yang turut membantu suaminya jualan sayur.
Tapi kini semua sudah usai, Safitri diceraikan suaminya yang sudah jadi seorang anggota Satpol PP.
Mirisnya, di balik suami menceraikan Safitri tersebut, tersimpan perjuangan menyiapkan kebutuhan suami untuk jadi PPPK.
Salah satunya yakni Safitri membelikan baju Korpri untuk dipakai sang suami ketika dilantik.
Baju tersebut dibeli Safitri dari hasilnya berjualan sayur-sayuran di rumahnya.
Adapun kini beredar di media sosial video memperlihatkan perjuangan Safitri berjualan sayur-sayuran tersebut.
Tampak dalam video singkat tersebut, Safitri berjualan di depan rumah dengan sayur-sayuran seadannya.
Namun, perjuangan Safitri bak tak ada apa-apanya di mata sang suami.
Ia malah diceraikan hanya tiga hari sebelum suami dilantik jadi anggota Satpol PP.
Menemani suami dari nol hingga rela membelikan atribut korpri, Safitri harus menerima kenyataan pahit diceraikan suami.
Kini Fitri bersama dua anaknya telah kembali ke rumah orang tuanya di Kabupaten Aceh Selatan.
Meski berat, ia mengaku berusaha tetap kuat demi anak-anak.
Dua bulan pasca diceraikan secara lisan, hingga Oktober ini Fitri mengaku bertahan dari hasil jualan gorengan dan minuman seribu rupiah di depan rumahnya.
Dari hasil tersebut, dia juga mampu menghidupi kedua anaknya yang masih kecil.

Selama masa itu pula, Fitri dan suaminya telah melakukan mediasi disaksikan kedua orang tua dan pihak Kepala Desa, namun sang suami tetap bersikeras untuk menceraikannya.
"Bahkan katanya dia mau menceraikan saya sejak lama, tapi dulu posisi saya masih hamil dan saya baru tahu waktu mediasi," ungkap Fitri kepada Serambinnews.com
Sebelumnya, Safitri sempat menguak kronologi di balik suami yang menceraikannya.
Melansir Tribun Medan, Safitri mengungkapkan, penyebab perceraian bermula dari pertengkaran kecil di rumah ketika suaminya pulang dan tidak menemukan lauk di meja makan.
Pertengkaran ini terjadi tepat tiga hari sebelum suami menerima SK PPPK.
"Hari itu tanggal 14 Agustus, dia pulang kerja, sudah sore, terus dia marah-marah gitu, tidak ada kawan nasi (lauk) di rumah."
"Karena bagaimana saya harus masak nasi atau kawan nasi sedangkan apapun tidak ada di rumah," ujar Safitri dengan suara bergetar.
Suami Safitri terus marah dan mengeluarkan kata-kata kasar hingga dinilai melukai harga dirinya.
Malam itu juga, suami Safitri pergi bersama rekannya hingga pulang larut malam.
Amarah suami Safitri terus berlanjut hingga keesokan harinya.
Karena kesal, Safitri lantas membalas ucapan suami yang dinilai menyakitkan hatinya hingga terjadi ribut besar.
"Saya balas lah repetan dia, kamu mau apa, kesalahanku apa, saya bilang. 'Kamu kan tidak bawa belanja, tidak ada kasih (nafkah) apa-apa, jadi apa yang saya masak?'."
"Jadi dia memancing emosi saya terus, dipancing-dipancing sama dia, terus saya merepet sama dia. Setelah itu, saya pergi cuci piring karena capek ribut terus," ungkapnya.
Saat Safitri mencuci piring, ternyata suaminya sudah membungkus baju lalu pergi ke rumah tetangga untuk meminjam sepeda motor.
Saat kembali ke rumah, sang suami langsung mengucapkan kata cerai di hari itu juga.
"Dia langsung bilang ke saya, kamu Safitri saya ceraikan 1, 2, 3. Lalu dia pergi membawa bajunya," ungkap Safitri.
Tiga hari setelah peristiwa itu, tepat pada 18 Agustus, sang suami dilantik menjadi PPPK.
Safitri menegaskan, suaminya menceraikan dirinya bukan semata karena pertengkaran rumah tangga, melainkan karena sang suami akan dilantik menjadi PPPK.
"Dia ceraikan saya karena mau jabatan. Padahal kami dulu berjuang bersama. Saya sempat berharap, setelah dia dilantik jadi PPPK, bisa sedikit membantu perekonomian keluarga," ujar Safitri.

Namun, lanjutnya, harapan tersebut justru pupus.
"Begitu dikasih Allah rezeki, dia malah ceraikan saya. Kalau memang mau cerai, kenapa tidak dari dulu," tuturnya kecewa.
Safitri bahkan mengaku sudah sejak jauh hari membantu menyiapkan pakaian dan atribut Korpri untuk pelantikan suaminya sebagai PPPK.
Semua perlengkapan ini dibeli dari hasil ia berjualan cabai dan sayuran di pasar.
"Baju pelantikan itu saya yang belikan dari hasil jualan. Dia yang pesan di Shopee tapi saya yang disuruh bayar, ya uangnya dari hasil jual gorengan."
"Saya bantu dia dari nol, dari belum kerja sampai bisa lulus PPPK. Tapi justru saya ditinggal sebelum dia menerima SK," tutur Safitri lirih.
Jauh sebelum ini, Safitri mengungkap jika dulu pernikahannya memang sempat tidak direstui oleh ibu mertua.
Bahkan, setelah mereka menikah pada tahun 2020, mertua sering ikut campur.
"Sampai dulu suami saya itu pernah bantu saya cuci piring, pernah bantu saya menyuci."
"Itu dia bicarakan ke orang-orang. Seperti seorang tua tadi dia bicarakan ke tetangga-tetangga dia."
"Dia bilang anak saya dibubudak-budak oleh dia, sama tetangga-tetangga. Dia suruh perempuan bantu."
"Awalnya saya diam, tapi lama-lama saya diinjak," timpalnya.
Saat ini, Safitri mengaku sangat kecewa.
Ia sudah bersikeras tidak ingin kembali jika suatu waktu suaminya memintanya untuk kembali.