Qatar Optimistis terhadap Rencana Trump untuk Gaza, tetapi Menolak Menduga Hasilnya - SINDOnews
2 min read
Dunia Internasional, Konflik Timur Tengah,
Qatar Optimistis terhadap Rencana Trump untuk Gaza, tetapi Menolak Menduga Hasilnya
Selasa, 30 September 2025 - 19:49 WIB
Warga Palestina berduka di luar Rumah Sakit Nasser setelah serangan udara Israel menghantam tenda-tenda penampungan keluarga pengungsi di wilayah al-Mawasi, menewaskan dan melukai beberapa orang. Foto/Abed Rahim Khatib/Anadolu
A
A
A
DOHA - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed al-Ansari berbicara kepada pers tentang status rencana perdamaian yang diusulkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk Gaza. Rencana itu muncul di tengah serangan brutal militer Israel untuk mencaplok Kota Gaza.
Ia mengatakan para pejabat Hamas menerima rencana lengkap tadi malam dan telah berjanji "menelitinya secara bertanggung jawab", dengan pertemuan yang dijadwalkan hari ini.
Al-Ansari menambahkan, "terlalu dini untuk berspekulasi tentang hasilnya", tetapi mencatat Qatar "optimis" karena rencana tersebut "komprehensif".
Ketika ditanya apakah Qatar menerima permintaan maaf Israel atas serangan terhadap para pemimpin Hamas di Doha, juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Ansari, mengatakan, "Fokus utama negaranya adalah memastikan hal ini tidak pernah terjadi lagi."
Qatar "puas" dengan jaminan keamanan yang telah diterimanya dari AS terkait hal ini, tambahnya.
Melanjutkan pernyataannya dalam jumpa pers mingguan, juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Ansari, mengatakan negaranya tetap berkomitmen memberikan dukungan apa pun yang dapat membantu mengakhiri perang di Gaza, membangun kembali wilayah tersebut, dan membantu rakyatnya.
"Hal itu berlaku untuk inisiatif apa pun yang sedang dibahas saat ini," ujarnya. "Kami tidak akan ragu untuk mengambil peran ini, tetapi jelas kami melakukannya bersama-sama dengan (semua mitra kami)."
Sementara itu, 42 warga Palestina, termasuk lima pencari bantuan, telah tewas dan 190 lainnya luka-luka dalam serangan Israel di Gaza dalam 24 jam terakhir, menurut Kementerian Kesehatan wilayah tersebut.
Perang Israel di Gaza telah menewaskan total 66.097 warga Palestina dan melukai 168.536 orang sejak 7 Oktober 2023, menurut pernyataan kementerian di Telegram.
Baca juga: Pemimpin Gerakan Jihad Islam Tolak Rencana Trump: Hal Itu akan Picu Konflik di Kawasan
Ia mengatakan para pejabat Hamas menerima rencana lengkap tadi malam dan telah berjanji "menelitinya secara bertanggung jawab", dengan pertemuan yang dijadwalkan hari ini.
Al-Ansari menambahkan, "terlalu dini untuk berspekulasi tentang hasilnya", tetapi mencatat Qatar "optimis" karena rencana tersebut "komprehensif".
Ketika ditanya apakah Qatar menerima permintaan maaf Israel atas serangan terhadap para pemimpin Hamas di Doha, juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Ansari, mengatakan, "Fokus utama negaranya adalah memastikan hal ini tidak pernah terjadi lagi."
Qatar "puas" dengan jaminan keamanan yang telah diterimanya dari AS terkait hal ini, tambahnya.
Melanjutkan pernyataannya dalam jumpa pers mingguan, juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Ansari, mengatakan negaranya tetap berkomitmen memberikan dukungan apa pun yang dapat membantu mengakhiri perang di Gaza, membangun kembali wilayah tersebut, dan membantu rakyatnya.
"Hal itu berlaku untuk inisiatif apa pun yang sedang dibahas saat ini," ujarnya. "Kami tidak akan ragu untuk mengambil peran ini, tetapi jelas kami melakukannya bersama-sama dengan (semua mitra kami)."
Sementara itu, 42 warga Palestina, termasuk lima pencari bantuan, telah tewas dan 190 lainnya luka-luka dalam serangan Israel di Gaza dalam 24 jam terakhir, menurut Kementerian Kesehatan wilayah tersebut.
Perang Israel di Gaza telah menewaskan total 66.097 warga Palestina dan melukai 168.536 orang sejak 7 Oktober 2023, menurut pernyataan kementerian di Telegram.
Baca juga: Pemimpin Gerakan Jihad Islam Tolak Rencana Trump: Hal Itu akan Picu Konflik di Kawasan
(sya)