Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Kripto

    Sekolah di Kelapa Gading Diteror Bom, Pelaku Minta Tebusan Kripto - Beritasatu

    3 min read

     

    Sekolah di Kelapa Gading Diteror Bom, Pelaku Minta Tebusan Kripto

    Rabu, 8 Oktober 2025 | 15:18 WIB
    AT
    MK

    Ilustrasi bom tandan.
    Ilustrasi bom tandan. (Amnesty International/Amnesty International)

    Jakarta, Beritasatu.com — Sekolah internasional di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, digegerkan oleh ancaman bom yang dikirim melalui aplikasi pesan WhatsApp pada Rabu (8/10/2025) dini hari. Pesan ancaman tersebut mengatasnamakan pihak tak dikenal dengan nomor yang terdeteksi berasal dari Nigeria.

    ADVERTISEMENT

    Kapolsek Kelapa Gading, Kompol Seto Handoko, membenarkan adanya laporan tersebut. Ia mengatakan pesan berisi ancaman bom diterima oleh pihak manajemen sekolah North Jakarta Intercultural School (NJIS) sekitar tengah malam.

    “Terornya melalui WhatsApp dengan nomor Nigeria,” ujar Seto saat dihubungi wartawan, Rabu (8/10/2025).

    BACA JUGA

    Sekolah Internasional di Kelapa Gading Diteror, Polisi Tak Temukan Bom

    ADVERTISEMENT

    Begitu menerima laporan, aparat kepolisian dari Polsek Kelapa Gading segera berkoordinasi dengan tim penjinak bom (Jibom) dari Satuan Gegana Brimob Polda Metro Jaya. Upaya penyisiran dan sterilisasi pun dilakukan untuk memastikan keamanan lingkungan sekolah.

    Menurut laporan kepolisian, pemeriksaan awal dimulai sekitar pukul 00.15 WIB. Petugas menyisir lantai dasar gedung serta area luar sekolah yang berada di Jalan Bukit Gading Raya, Kelapa Gading Barat. Kegiatan tersebut dipimpin oleh Kanit Reskrim Polsek Kelapa Gading AKP Kiki Tanlim bersama petugas keamanan internal NJIS.

    “Penyisiran dilakukan secara menyeluruh untuk memastikan tidak ada benda mencurigakan di area sekolah. Tim Jibom turut dilibatkan agar prosedur keamanan berjalan sesuai standar,” jelas Seto.

    BACA JUGA

    Peneror Bom 2 Sekolah Internasional Tangerang Minta Tebusan US$ 30.000

    Pemeriksaan berlangsung selama kurang lebih 15 menit. Setelah proses sterilisasi selesai pada pukul 00.30 WIB, tidak ditemukan adanya bahan peledak atau benda mencurigakan lainnya.

    “Dari hasil pengecekan, tidak ditemukan benda-benda yang mencurigakan. Situasi dinyatakan aman dan kondusif,” kata Seto menegaskan.

    Dalam ancaman yang dikirim, pelaku disebut meminta uang tebusan sebesar US$ 30.000 atau sekitar Rp 480 juta dengan kurs saat ini. Namun, pelaku tidak meminta uang dikirim melalui jalur perbankan konvensional, melainkan menggunakan mata uang digital kripto.

    Komentar
    Additional JS