Siap-siap! Harga Minyak Dunia Bisa Tembus USD100/Barel Tanpa Minyak Mentah Rusia - SINDOnews
2 min read
Siap-siap! Harga Minyak Dunia Bisa Tembus USD100/Barel Tanpa Minyak Mentah Rusia
Minggu, 05 Oktober 2025 - 09:42 WIB
Harga minyak dunia disebutkan bisa melonjak hingga melewati level USD100 per barel, ketika minyak mentah Rusia didorong keluar dari pasar. Foto/Dok
A
A
A
JAKARTA - Harga minyak dunia disebutkan bisa melonjak hingga melewati level USD100 per barel, ketika minyak mentah Rusia didorong keluar dari pasar. Pernyataan ini disampaikan oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin ketika meningkatnya permintaan energi global.
“Tidak mungkin membayangkan bahwa hilangnya volume minyak Rusia akan menjaga situasi normal dalam energi global dan ekonomi,” kata Putin dikutip oleh kantor berita Rusia Interfax, saat forum diskusi ekonomi di Rusia.
“Ini tidak akan terjadi, bahkan dalam mimpi buruk sekalipun. Kita dapat membayangkan bahwa kemungkinan mengeluarkan produsen Rusia dan pedagang Rusia, yang menyediakan sebagian besar (pasokan minyak) di pasar dunia, harga akan langsung meroket, semuanya akan langsung naik melampaui USD100 per barel,” kata Putin.
Baca Juga: Musuh Bersama AS Makin Lengket Disatukan Minyak Murah Rusia
Presiden Rusia menekankan, ketika minyak mentah menyentuh harga USD100 hampir, maka tidak akan menguntungkan bagi semua negara. “Ekonomi negara-negara yang sedang mengalami kesulitan, termasuk ekonomi negara-negara Eropa,” sambungnya dilansir oilprice.
Seperti diketahui Amerika Serikat (AS) dalam beberapa minggu terakhir telah meningkatkan upaya untuk menyerukan agar pelanggan Rusia yang tersisa berhenti mengimpor minyak mentah dari Rusia. Tekanan ini terutama dirasakan oleh India, importir minyak mentah terbesar ketiga di dunia dan importir minyak Rusia terbesar kedua setelah China.
Sejak invasi Rusia ke Ukraina, India telah mengandalkan minyak mentah Rusia dengan harga diskon, meskipun dilarang Barat. Minyak diskon Rusia menjadi salah satu cara India untuk mengurangi tagihan impor minyaknya.
Namun Pemerintahan Donald Trump yang kesulitan mencapai kesepakatan dagang dengan India, menyoroti perilaku negara tersebut yang terus membeli minyak Rusia. Pejabat India berulang kali mengatakan, bahwa negara tersebut akan terus membeli minyak Rusia karena murah.
Baca Juga: Ancaman AS Tak Mempan, Ekspor Minyak Rusia ke India Diramal Meningkat di September
Saat ini dilaporkan India menberikan sinyal terhadap pejabat Pemerintahan Trump bahwa mereka bisa mengurangi impor minyak dari Rusia, jika AS mengizinkan aliran dari Iran dan Venezuela. Putin mengatakan pada Kamis, bahwa India "tidak akan pernah membiarkan dirinya dipermalukan" dan tunduk pada tekanan AS untuk menghentikan impor minyak Rusia.
“Tidak mungkin membayangkan bahwa hilangnya volume minyak Rusia akan menjaga situasi normal dalam energi global dan ekonomi,” kata Putin dikutip oleh kantor berita Rusia Interfax, saat forum diskusi ekonomi di Rusia.
“Ini tidak akan terjadi, bahkan dalam mimpi buruk sekalipun. Kita dapat membayangkan bahwa kemungkinan mengeluarkan produsen Rusia dan pedagang Rusia, yang menyediakan sebagian besar (pasokan minyak) di pasar dunia, harga akan langsung meroket, semuanya akan langsung naik melampaui USD100 per barel,” kata Putin.
Baca Juga: Musuh Bersama AS Makin Lengket Disatukan Minyak Murah Rusia
Presiden Rusia menekankan, ketika minyak mentah menyentuh harga USD100 hampir, maka tidak akan menguntungkan bagi semua negara. “Ekonomi negara-negara yang sedang mengalami kesulitan, termasuk ekonomi negara-negara Eropa,” sambungnya dilansir oilprice.
Seperti diketahui Amerika Serikat (AS) dalam beberapa minggu terakhir telah meningkatkan upaya untuk menyerukan agar pelanggan Rusia yang tersisa berhenti mengimpor minyak mentah dari Rusia. Tekanan ini terutama dirasakan oleh India, importir minyak mentah terbesar ketiga di dunia dan importir minyak Rusia terbesar kedua setelah China.
Sejak invasi Rusia ke Ukraina, India telah mengandalkan minyak mentah Rusia dengan harga diskon, meskipun dilarang Barat. Minyak diskon Rusia menjadi salah satu cara India untuk mengurangi tagihan impor minyaknya.
Namun Pemerintahan Donald Trump yang kesulitan mencapai kesepakatan dagang dengan India, menyoroti perilaku negara tersebut yang terus membeli minyak Rusia. Pejabat India berulang kali mengatakan, bahwa negara tersebut akan terus membeli minyak Rusia karena murah.
Baca Juga: Ancaman AS Tak Mempan, Ekspor Minyak Rusia ke India Diramal Meningkat di September
Saat ini dilaporkan India menberikan sinyal terhadap pejabat Pemerintahan Trump bahwa mereka bisa mengurangi impor minyak dari Rusia, jika AS mengizinkan aliran dari Iran dan Venezuela. Putin mengatakan pada Kamis, bahwa India "tidak akan pernah membiarkan dirinya dipermalukan" dan tunduk pada tekanan AS untuk menghentikan impor minyak Rusia.
(akr)