Sosok Gubernur Andra Soni Dipuji Rocky Gerung pada Kasus SMAN 1 Cimarga, Ternyata Orang Dekat Dasco - Tribunjakarta
Sosok Gubernur Andra Soni Dipuji Rocky Gerung pada Kasus SMAN 1 Cimarga, Ternyata Orang Dekat Dasco - Tribunjakarta.com

TRIBUNJAKARTA.COM - Gubernur Banten, Andra Soni dipuji pengamat politik Rocky Gerung karena dinilai tepat bersikap pada kasus di SMAN 1 Cimarga.
Seperti diketahui, seorang siswa SMAN 1 Cimarga dianiaya kepala sekolahnya, Dini Fitria, lantaran ketahuan merokok di area sekolah pada Jumat (10/10/2025).
Orang tua siswa tersebut tidak terima dan mau melaporkan kepala sekolah yang berlokasi di Kabupaten Lebak itu.
Pada Senin (13/10/2025), 360 siswa SMAN 1 Cimarga bolos massal sebagai tanda solidarotas terhadap korban.
Spanduk besar dibentangkan para siswa di gerbang sekolah, "KAMI TIDAK AKAN SEKOLAH SEBELUM KEPSEK DILENGSERKAN."
Gubernur Andra Soni mengambil langkah cepat menonaktifkan Dini Fitria.
Pada Rabu (15/10/2025) di Kantor Pemprov Banten, Andra mempertemukan sang kepala sekolah dengan siswa yang dianiayanya karena merokok.
Keduanya sepakat saling memaafkan.
Andra pun mencabut status nonaktif dan mengembalikan Dini menjadi Kepaka SMAN 1 Cimarga.
Menurut Andra, jika siswa benar-benar tidak bisa menerima Dini kembali, maka ada persoalan lain yang harus diselesaikan.
Ia menegaskan, keputusan menonaktifkan kepala sekolah bukanlah hukuman.
“Sifatnya sementara. Bisa hari ini, bisa besok aktif kembali. Ini bukan hukuman,” kata Andra, dikutip dari Kompas.com.
Dipuji Rocky Gerung
Rocky Gerung memuji langkah Gubernur Andra Soni yang dianggapnya tegas sekaligus berpihak terhadap siswa.
"Sudah betul tindakan Gubernur Banten yang mendisiplinkan kepala sekolahnya," kata Rocky Gerung seperti dikutip dari YouTubenya pada Rabu (15/10/2025).
Keputusan tersebut menunjukkan keberanian pemerintah dalam menegakkan perlindungan terhadap peserta didik.
"Gubernur Banten, dia bagus betul, dia memulai satu upaya untuk memihak pada si murid, karena si murid itu dianiaya maka yang mesti kena sanksi adalah gurunya dan terutama adalah kepala sekolahnya. Itu udah bener tuh," lanjutnya.
Rocky pun meminta agar masyarakat tidak menghujat tindakan Gubernur Banten tersebut atas keputusannya.
"Jadi, jangan bully gubernurnya, karena gubernur udah bener," tambahnya.
Kasus semacam ini, kata Rocky, semestinya dibawa ke mekanisme resmi seperti sidang etik atau sidang disiplin.
Rocky mengecam tindakan kekerasan kepala sekolah tersebut.
"Dalam kasus ini, harus dibawa pada persidangan etik atau persidangan disiplin, yaitu semacam pengadilan. Dan dalam pengadilan baru diputuskan sanksi apa yang mesti diberikan pada si murid," pungkasnya.
Menurut Rocky, tindakan kekerasan Dini terhadap siswa tidak bisa dibenarkan dalam bentuk apapun meski siswa tersebut terbukti bersalah.
Ia mengatakan persoalan utamanya bukan soal merokok, tetapi bagaimana sikap pihak sekolah dalam menegakkan kedisiplinan.
"Ada aturan bahwa dilarang merokok, dilarang merokok ada sanksinya tuh, tetapi bukan itu masalahnya, masalahnya kemudian netizen mem-bully si murid. Korban didukung teman-temannya menganggap bahwa tindakan itu adalah tindakan yang tidak pedagogis. Kepsek tidak boleh melakukan kekerasan terhadap murid, kan berlaku prinsip, guru kencing berdiri, murid kencing berlari," kata Rocky dikutip dari YouTube Rocky Gerung Official yang tayang pada Rabu (15/10/2025).
Tindakan kekerasan fisik terhadap siswa oleh kepala sekolah justru dapat memunculkan efek buruk terhadap wibawa pendidikan.
Meskipun terbukti salah karena melanggar, murid juga memiliki hak untuk tidak diperlakukan secara semena-mena.
"Jadi, kadang kita terjebak ke dalam suasana, siswa merokok berarti kepala sekolah harus melakukan kekerasan fisik. Tidak, dia salah merokok, tetapi yang dibela oleh teman-temannya adalah hak si murid itu untuk tidak disiksa oleh si guru," jelasnya.
Rocky juga mengingatkan bahwa amarah yang kadung tertumpah di masyarakat terhadap siswa tersebut sering kali membuat orang kehilangan akal sehat dalam berpikir.
Menurutnya, sudah ada aturan sekolah yang akan memberikan hukuman terhadap siswa tersebut sehingga kekerasan tak perlu dilakukan.
"Kemarahan massal bisa tanpa kelurusan berpikir lagi. Jadi, kita mesti tahu bahwa setiap tindakan yang sudah diatur di dalam peraturan sekolah ya jalankan aja mau dikeluarkan muridnya itu soal disiplin. Tapi, kekerasan tidak boleh ditunjukkan atau dipamerkan. Apalagi diperlihatkan secara kasar di depan teman-temannya," lanjutnya.
Orang Dekat Sufmi Dasco
Sosok Andra Soni mencuri perhatian masyarakat luas kala berhasil mengalahkan Airin Rachmi Diany sebagai cagub pada Pilkada Banten 2024 lalu.
Ketua DPRD Banten 2014-2019 itu tak diunggulkan pada sejumlah survei.
Namun, mendekati pemilihan, Andra yang berpasangan dengan Dimyati Natakusumah itu menyalip Airin dan memenangkan pemilihan.
Sosok Andra Soni pernah diungkap Ketua DPP PDIP, Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul.
Dengan gaya bahasanya yang khas, Bambang Pacul menyebut Andra Soni adalah sosok korea.
Korea sendiri merupakan istilah Bambang Pacul untuk menyebut politikus yang sukses keluar dari jurang kemiskinan dengan segala siasatnya.
Untuk bisa melenting alias sukses, seorang korea harus memiliki galah, atau sosok yang akan mengorbitkannya.
Bambang Pacul menyebut galah dari Andra Soni adalah Sufmi Dasco Ahmad, Ketua Harian Gerindra yang juga orang dekat Presiden Prabowo Subianto.
Dasco juga merupakan Wakil Ketua DPR RI yang terpilih dari daerah pemilihan (dapil) Banten III meliputi Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.
Andra merupakan staf ahli Dasco hingga akhirnya didorong maju menjadi Banten 1.
"Yang terbaru, calon gubernur Banten nanti yang melawan Airin, itu orang enggak berpunya. Andra Soni. Itu staf ahlinya Pak Dasco (Sufmi Dasco), sekarang lawan itu nanti jadi gubernur dengan DPT 8 juta orang bos," katanya di sebuah acara yang tayang di Youtube Total Politik pada 2 Agustus 2024 silam.
"Korea banget itu. Makan juga susah dulu, ini true story, mau tempur jadi gubernur," katanya.
Perjalanan Andra Soni
Andra Soni memiliki kisah pahit di balik karir politiknya yang berjalan mulus.
Kisah hidupnya dipenuhi dengan perjuangan.
Dikutip dari situs resmi DPRD Banten, Selasa (27/8/2024), Andra ialah seorang anak petani di Payakumbuh, Sumatera Barat pada 48 tahun silam.
Saat Andra berusia balita, orang tuanya lalu berpindah profesi sebagai kuli bangunan di Pekanbaru, Riau demi memenuhi kondisi ekonominya yang serba terbatas.
Demi memperbaiki nasib, orang tua Andra lalu merantau ke negeri tetangga, Malaysia sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal, dengan bekerja sebagai buruh tani di kebun sawit.
Pria yang lahir pada 12 Agustus 1976 ini mendapat kesempatan sekolah dari Pemerintah Malaysia meski berstatus anak TKI ilegal.
Andra kemudian masuk ke sekolah setara Sekolah Dasar (SD).
Namun, selepas lulus SD, Andra kesulitan untuk melanjutkan pendidikannya setara SMP di Malaysia.
Pasalnya, dokumennya tak lengkap.
Andra lalu bersama kakaknya kembali ke Tanah Air dan tinggal di Ciledug, Kota Tangerang.
Semasa duduk di bangku SMP, Andra mengalami kesulitan ekonomi untuk berangkat sekolah.
Ia tak memiliki ongkos untuk berangkat dan pulang sekolah.
Uang jajan pun seadanya. Akhirnya, Andra kerap menumpang bermalam di kediaman teman sekolahnya.
"Penyebab saya enggak bisa pulang itu kehabisan ongkos, ditawarin nginep. Namanya ditawarin nginep, mau. Kamarnya ada, kasurnya, sarapannya," ujarnya dikutip dari situs DPRD Banten.
Anak kelima dari enam bersaudara ini mengaku beruntung karena pemilik rumah tersebut ternyata Raden Muhidin Wiranata Kusuma, putra dari Raden Aria Adipati Wiranata Kusuma, Mendagri RI pertama.
"Itu bapak angkat saya. Dia yang melanjutkan saya sekolah sampai saya lulus SMA," tuturnya.
Kuliah Sambil Kerja Jadi Kurir
Usai lulus SMA, Andra lagi-lagi terkendala biaya masuk ke perguruan tinggi.
Demi bisa kuliah, Andra akhirnya bekerja keras dengan mencari pekerjaan.
Singkat cerita Andra Soni berhasil menjadi mahasiswa STIE Bakti Pembangunan program Diploma III, meski uang kuliah dibayar dengan cara menyicil.
Andra kembali dihadapkan dengan masalah karena perusahaan tempatnya bekerja terdampak krisis moneter.
Ia lalu memutar otak untuk tetap menghasilkan uang hingga akhirnya bekerja sebagai pengantar surat.
"Di situ saya bekerja lagi, saya dapat uang lagi. Tapi saya pindah (kelas) malam," ucapnya.
Menjadi seorang kurir ternyata menyita waktu Andra hingga kuliahnya terdampak.
Andra bahkan tak lulus sampai tiga kali di satu mata kuliah.
"Mata kuliah itu keahlian saya, manajemen pemasaran," ujarnya.
Meski menyita waktu, Andra tak memiliki pilihan lain dan terus bekerja di perusahaan tersebut hingga kariernya meningkat sampai menduduki kursi manajer.
Andra lalu mempergunakan pengalaman kerja yang menurutnya cukup untuk nekat membangun perusahaan sendiri di bidang ekspedisi.
Terjun ke Dunia Politik
Akhirnya seiring usahanya berkembang hingga memiliki cabang di sejumlah negara, dia memutuskan terjun ke dunia politik pada Pemilu 2014.
Andra maju sebagai calon anggota legislatif dari Partai Gerindra.
Ia berhasil lolos dengan perolehan suara yang menurutnya cukup memuaskan.
Partai Gerindra lalu mengangkat Andra menjadi Sekretaris DPD Gerindra Banten mendampingi Desmond J Mahesa.
Andra lalu kembali maju di Pileg 2019, dan terpilih.
Partai Gerindra lalu merekomendasikan Andra menjadi Ketua DPRD Provinsi Banten.
Pada Pileg 2024, Andra maju dan terpilih menjadi Gubernur Banten 2024-2029.