Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Danantara Featured Istimewa Spesial Temasek

    10 SWF dengan Aset Terbesar di Dunia, Danantara Ungguli Temasek - SindoNews

    2 min read

     

    10 SWF dengan Aset Terbesar di Dunia, Danantara Ungguli Temasek

    Senin, 17 November 2025 - 11:15 WIB


    Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau Danantara. FOTO/dok.SindoNews
    A
    A
    A
    JAKARTA - Indonesia resmi masuk jajaran elit pengelola dana kekayaan negara terbesar di dunia melalui Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). Dengan aset kelolaan mencapai sekitar USD900 miliar, Danantara berada di posisi ketujuh global dan berhasil melampaui Temasek Holdings Singapura. Data ini dihimpun dari Sovereign Wealth Fund Institute (SWFI), Bloomberg, dan Visual Capitalist per November 2025.

    Peringkat pertama masih ditempati Norway Government Pension Fund Global (GPFG) dengan total aset sekitar USD1,86 triliun. Menyusul di bawahnya adalah China Investment Corporation senilai USD1,33 triliun, SAFE Investment Company dengan USD1,09 triliun, serta Abu Dhabi Investment Authority sebesar USD1,11 triliun.

    Baca Juga: Raja Yordania Ajak Danantara Garap Proyek Rp21 Triliun

    Berikut daftar 10 SWF terbesar di dunia tahun 2025:

    1. Norway Government Pension Fund Global – ±USD1,86 triliun

    2. China Investment Corporation – ±USD1,33 triliun

    3. SAFE Investment Company (China) – ±USD1,09 triliun

    4. Abu Dhabi Investment Authority – ±USD1,11 triliun

    5. Kuwait Investment Authority – ±USD700 miliar

    6. GIC Private Limited (Singapura) – ±USD700 miliar

    7. Danantara (Indonesia) – ±USD900 miliar

    8. Temasek Holdings (Singapura) – ±USD600 miliar

    9. Qatar Investment Authority – ±USD557 miliar

    10. Public Investment Fund (PIF) Arab Saudi – ±USD500 miliar

    Masuknya Danantara dalam daftar 10 besar menarik perhatian global, mengingat lembaga tersebut baru diluncurkan pada 2025. Asetnya bahkan menyamai SWF tertua dunia seperti Kuwait Investment Authority dan mengalahkan Temasek serta Public Investment Fund Arab Saudi.

    Berbeda dari banyak SWF berbasis komoditas minyak dan gas, Danantara menempatkan fokus investasi pada infrastruktur strategis, transformasi digital, dan ekonomi hijau. Strategi ini sekaligus menjadikan Danantara sebagai motor percepatan pembangunan nasional di luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

    Baca Juga: Rosan Sebut Raja Abdullah II Mau Bikin SWF Yordania seperti Danantara

    Danantara juga disiapkan untuk menarik investor global melalui kemitraan strategis. Presiden Prabowo sebelumnya telah bertemu dengan pendiri Bridgewater, Ray Dalio, untuk memperkuat tata kelola Danantara agar memenuhi standar global, transparan, dan profesional.

    Jika dilihat dari struktur dan mandatnya, Danantara diposisikan sebagai "mesin ekonomi kedua" setelah APBN. Sebagai pengelola aset BUMN raksasa, lembaga ini memainkan peran penting dalam industrialisasi, pembiayaan strategis nasional, dan penguatan daya saing ekonomi Indonesia.



    Dibandingkan SWF mapan dunia seperti GIC dan Temasek, Danantara memiliki pertumbuhan paling cepat dengan basis aset baru yang masif. Sementara Temasek banyak berinvestasi dalam korporasi global, Danantara fokus pada pembiayaan pembangunan dan sektor produktif di dalam negeri.

    Total nilai aset SWF global pada 2025 mencapai lebih dari USD14 triliun. Dengan posisi barunya, Indonesia kini bergabung dalam klub eksklusif negara pemilik SWF raksasa bersama Norwegia, China, Uni Emirat Arab, dan Singapura.

    Kehadiran Danantara sekaligus menjadi penanda perubahan peta geopolitik ekonomi kawasan. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Indonesia memiliki SWF yang lebih besar daripada dua lembaga investasi negara Singapura, yakni GIC dan Temasek.
    (nng)
    Komentar
    Additional JS