Ada Apa dengan Video Harrison Ford Semprot Zulkifli Hasan yang Viral Lagi? Dikaitkan Banjir Sumatera dan Rusaknya Hutan Tesso Nilo - Radar Solo
RADARSOLO.COM - Gelombang banjir bandang di Tapanuli Raya, Sumatera Utara, tak hanya memunculkan duka mendalam, tapi juga kembali memantik perdebatan publik soal kerusakan lingkungan di Pulau Sumatera.
Di tengah sorotan terhadap deforestasi dan tata kelola lahan, sebuah video lama Harrison Ford bersama Zulkifli Hasan kembali beredar luas dan memicu diskusi baru di media sosial.
Banjir Besar dan Kerusakan Alam Ikut Disorot
Pulau Sumatera kini menjadi pusat perhatian akibat rangkaian bencana alam.
Baca Juga:
Banjir bandang yang melanda Tapanuli menewaskan puluhan warga dan membuat ratusan orang kehilangan tempat tinggal.
Terjadinya bencana besar ini kembali membuka pembicaraan mengenai kerusakan hutan dan lemahnya pengawasan terhadap pembukaan lahan.
Selain kawasan Tapanuli, Taman Nasional Tesso Nilo di Riau juga menjadi sorotan.
Kawasan yang seharusnya menjadi habitat gajah dan harimau Sumatera tersebut telah lama tertekan oleh alih fungsi lahan, pemukiman ilegal, hingga ekspansi kebun sawit yang menyebabkan hutan semakin menyusut.
Baca Juga:
Dokumenter Harrison Ford Kembali Diangkat Publik
Di tengah kondisi tersebut, potongan dokumenter Years of Living Dangerously yang ditayangkan 11 tahun lalu kembali muncul dan viral.
Salah satunya yang diunggah ulang oleh akun Instagram @shiftmedia.
Dalam dokumenter itu, Harrison Ford melakukan investigasi deforestasi di Tesso Nilo, termasuk mengikuti pemantauan udara menggunakan helikopter untuk melihat langsung kerusakan hutan.

Dalam video berdurasi 2 menit 33 detik yang kini tersebar di medsos, Harrison terlihat terkejut melihat situasi hutan yang gundul.
“Ini sangat mengerikan, wow. Aku tidak sabar ingin bertemu Menteri Kehutanan,” ujar Harrison Ford yang telah diterjemahkan ke Bahasa Indonesia.
Adegan Tegang saat Bertemu Zulkifli Hasan
Momen yang kembali ramai dibicarakan publik adalah ketika Harrison Ford mewawancarai Zulkifli Hasan, Menteri Kehutanan periode 2009–2014.
Harrison mempertanyakan eksploitasi besar-besaran di hutan Sumatera yang disebut mencapai 80 persen dalam kurun 15 tahun.
Ia juga menyinggung penjelasan sejumlah pihak di Indonesia yang menyebut kuatnya hubungan bisnis dan politik dalam proses eksploitasi hutan.
Namun jawaban Zulkifli Hasan kala itu dinilai tidak memuaskan.
Zulhas hanya menjelaskan bahwa Indonesia masih dalam proses belajar berdemokrasi dan berharap dalam jangka panjang akan ada titik keseimbangan.
"Yang lain, Anda tahu kita baru berdemokrasi. Tapi saya yakin dalam waktu panjang mungkin akan apa namanya, terjadi titik yang seimbang," ucap Zulhas.
Zulhas juga terlihat tersenyum dan tertawa kecil di tengah wawancara dengan Harrison.
Harrison pun terlihat frustrasi mendengar jawaban dan melihat respons Menhut.
“Oke itu tidak lucu ya, itu tidak lucu. Hanya 18 persen yang tersisa, kami melihat ada jalan baru, jalan ilegal, penebangan pohon tergeletak di tanah bahkan terbakar di tempat mereka jatuh. Itu menghancurkan, itu memilukan melihatnya, dan Anda melihatnya," tegas Harrison.
"Anda berjanji akan menangani itu, resolusi apa yang telah Anda lakukan?" tanyanya tajam.
Benarkan Ada Kenaikan Gaji Pensiunan PNS 2025? Ini Penjelasan Tegas dari Taspen

Penyaluran BLT Kesra 2025 Tahap Kedua Dimulai, 12 Juta KPM Siap Mencairkan Rp900 Ribu, Cek di Situr Kemensos

Aturan Baru Bansos 2025: Penyaluran PKH dan BPNT Prioritaskan Desil 1–5 Oleh Kemensos, Ini Kriteria dan Cara Cek Status
