Airbus Tarik Kembali 6 Ribu Unit Pesawat A320, Penerbangan Internasional Terancam Terganggu - Tribunnews
Airbus Tarik Kembali 6 Ribu Unit Pesawat A320, Penerbangan Internasional Terancam Terganggu - Tribunnews.com
Ringkasan Berita:
- Airbus menarik 6.000 pesawat A320 untuk perbaikan besar yang memengaruhi lebih dari separuh armada global
- Penarikan dipicu insiden JetBlue 30 Oktober, yang mengungkap risiko gangguan data ELAC akibat flare matahari
- Dampak signifikan dirasakan maskapai seperti American Airlines, Delta, JetBlue, United, Lufthansa, IndiGo, easyJet, dan Avianca, dengan beberapa harus menghentikan operasi bahkan menutup penjualan tiket.
TRIBUNNEWS.COM - Kabar kurang mengenakkan mendera perusahaan produsen moda dirgantara asal Eropa Airbus pada Jumat (28/11/2025) waktu setempat.
Hal ini terjadi setelah Airbus mengumumkan penarikan segera terhadap 6.000 pesawat seri Airbus A320 yang telah mereka produksi dalam rangka perbaikan secara menyeluruh.
Pengumuman ini pun diprediksikan akan memengaruhi lebih dari separuh armada secara global mengingat seri A320 banyak digunakan oleh maskapai-maskapai pesawat di seluruh dunia.
Maskapai dari Amerika Serikat hingga Amerika Selatan, Eropa, India, dan Selandia Baru memperingatkan bahwa langkah ini berpotensi menyebabkan keterlambatan atau pembatalan penerbangan.
Airbus sendiri tercatat telah mengirimkan pemberitahuan tersebut ke lebih dari 350 operator pesawat di seluruh dunia.
Dikutip dari Reuters, setidaknya sekitar 3.000 unit A320 sedang dalam perjalanan penerbangan kembali ke markas Airbus untuk melalui sejumlah perbaikan.
Langkah ini berpotensi menimbulkan gangguan terparah di Amerika Serikat mengingat kebijakan pemanggilan ini bertepatan pada akhir pekan perjalanan Thanksgiving yang menjadi periode bepergian tersibuk di negeri Paman Sam.
Adapun dari sekitar 11.300 pesawat A320 yang beroperasi, empat dari 10 operator A320 terbesar berasal dari maskapai AS.
Maskapai tersebut antara lain: American Airlines, Delta Air Lines, JetBlue, dan United Airlines.
Maskapai Tiongkok, Eropa, dan India juga termasuk pelanggan utama seri pesawat ini.
American Airlines, operator A320 terbesar di dunia, menyatakan sekitar 340 dari 480 pesawatnya memerlukan perbaikan.
Mereka memperkirakan mayoritas perbaikan selesai pada Sabtu (29/11/2025) dengan waktu service sekitar dua jam per pesawat.
Maskapai lain seperti Lufthansa Jerman, IndiGo India, dan easyJet Inggris juga akan menghentikan sementara operasi pesawat untuk perbaikan.
Avianca Kolombia juga telah menyatakan penarikan ini memengaruhi lebih dari 70 persen armadanya sehingga menutup penjualan tiket hingga 8 Desember.
Pengumuman ini sekaligus mencatatkan sejarah kelam bagi Airbus karena menjadi salah satu penarikan terbesar yang pernah mereka alami sepanjang sejarah 55 tahunnya.
Menariknya, penarikan ini terjadi beberapa pekan setelah A320 mengungguli Boeing 737 sebagai model pesawat dengan jumlah pengiriman terbanyak.
Jenis Perbaikan
Adapun pemanggilan massal yang dilakukan Airbus ini dilakukan guna perbaikan terutama yang melibatkan perangkat lunak di pesawat pada versi sebelumnya yang relatif sederhana.
Perbaikan ini menurut Airbus wajib dilakukan sebelum pesawat diizinkan terbang kembali sesuai pemberitahuan yang diperoleh Reuters.
Menurut sumber dari Reuters, sekitar dua pertiga pesawat terdampak hanya memerlukan penghentian sementara singkat selama pembaruan perangkat lunak.
Namun demikian, langkah ini diprediksikan akan berlangsung lebih lama dari yang dijadwalkan mengingat bengkel perbaikan di Airbus disebut sudah terlebih dahulu kewalahan mengatasi antrian perawatan mesin
Hal ini juga diperparah dengan kurangnya jumlah tenaga kerja di markas Airbus.
"Masanya jelas tidak ideal untuk masalah seperti ini muncul pada salah satu pesawat yang paling banyak digunakan menjelang liburan (AS)," ujar Mike Stengel yang merupakan Konsultan Penerbangan dari AeroDynamic Advisory.
Ia menambahkan bahwa waktu perbaikan singkat memungkinkan banyak pesawat diperbaiki di antara jadwal penerbangan atau selama pemeriksaan malam hari.
Stengel lebih lanjut mengungkap insiden yang memicu penarikan ini melibatkan penerbangan JetBlue dari Cancun ke Newark pada 30 Oktober lalu
Saat itu, terjadi penurunan ketinggian mendadak yang menyebabkan beberapa penumpang terluka.
Pesawat tersebut melakukan pendaratan darurat di Tampa setelah mengalami masalah kontrol penerbangan, memicu penyelidikan Administrasi Penerbangan Federal (FAA).
Airbus menyatakan insiden ini mengungkap risiko gangguan data akibat flare matahari pada sistem ELAC (Elevator and Aileron Computer) yang mengatur sudut hidung pesawat.
Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa kemudian mengeluarkan instruksi darurat yang mewajibkan perbaikan.
Sumber industri menyebut lebih dari 1.000 pesawat mungkin juga perlu mengganti perangkat keras, sehingga penghentian operasi bisa lebih lama.
(Tribunnews.com/Bobby)