Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Aceh Banjir Basarnas Featured Istimewa Lintas Peristiwa Spesial Sumatera Barat Sumatera Utara

    Basarnas Fokus Evakuasi Korban Banjir yang Terisolasi di Aceh, Sumut, dan Sumbar - Kompas

    5 min read

     

    Basarnas Fokus Evakuasi Korban Banjir yang Terisolasi di Aceh, Sumut, dan Sumbar

    Kompas.com, 28 November 2025, 07:49 WIB
    Kiki Safitri,
    Nawir Arsyad Akbar

    Lihat Foto
    BANJIR SOLOK: Petugas BPBD Kota Solok melakukan evakuasi warga terdampak banjir, Kamis (27/11/2025). (Dok. BPBD Kota Solok)
    BANJIR SOLOK: Petugas BPBD Kota Solok melakukan evakuasi warga terdampak banjir, Kamis (27/11/2025). Pantauan udara di Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, Kamis (27/11/2025). BNPB mencatat zona rawan banjir di Aceh meluas. Puluhan gampong di Lhokseumawe, Aceh Utara, Aceh Barat, Aceh Timur, Singkil, dan Bireuen tergenang.

    JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Marsekal Madya (Marsdya) TNI Muhammad Syafii mengatakan, pihaknya terus melakukan evakuasi terhadap korban-korban yang terisolasi akibat banjir di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar).

    Hal tersebut disampaikannya dalam konferensi pers usai rapat koordinasi percepatan penanganan bencana di Gedung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Kamis (27/11/2025).

    "Bersama-sama seluruh potensi yang ada di wilayah, saat ini sedang berjuang, sedang melaksanakan operasi, khususnya mengevakuasi terhadap korban-korban yang masih terisolasi, itu yang pertama," ujar Syafii dikutip dari tayangan Kompas TV, Kamis (27/11/2025).

    Untuk mempercepat proses evakuasi, Basarnas telah menginstruksikan jajarannya di daerah-daerah yang tidak terdampak untuk membantu proses pencarian dan pertolongan.

    "Badan SAR Nasional juga telah mengerahkan kekuatan-kekuatan dari kantor SAR, kantor SAR yang tidak terdampak untuk kita kirim. Begitu juga dari Badan SAR Nasional yang ada di Basarnas Special Group juga kita kirim," ujar Syafii.

    Terkait dengan data korban akibat banjir, ia menjelaskan bahwa akan ada perbedaan antara yang diperbarui daerah dan Basarnas.

    Oleh karena itu, ia meminta tidak adanya perdebatan terkait perbedaan data tersebut. Sebab, fokus semua pihak saat ini adalah mengevakuasi dan penanganan korban.

    "Jadi terkait dengan jumlah data tentunya saya mengharapkan tidak menjadi diskusi. Namun dari operasi SAR yang kita laksanakan, pasti kita akan memprioritaskan terhadap adanya kedaruratan manusia yang harus kita selamatkan," ujar Syafii.

    "Begitu juga terkait dengan korban-korban yang masih dalam pencarian, itupun menjadi skala prioritas kita," sambungnya.

    Pantauan udara di Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, Kamis (27/11/2025). BNPB mencatat zona rawan banjir di Aceh meluas. Puluhan gampong di Lhokseumawe, Aceh Utara, Aceh Barat, Aceh Timur, Singkil, dan Bireuen tergenang.
    Lihat Foto
    Pantauan udara di Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, Kamis (27/11/2025). BNPB mencatat zona rawan banjir di Aceh meluas. Puluhan gampong di Lhokseumawe, Aceh Utara, Aceh Barat, Aceh Timur, Singkil, dan Bireuen tergenang.(HUMAS PT PIM)

    Kirim Obat dan Dokter

    Dalam kesempatan yang sama, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengirimkan logistik kesehatan untuk membantu korban terdampak banjir di Aceh, Sumut, dan Sumbar.

    Logistik kesehatan yang dikirimkan berupa obat-obatan, bahan medis habis pakai, hingga makanan tambahan bagi balita dan ibu hamil.

    "Dan kami juga sudah mengirimkan tenaga cadangan kesehatan, khususnya dokter, perawat, ahli kesehatan lingkungan, dan epidemiolog untuk membantu penanganan kesehatan di sana. Untuk pengiriman bantuan dilakukan secara bertahap menyesuaikan akses wilayah dan koordinasi dengan pemerintah daerah," ujar Staf Ahli Menteri Kesehatan (Menkes) Bayu Teja.

    Kemenkes, kata Bayu, juga telah mengaktifkan fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas untuk membantu korban terdampak banjir di Aceh, Sumut, dan Sumbar.

    "Kami juga sudah melakukan pelayanan kesehatan di posko-posko pengungsian dan pelayanan kesehatan mobile, serta menyiagakan puskesmas dan rumah sakit yang ada di sana," ujar Bayu.

    Sebagai informasi, kepolisian dan BNPB memperbarui data sementara korban banjir dan longsor di Sumut selama empat hari belakangan ini. Dari data terakhir per Kamis (27/11/2025), total ada 48 korban tewas dan 88 hilang.

    Sedangkan di Sumbar, tercatat sembilan orang warga Sumbar yang tewas akibat bencana banjir dan longsor per Kamis (27/11/2025)

    Rinciannya, lima orang akibat banjir di Padang, tiga orang karena banjir bandang di Agam, dan satu orang akibat tertimbun longsor di Agam.

    Kemudian, berdasarkan data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Aceh yang dirangkum Kompas.com, hingga saat ini jumlah warga yang meninggal dunia berjumlah 30 orang, per Kamis (27/11/2025).

    Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang
    Baca berikutnya
    Komentar
    Additional JS