Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Bumdes Featured Istimewa Kasus Keuangan Saham Spesial

    Dana BUMDes Benjot Habis, Ketua Akui Putar Rp180 Juta untuk Investasi Saham - Citra Berita

    2 min read

     

    Dana BUMDes Benjot Habis, Ketua Akui Putar Rp180 Juta untuk Investasi Saham


    Dugaan penyalahgunaan dana Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, sudah terbongkar setelah adanya audiensi yang diadakan oleh warga dan pihak desa. Dalam pertemuan tersebut, isu tentang penggunaan dana desa yang tidak transparan menarik perhatian publik.

    Pada audiensi yang berlangsung pada Kamis (13/11/2025), hadir sejumlah pihak seperti Camat Cugenang, Kapolsek, Danramil, Kepala Desa, tokoh masyarakat, dan puluhan warga desa. Hasilnya, warga mengungkapkan ketidakpuasan terkait penggunaan dana BUMDes sebesar Rp204 juta yang dicairkan namun tak kunjung terealisasi dalam proyek pembangunan yang diharapkan.

    Penyimpangan Dana BUMDes yang Terbongkar

    Saat dihadapkan dengan pertanyaan warga, Ketua BUMDes mengaku bahwa dana tersebut masih tersedia di rekening. Namun, ketika warga meminta bukti berupa rekening koran, audiensi sempat terhenti sejenak. Setelah penelusuran, terungkap fakta mengejutkan bahwa saldo rekening BUMDes hanya tersisa sekitar Rp272.000. Ini menunjukkan adanya dugaan penggunaan dana yang tidak sesuai peruntukannya.

    Situasi menjadi tegang ketika Ketua BUMDes akhirnya mengakui menggunakan sekitar Rp180 juta untuk investasi saham. Seorang warga bernama Bayu Maulana menyatakan kekecewaannya. Ia menekankan bahwa jika sejak awal semua pihak terbuka tentang penggunaan dana tersebut, masyarakat mungkin akan lebih memahami situasi.

    Regulasi dan Pertanggungjawaban dalam Penggunaan Dana BUMDes

    Berdasarkan regulasi yang ada, tidak ada penjelasan yang membenarkan penggunaan dana BUMDes untuk investasi pribadi. Jika setiap desa melakukan hal yang sama, dampaknya akan sangat merugikan masyarakat. Keterbukaan dan transparansi dalam penggunaan dana desa sangat penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap institusi yang ada.

    Dari hasil audiensi, Ketua BUMDes berjanji untuk mengembalikan dana yang digunakan dalam batas waktu yang ditentukan. Warga sepakat meminta sertifikat tanah sebagai jaminan, menunjukkan keseriusan mereka dalam menuntut kejelasan dan pertanggungjawaban. Pihak kepolisian pun sempat menyarankan untuk menahan Ketua BUMDes, tetapi hal tersebut ditolak oleh warga demi alasan kemanusiaan.

    Ketua BUMDes kemudian mengakui kesalahannya dan menyatakan bahwa ia tidak mengetahui secara mendalam mengenai regulasi yang mengatur penggunaan dana BUMDes. Kejadian ini bisa menjadi pelajaran berharga untuk perbaikan di masa mendatang.

    Dalam penjelasannya, ia menyebutkan bahwa dari total dana yang dicairkan, selain digunakan untuk investasi, ada juga dana yang digunakan untuk pembangunan infrastruktur BUMDes seperti kandang ayam, yang saat ini baru mencapai 60 persen dari target. Ia berkomitmen untuk mencari sertifikat yang diminta sebagai jaminan pengembalian dana.

    Komentar
    Additional JS