Erupsi Semeru 2021 Selamat, Letusan 2025 SD di Lumajang Hancur, Hanya Sisakan Pondasi, Sekolah Terdekat Dipakai Tempat Mengungsi - Lombok Post
LombokPost - Sobri dan Sifa tak tahu harus melanjutkan sekolah di mana.
Di hadapan mereka Jumat (21/11) pagi, SDN Supiturang 02, Lumajang, Jawa Timur, tempat mereka belajar selama ini, sudah rata dengan tanah akibat dampak erupsi Gunung Semeru.
Hal ini tentunya masih terngiang bagi siswa tersebut.
Baca Juga:
“Ruang kelas saya yang di bagian pojok sini. Sekarang banyak batu besarnya,” kata Sobri, siswa kelas 5, sambil menunjuk bekas ruang kelasnya kepada Radar Jember Grup Jawa Pos.
Tak cuma Sobri dan Sifa yang menatap nanar sekolah mereka yang kini tinggal menyisakan pondasi akibat diterjang lahar dingin. Banyak kawan sekolah mereka lainnya juga berada di sana kemarin pagi. Para buyung dan upik itu mengelilingi bekas bangunan sambil sesekali menunjuk, “Ini ruang guru,” “Ini kelas 2,” atau “Itu kamar mandi.”
SDN Supiturang 02 berada di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo. Pada erupsi besar 2021, menurut kesaksian warga sekitar, sekolah tersebut justru aman.
Baca Juga:
Sumbersari dan Gumukmas merupakan dusun yang paling parah diterjang lahar dingin Semeru yang terjadi Rabu (19/11). Di kedua dusun itu, setidaknya 50 bangunan rumah warga hancur.
Pantauan Radar Jember (Grup Jawa Pos), rata-rata rumah yang hancur hanya menyisakan fondasi dan jendela. Kemarin, banyak warga yang kembali ke rumah mereka untuk mengais barang yang terpendam pasir dan reruntuhan.
“Pasir di rumah saya tingginya sekitar 1,5 meter. Lemari, kulkas, bufet, dan tempat tidur hancur semua,” kata seorang ibu warga Dusun Sumbersari yang memperkenalkan diri sebagai Bu Samsul.
Baca Juga:
Yang bisa dia kais dari timbunan pasir dan reruntuhan hanya kasur, ijazah anak, dan sejumlah surat penting lainnya. “Barang yang bisa diselamatkan kami titipkan di rumah keluarga yang tidak kena dampak letusan,” kata Bu Samsul.
Dengan segala yang dia alami, dia tetap bersyukur masih bisa menyelamatkan diri bersama keluarga. Erupsi Rabu lalu memang terjadi siang dan petang, sehingga warga bisa leluasa menyelamatkan diri.