Ratusan Pendaki Selamat Saat Semeru Erupsi, 50 Rumah Rusak di Lumajang - Pontianak Post
PONTIANAK POST - Ratusan pendaki sempat bermalam di Ranu Kumbolo saat Gunung Semeru mengalami erupsi. Letusan gunung tertinggi di Jawa itu juga menyebabkan puluhan rumah rusak dan tiga orang mengalami luka bakar di Lumajang, Jawa Timur (Jatim).
Basarnas mengonfirmasi data petugas Pos Ranupani yang mencatat terdapat 187 orang di kawasan Ranu Kumbolo saat Semeru meletus. Jumlah itu terdiri atas 129 pendaki, satu petugas, dua saver, 24 anggota PPGST (pemandu pendakian Gunung Semeru terdaftar), 25 pemandu gunung, dan enam personel dari Kementerian Pariwisata.
Sejak kemarin (19/11) pagi pukul 07.00 hingga 10.00 WIB, ratusan orang tersebut mulai dievakuasi dengan beranjak dari Ranu Kumbolo menuju Ranupani. Ranu Kumbolo merupakan danau yang biasa menjadi tempat berkemah atau beristirahat mereka yang menuju atau tengah turun dari Puncak Mahameru.
“Sebenarnya mereka tidak terjebak, erupsi Gunung Semeru tidak berdampak pada kawasan tersebut. Tapi, mereka yang berada di sana baru dievakuasi mulai Kamis (20/11) pagi untuk menjaga keamanan mereka,” ucap Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Rudijanta Tjahja Nugraha, seperti dikutip dari Radar Jember Grup Jawa Pos kemarin.
Baca Juga:
Menurutnya, proses evakuasi baru bisa dilakukan kemarin karena tidak memungkinkan dilakukan saat Semeru meletus Rabu (19/11) petang. Penyebabnya, medan menantang, jalan licin akibat hujan, dan kondisi alam yang gelap gulita.
Melihat sejarah letusan Semeru, lanjut dia, material erupsi tidak pernah mencapai Ranu Kumbolo yang berada di sisi utara. Erupsi Rabu mengarah juga ke tenggara dan selatan sehingga dipastikan Ranu Kumbolo berada di wilayah aman.
Sampai tadi malam pukul 19.00, status Semeru masih Level IV atau Awas, meski aktivitas erupsinya dipastikan telah berakhir pada Rabu (19/11) pukul 18.11 WIB. Status itu dipertahankan untuk mengantisipasi potensi aktivitas lanjutan.
Demi menjaga situasi tetap terkendali, Rudijanta menambahkan bahwa pihaknya menutup jalur pendakian sejak Rabu (19/11) hingga batas waktu yang tidak ditentukan. “Sebetulnya wilayahnya cukup aman, tapi jalur pendakian tetap ditutup mengingat status Gunung Semeru saat ini berada di Level IV atau Awas,” katanya.
Langkah Antisipasi
Sementara itu, Bupati Lumajang Indah Amperawati Masdar menetapkan status tanggap darurat erupsi selama tujuh hari (19–25 November). Langkah itu diambil agar proses koordinasi antarlembaga berjalan lebih efektif.
Baca Juga:
“Evakuasi juga bisa dilakukan dengan cepat dan warga tetap mendapatkan perlindungan yang tepat,” kata Indah saat mendampingi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meninjau sejumlah lokasi terdampak erupsi, kemarin.