Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Amerika Serikat Featured Istimewa Karet Malaysia Sawit Spesial

    Indonesia Kejar Tarif Nol Persen ala Malaysia untuk Sawit dan Karet di Pasar AS - Inilah

    2 min read

     

    Indonesia Kejar Tarif Nol Persen ala Malaysia untuk Sawit dan Karet di Pasar AS

    Oleh
    Share


    Presiden RI Prabowo Subianto memberikan keterangan usai pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Christopher Luxon di sela-sela rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC 2025 di Gyeongju, Korea Selatan, Jumat (31/10/2025). (Foto: Antara/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden)

    Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

    Kecil
    Besar

    Presiden RI Prabowo Subianto memastikan negosiasi dengan Amerika Serikat terkait tarif nol persen untuk beberapa komoditas unggulan Indonesia masih berjalan. Upaya ini ditujukan agar produk-produk ekspor seperti sawit, kakao, dan karet bisa menembus pasar AS tanpa terbebani tarif tinggi.

    "Iya masih terus negosiasi," ujar Prabowo di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC 2025 di Gyeongju, Korea Selatan, Jumat waktu setempat.

    Negosiasi ini menjadi bagian dari strategi pemerintah memperluas kerja sama perdagangan bilateral dengan Amerika Serikat, terutama untuk komoditas yang menjadi unggulan ekspor Indonesia.

    Baca Juga:

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menambahkan, pembahasan lebih lanjut akan dilakukan setelah KTT APEC selesai. Ia menjelaskan, komoditas yang diusulkan untuk tarif nol persen serupa dengan yang telah diterapkan Malaysia, seperti sawit, kakao, karet, serta beberapa produk lain yang tidak diproduksi di AS.

    Airlangga juga menekankan bahwa pembahasan mengenai critical minerals atau mineral kritis akan dilakukan secara terpisah. "Critical mineral pembahasan sendiri, terkait dengan suplay chain dan dalam joint statement kita sebutnya sebagai industrial communities," jelasnya.

    Indonesia berharap hasil negosiasi ini dapat menurunkan tarif minyak sawit hingga nol persen, setara dengan kesepakatan yang dicapai Malaysia. Putu Juli Ardika, Pelaksana tugas Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, menegaskan, “Ini (negosiasi tarif sawit) masih dalam proses. Mudah-mudahan dalam diskusi-diskusi, paling tidak kita bisa sama dengan Malaysia.”

    Baca Juga:

    Sebagai perbandingan, Amerika Serikat telah menurunkan tarif impor minyak sawit Malaysia dari 25 persen menjadi 19 persen. Untuk produk unggulan Malaysia seperti minyak sawit, karet, produk kayu, komponen penerbangan, dan produk farmasi, AS memberikan keringanan menjadi bebas tarif alias 0 persen. Indonesia menargetkan hasil yang serupa agar persaingan di pasar Amerika Serikat lebih setara.

    0 suka
    0 bookmark
    Komentar
    Additional JS