Israel Lakukan Nyaris 400 Pelanggaran Gencatan Senjata di Gaza | Republika Online
Israel Lakukan Nyaris 400 Pelanggaran Gencatan Senjata di Gaza | Republika Online
Serangan Israel dua hari belakangan menewaskan 30 warga Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Menurut Kantor Media Gaza, Israel telah melakukan 399 pelanggaran terhadap resolusi gencatan senjata sejak resolusi tersebut berlaku. Pelanggaran[pelanggaran itu mengakibatkan terbunuhnya 309 warga Palestina.
Palestine Chronicle melaporkan, Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan di Gaza, Munir Al-Bursh, memperingatkan akan adanya bencana kesehatan yang parah dan semakin meningkat, dan melaporkan adanya lonjakan anemia yang belum pernah terjadi sebelumnya di kalangan anak-anak.
Sponsored
Dia mengatakan 82 persen anak-anak di bawah satu tahun kini terkena dampaknya, tingkat yang dia gambarkan sebagai tingkat yang mengancam jiwa dan merusak pertumbuhan dan perkembangan. Al-Bursh menambahkan bahwa Israel terus memblokir masuknya obat-obatan penting untuk anak-anak, dan menyebut situasi tersebut sebagai “pemusnahan disengaja yang bertujuan untuk menghapus garis keturunan Palestina.”
Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat Tom Fletcher menyerukan agar Israel segera menghapuskan pembatasan akses kemanusiaan yang masih ada.
Scroll untuk membaca
Dia mengatakan warga Palestina kini menghadapi cuaca dingin, banjir, dan pengungsian yang semakin buruk setelah hujan yang turun baru-baru ini. "Orang-orang di Gaza basah kuyup, kedinginan, dan kehilangan sedikit saja yang tersisa. Frustrasi semakin meningkat ketika air banjir menghancurkan harta benda mereka yang terakhir."
Kantor Media Pemerintah memperkirakan bahwa 1,5 juta warga Palestina kini menjadi pengungsi, hidup dalam kondisi yang mengerikan dengan akses terbatas terhadap makanan, obat-obatan, tempat tinggal, dan layanan dasar di bawah blokade yang terus berlanjut. Meskipun ada kewajiban berdasarkan perjanjian gencatan senjata, Israel terus mencegah pembentukan perumahan alternatif bagi keluarga pengungsi.
Setidaknya 30 warga Palestina syahid dalam gelombang serangan Israel di Jalur Gaza, sepanjang Rabu malam hingga Kamis. Ini adalah salah satu pelanggaran gencatan senjata terbesar yang ditengahi Amerika Serikat yang mulai berlaku bulan lalu.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan pada hari Rabu bahwa setidaknya 77 warga Palestina juga terluka dalam pemboman Israel, menurut jumlah korban awal.
Melaporkan dari Kota Gaza, koresponden Aljazirah mengatakan serangan Israel menargetkan tiga lokasi tertentu termasuk wilayah al-Mawasi di Gaza selatan, dekat Khan Younis.
Israel juga menyerang persimpangan di wilayah timur Kota Gaza, Shujayea, yang dipenuhi keluarga-keluarga Palestina yang mengungsi, dan sebuah bangunan di lingkungan Zeitoun di mana sedikitnya 10 orang – termasuk satu keluarga – syahid.
“Seorang ayah, seorang ibu, dan ketiga anaknya syahid di dalam gedung ini,” kata Mahmoud, seraya menambahkan bahwa serangan yang semakin intensif memicu kepanikan di seluruh Jalur Gaza.
“Warga Palestina di seluruh Gaza sudah menghadapi kengerian sehari-hari,” katanya, sambil menekankan bahwa pemboman Israel belum berhenti sejak gencatan senjata antara Israel dan Hamas mulai berlaku pada 10 Oktober.“Perang masih berlangsung, dan warga Palestina masih menderita akibat kekerasan yang sedang berlangsung.”
Serangan Israel terus berlanjut hingga Kamis. Serangan itu mengakibatkan seorang pria terbunuh di Abasan al-Kabira. Sebelumnya, tiga warga Palestina syahid di sebuah rumah di Bani Suheila dekat Khan Younis. Di antara mereka yang syahid adalah seorang bayi.
Warga Palestina ketakutan. Suara ledakan kembali menimbulkan trauma bagi banyak keluarga. Mereka takut perang akan berlanjut. Warga Palestina juga melaporkan bahwa pasukan Israel menempatkan lebih banyak blok kuning di wilayah timur Gaza, sehingga mencaplok lebih banyak lahan.
Advertisements
general_URL_gpt_producer-20250813-12:48
arrow_forward_ios
Baca selengkapnya
Youve reached the end