Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Kasus Spesial Sungai Brantas

    Kakek Tercebur Sungai Brantas, Jasadnya Ditemukan Sejauh 35 Km - Liputan6

    3 min read

     

    Kakek Tercebur Sungai Brantas, Jasadnya Ditemukan Sejauh 35 Km

    Korban adalah Sihman (74) warga Desa/Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri tersebut tenggelam setelah sepeda angin yang dinaikinya mengalami rem blong.


    kakek tewas tercebur sungai brantas di kediri (Liputan6.com/antara)

    Liputan6.com, Kediri - Tim gabungan dari SAR, BPBD Kabupaten Kediri, dan relawan lainnya berhasil mengevakuasi seorang kakek dari Sungai Brantas setelah tercebur di lokasi penyeberangan lewat perahu di Desa Banggle, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

    Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya Nanang Sigit mengemukakan korban awalnya tercebur ke Sungai Brantas pada Minggu (9/11). Pencarian dilakukan hingga ia ditemukan 35 kilometer dari lokasi awal tenggelam di Desa Banggle, Kecamatan Ngadiluwih.

    BACA JUGA:

    "Tim SAR gabungan menemukan korban di lokasi yang berjarak sekitar 35 kilometer dari lokasi awal korban tenggelam. Korban meninggal dunia," katanya dalam keterangan yang diterima, dikutip dari Antara, Selasa (11/11/2025).

    Nanang yang juga SAR Mission Coordinator (SMC) tersebut menambahkan jenazah korban kemudian dievakuasi tim SAR gabungan ke darat, dan dibawa ke RS Bhayangkara Kediri guna mendapatkan penanganan lebih lanjut oleh petugas yang berwenang.

    Korban adalah Sihman (74) warga Desa/Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri tersebut tenggelam setelah sepeda angin yang dinaikinya mengalami rem blong.

    Dalam upaya pencarian korban, Kantor SAR Kelas A Surabaya mengerahkan satu tim rescue dari Pos SAR Trenggalek.

    “Mereka telah bergabung dengan unsur-unsur SAR lainnya sejak hari pertama kejadian, berkoordinasi untuk menentukan strategi pencarian korban,” ujarnya.

    Korban di Dasar Sungai

    Dalam proses pencarian korban ini, sebanyak dua SRU air dikerahkan untuk melakukan penyisiran menggunakan dua set perahu karet. Tim menyisir sungai sejauh sekitar 10 kilometer dari lokasi kejadian, dengan fokus pada sisi kanan dan kiri aliran Sungai Brantas.

    Kedua SRU bergantian melakukan manuver di sejumlah titik yang dicurigai sebagai lokasi keberadaan korban.

    Manuver dilakukan dengan pola zig-zag dan memutar untuk menciptakan gelombang air yang diharapkan dapat membantu mengangkat korban ke permukaan.

    Koordinator Pos SAR Trenggalek Bayu Prasetyo menjelaskan metode tersebut merupakan bagian dari upaya optimalisasi pencarian.

    “Gelombang air yang dihasilkan dari manuver perahu diharapkan mampu menggerakkan atau mengangkat korban yang kemungkinan masih berada di dasar sungai,” kata Bayu.

    Selain penyisiran melalui sungai, tim SAR gabungan juga melakukan pemantauan dari darat di sejumlah titik sepanjang aliran Sungai Brantas.

    Ia menambahkan, dengan telah ditemukannya korban, maka operasi SAR ini dinyatakan selesai dan ditutup.

    “Selaku SMC, kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada seluruh potensi SAR yang telah terlibat dalam pelaksanaan operasi SAR di Sungai Brantas ini,” kata Nanang.

    Komentar
    Additional JS