Kapolda Sumbar Tegaskan Tak Ada Libur bagi Polri dalam Penanganan Bencana Sumbar - Merdeka
Kapolda Sumbar Tegaskan Tak Ada Libur bagi Polri dalam Penanganan Bencana Sumbar
Kapolda Sumbar Irjen Pol Gatot Tri Suryanta menegaskan tidak ada libur bagi personel Polri dalam penanganan bencana di Sumbar, memastikan kehadiran penuh Polri di tengah masyarakat.

Kapolda Sumatra Barat Irjen Pol Gatot Tri Suryanta secara tegas menyatakan bahwa tidak ada hari libur bagi seluruh personel Polri dalam upaya penanganan bencana di wilayahnya. Penegasan ini disampaikan Gatot saat melepas penyaluran bantuan logistik bencana alam dari Kantor Polda Sumbar pada Sabtu (29/11) lalu. Langkah ini menunjukkan komitmen Polri untuk selalu hadir di tengah masyarakat yang terdampak musibah.
Sejak tanggal 25 November, Kapolda Gatot telah menginstruksikan jajarannya untuk aktif membantu warga yang menghadapi dampak bencana. Perintah ini mencakup berbagai kegiatan, mulai dari membersihkan lingkungan hingga menyalurkan bantuan makanan dan kebutuhan mendesak lainnya. Kehadiran Polri diharapkan dapat meringankan beban masyarakat di masa sulit ini.
Dalam penanganan bencana ini, Polda Sumbar telah mengerahkan sekitar 2.400 personel di berbagai daerah terdampak di Sumatra Barat. Fokus utama adalah pada 15 kabupaten/kota yang mengalami dampak, dengan lima di antaranya dikategorikan paling parah. Upaya ini mencerminkan kesigapan Polri dalam merespons situasi darurat secara komprehensif.
Komitmen Penuh Polri dalam Penanganan Bencana Sumbar
Irjen Pol Gatot Tri Suryanta menegaskan bahwa tidak ada waktu libur bagi anggota Polri ketika berhadapan dengan situasi bencana alam. Penegasan ini disampaikan untuk memastikan bahwa seluruh personel senantiasa siap sedia membantu masyarakat. Kehadiran Polri dalam penanganan bencana Sumbar menjadi prioritas utama demi meringankan beban warga.
Kapolda juga memerintahkan jajarannya untuk proaktif membantu warga membersihkan lingkungan pasca bencana. Selain itu, penyaluran makanan dan pemenuhan kebutuhan mendesak lainnya harus segera dilakukan. Instruksi ini berlaku menyeluruh di seluruh wilayah yang terdampak bencana.
Sejak tanggal 25 November, Kapolda telah menginstruksikan seluruh jajaran untuk turun langsung ke lapangan. Sebanyak kurang lebih 2.400 personel telah dikerahkan ke berbagai daerah di Sumatra Barat. Pengerahan ini menunjukkan skala besar operasi kemanusiaan yang dilakukan oleh kepolisian.
Layanan Komprehensif dan Pengamanan di Lokasi Bencana
Dalam upaya penanganan bencana, Polda Sumbar tidak hanya fokus pada bantuan fisik tetapi juga psikologis. Pihaknya telah mendirikan 10 unit dapur umum untuk memastikan ketersediaan makanan bagi korban. Pos pelayanan kesehatan juga disediakan untuk menangani kebutuhan medis darurat bagi masyarakat terdampak.
Selain itu, program pemulihan trauma (trauma healing) diselenggarakan khusus untuk anak-anak yang menjadi korban bencana. Hal ini penting untuk membantu mereka mengatasi dampak psikologis dari musibah yang terjadi. Layanan ini menjadi bagian integral dari respons cepat Polri di Sumatra Barat.
Untuk warga yang mengungsi di tenda-tenda, Kapolda meminta anggota Kepolisian untuk proaktif menjaga keamanan rumah yang ditinggalkan. "Kami sudah menempatkan anggota untuk menjaga rumah warga yang kosong karena penghuninya berada di tenda pengungsian, keamanan rumah warga di malam hari harus dipastikan," tegas Gatot. Langkah ini bertujuan mencegah tindak kejahatan dan memberikan rasa aman kepada masyarakat.
Polda Sumbar telah memetakan setidaknya 15 kabupaten atau kota yang terdampak bencana alam dalam beberapa hari terakhir. Dari jumlah tersebut, lima daerah dikategorikan sebagai wilayah dengan dampak paling parah. Pemetaan ini membantu dalam alokasi sumber daya dan fokus penanganan bencana yang lebih efektif.
Lima daerah yang terdampak parah tersebut meliputi:
Fokus penanganan dan bantuan akan lebih diintensifkan di wilayah-wilayah tersebut.
Sumber: AntaraNews